Luhut: Abu Bakar Ba'asyir di sel khusus biar nyaman karena sudah tua
Merdeka.com - Terdakwa kasus terorisme, Abu Bakar Ba'asyir ditempatkan di sel khusus yang ada di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Pasir Putih, Nusa Kambangan dengan penjagaan super maximum security (SMS). Pemerintah beralasan, pemindahan Abu Bakar Ba'asyir itu demi kenyamanan terdakwa.
"Sekarang kita berencana tetap membuat beliau untuk lebih nyaman karena umurnya itu sudah tua, jadi kita tetap memperhatikan agar dia nyaman," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan di sela Pengukuhan dan Rapat Pengurus Lengkap Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia) di Jakarta, Selasa (5/4).
Luhut juga menuturkan alasan lain. Abu Bakar Ba'asyir ditempatkan di sel khusus agar tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar. Namun pemerintah berjanji memperlakukannya dengan manusiawi.
-
Bagaimana cara Abu Bakar menghindari dinasti politik? Tanpa mengajukan keturunannya, Abu Bakar lantas mengajak diskusi bersama para Sahabat lainnya mengenai sosok yang bakal menggantikannya di pemerintahan.
-
Siapa yang didukung Abu Bakar Ba'asyir? 'Beliau secara pribadi ya. Pasangan Anies-Muhaimin adalah sosok layak untuk didukung menurut pandangan beliau. Anies-Muhaimin sosok yang tampaknya bisa dipercaya untuk memimpin Indonesia kedepan hanya yang nomor satu,itu keyakinan beliau,' tukasnya.
-
Apa julukan Abu Bakar Aceh? Berkat kegemilangan dan luasnya ilmu pengetahuan, Abu Bakar sampai dijuluki sebagai 'Ensiklopedia Berjalan' dari teman-teman sejawatnya.
-
Dimana Badr Dahlan ditahan? Jadi Mimpi Buruk Dahlan ditahan di wilayah Khan Younis bersama sejumlah warga Palestina tak berdosa lainnya.
-
Bagaimana cara agar aib tak disebar menurut Islam? Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, 'Tiada seorang hamba pun yang menutupi cela seorang hamba yang lainnya di dunia, melainkan ia akan ditutupi celanya oleh Allah pada hari kiamat.' (HR Muslim)
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
"Beliau enggak diisolasi, cuma dia memang tidak boleh menggunakan komunikasi keluar. Dia tetap kita perlakukan secara manusia kok," tutur Luhut.
Untuk diketahui, ustaz Abu Bakar Baasyir ditempatkan dalam sel khusus di LP yang memiliki penjagaan ketat. "Setelah sidang beberapa waktu lalu, ustaz (Abu Bakar Baasyir) di tempatkan di (LP) Pasir Putih. Ia ditempatkan di sel baru dengan aturan baru," kata asisten pribadi Abu Bakar Baasyir, Hasyim Abdullah, Selasa (5/4).
Saat ini jumlah penjenguk dibatasi hanya keluarga inti, tim kesehatan dan tim pembela hukum saja. "Kalau jumlah pembesuk, dibatasi maksimal hanya lima orang saja, sehingga kalau yang datang lebih dari lima, otomatis tidak bisa masuk semua," jelasnya.
Saat menjenguk ustaz pun, lanjut Hasyim, tidak bisa langsung bersentuhan karena saat ini dibatasi dengan pemisah. "Kalau ada keluarga atau penjenguk yang datang hanya berkomunikasi lewat interkom dan dibatasi dinding kaca," ucapnya.
Selain itu, ia menjelaskan saat ini kondisi Abu Bakar Baasyir juga kurang sehat. Ia menyebut kaki terpidana teroris tersebut membengkak. "Kakinya katanya dirasa nyeri seperti asam urat. Kemarin, sempat diperiksa dan saat ini sedang menunggu uji laboratorium," ucapnya.
Hasyim Abdullah mengungkapkan kekecewaan sang ustaz tidak bisa menunaikan ibadah salat berjamaah di Lapas Nusa Kambangan.
Abu Bakar Ba'asyir juga tak bisa keluar dari sel tersebut 24 jam, kecuali saat ada yang membesuk. Ketika membesuk, pengunjung diarahkan ke ruangan khusus yang tidak bisa bertemu fisik, tetapi melalui interkom dan lubang-lubang kecil di kaca pembatas. "Sangat disayangkan, ustaz tidak bisa menghirup udara segar karena harus berada di dalam sel selama 24 jam seminggu," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia mengaku lebih suka tinggal di makam karena suka dengan keheningan.
Baca SelengkapnyaWalaupun keluarganya sudah membujuknya untuk tinggal bersama mereka, namun Mbah Subeno tetap memilih tinggal menyendiri di sana.
Baca SelengkapnyaKakek berusia 80 tahun tersesat di bawah tanah Masjid Nabawi yang gelap dan sepi. Ia pun diantar pulang oleh pasutri asal RI tinggal di Madinah.
Baca SelengkapnyaAbu Bakar Mureh dan istri mendaftar haji pada 2018. Keduanya mendapat prioritas lansia, hingga bisa berangkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaSehari-hari ia tak pernah keluar rumah. Kisah seorang Habib jalani kehidupannya selama puluhan tahun dalam kondisi tak bisa mendengar dan melihat.
Baca SelengkapnyaPria paruh baya itu memilih hidup sendirian, jauh dari hiruk-pikuk manusia dan peradaban dunia.
Baca SelengkapnyaSeorang pria membagikan momen saat berziarah ke makam sang muazin pertama itu. Seperti apa penampakannya?
Baca SelengkapnyaSeorang lansia ditelantarkan anaknya di panti jompo viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang kakek yang tinggal di pos kamling dan diberikan bantuan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaKisah haru seorang marbot berusia 95 tahun yang tinggal di Masjid membuat hati rasanya teriris.
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung.
Baca Selengkapnya