Lucunya anak-anak 'perang bantal' di sungai Krueng Daroy
Merdeka.com - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia setiap 17 Agustus dirayakan berbagai cara. Di Gampong Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh merayakan dengan cara 'perang bantal' di Sungai Krueng Daroy, Kamis (16/8).
'Perang bantal' ini dibuka langsung oleh Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman. Bahkan Bang Karlos, julukan Aminullah ikut menyaksikan 'perang bantal' sembari tertawa lepas. Sedangkan Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin tak beranjak pulang, meskipun Bang Karlos pamit.
Uniknya, peserta 'perang bantal' juga diikuti oleh sejumlah anak-anak. Bahkan ada diantara peserta dari anak-anak baru sekali pukul bantal, langsung terjatuh dalam air.
-
Siapa yang sering bertengkar dengan anak? Sering Bertengkar dengan Anak
-
Kenapa anak-anak sering bertengkar? Anak-anak yang sering terpapar pertengkaran orangtua lebih cenderung memperlakukan orang lain dengan permusuhan. Mereka sering menyelesaikan pertengkaran dengan saudara mereka menggunakan taktik yang sama dengan yang mereka lihat dari orangtua mereka.
-
Siapa yang sering berantem? Gracia & Gisella pantas disebut sebagai sister goals oleh netizen karena kekompakan mereka yang tak pernah berkurang.
-
Dimana ritual perang-perangan di Sungai dilakukan? Pada puncak Lom Plai di akhir pekan, kemeriahan pesta adat dimulai dari sungai. Sungai adalah simbol kehidupan suku Dayak. Ada beragam upacara adat yang dimulai dari Sungai.
-
Kenapa anak suka potong pembicaraan? Seringkali, anak yang suka memotong pembicaraan melakukannya karena naluri alami untuk menarik perhatian.
-
Siapa yang sering terlibat dalam konflik menantu dan mertua? Sementara ia mengatakan bahwa ketegangan antara pasangan dan mertua mereka tidak terbatas pada ketegangan antara istri dan ibu mertua mereka, Joshua Koh mengatakan konflik antara kedua pihak ini lebih umum terjadi.
Kejadian ini tentunya mengundang tawa dari ribuan penonton yang memadati bantaran sungai Krueng Daroy. Sungai yang mengaliri air dari Taman Putroe Phang, sungai tempat permaisuri Sultan Iskandar Muda mandi saat masih berkuasa sekitar tahun 1607-1636.
"Kedepan acara ini harus lebih besar, harus berskala Banda Aceh, bukan hanya tingkat gampong," kata Aminullah Usman dalam sambutannya.
Aminullah mengingatan kepada seluruh peserta agar sangat berhati-hati, karena permainan ini tergolong berbahaya. Oleh sebab itu harus dipersiapkan dengan baik, agar tidak terjadi yang tak diinginkan.
"Panitia harus menjaga yang baik, karena ini berbahaya," jelasnya.
Selain diikuti oleh anak-anak, acara 'perang bantal' ini juga diikuti oleh pria dewasa. Sebelum bertanding, bagi anak-anak dipasang pembalut kepala dan memakai pelambung.
Baru kemudian duduk di atas sebatang pohon pinang yang dipasang setingg 3 meter di atas permukaan air. Peseta diminta duduk di atas pinag itu lalu menggunakan bantal yang dibuat khusus untuk memukul lawan hingga terjatuh ke sungai.
Sekedar diketahui, sungai Krung Daroy memiliki sejarah peradaban pada masa kerjaan Sultan Iskandar Muda. Sungai tersebut sengaja dialihkan oleh Sulatan Iskandar Muda mengiliri ke istananya, sekarang sudah menjadi pendopo Gubernur Aceh.
Dulu sungai ini sangat jernih dan bisa untuk diminum. Bahkan pada masa itu sungai ini dipercaya bisa menyembuhkan sejumlah penyakit, seperti penyakit kulit atau sejumlah penyakit lainnya.
Sungai ini juga dialiri ke Taman Putroe Phang, tempat permaisuri kesayangan Iskandar Muda mandi, yaitu Putroe Phang (Putri Kamilah berasal dari Pahang, Malaysia mandi. Hingga kini masih bisa terlihat jelas bukti sejarah taman yang dibangun Sultan Iskandar Muda khusus untuk permaisurinya.
Putroe Phang dipersunting menjadi permaisuri raja kala itu. Sangking sayangnya Iskandar Muda pada Putri Kamilah, hingga dibangunlah taman ini agar Putroe Phang tidak kesepian saat ditinggalkan olehnya di istana.
Dalam taman Putroe Phang terdapat Pintoe Khop, ini menghubungkan langsung dengan istana dengan taman berbentuk kubah. Di bawahnya mengalir air yang dijadikan tempat mandi permaisuri saat itu. Anak sungai itu sekarang diberi nama dengan Krueng Daroy.
Sedangkan Pintoe Khop yang dibangun digunakan tempat beristirahat Putroe Phang selepas mandi di Krueng Daroy. Bersama dengan dayang-dayang membasuh rambut permaisuri sembari keramas dan mandi air bunga.
Putoe Phang sendiri memiliki kecakapan dalam menyelesaikan persoalan. Bijaksana dalam setiap memberikan masukan untuk raja. Hingga Putroe Phang selain menjadi permaisuri kesayangan raja, juga diangkat menjadi penasehat raja.
Karena Putroe Phang selalu cakap dalam menyelesaikan sengketa di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat pun kerap meminta masukan untuk menyelesaikan berbagaimacam sengketa hukum pada masyarakat.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dongengnya tidak hanya dibacakan, tetapi juga dinyanyikan.
Baca SelengkapnyaUniknya kearifan lokal ini terletak pada kegiatan membendung sungai sebelum mengambil ikan. Kemudian, cara memancingnya juga dilakukan beramai-ramai.
Baca SelengkapnyaBentrokan dipicu proses pengukuran tanah untuk pengembangan kawasan
Baca SelengkapnyaBentrokan antara anggota Brimob Polri dan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, telah diredam.
Baca SelengkapnyaViral Cekcok Warga dan Anggota TNI di Bendungan BKB Semarang, Ini Penjelasan Kapendam
Baca SelengkapnyaPantun Jawa lucu 2 baris dapat membuat suasana berkumpul Anda dengan orang terdekat menjadi semakin berwarna.
Baca SelengkapnyaAnak-anak di Kampung Pasir Gudang tidak bermain gadget saat mengisi waktu luang, melainkan mencari belut di sawah.
Baca Selengkapnya