Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Luhut bakal cek soal Megawati bilang 10 ABK bebas karena dibayar

Luhut bakal cek soal Megawati bilang 10 ABK bebas karena dibayar Luhut Binsar Panjaitan. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa pembebasan 10 warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf melibatkan banyak pihak. Namun beberapa pihak di bawah kendali pemerintah dan otoritas Filipina.

"Prosesnya di bawah kendali kita, memang banyak pihak yang terlibat seperti disampaikan bu Menlu," kata Luhut usai rapat di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (2/5).

Namun ia enggan mengatakan soal penebusan sandera dengan uang. Ia pun enggan mengomentari pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut sandera dibebaskan kelompok Abu Sayyaf karena ditebus dengan sejumlah uang. "Oh, saya cek dulu ya," kata dia.

Sementara di tempat yang sama, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan sandera WNI lain yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf masih diupayakan oleh pemerintah. Pemerintah juga akan berkoordinasi dengan Otoritas Filipina pada Sabtu (8/5) besok.

"Ya itu yang sedang kita bahas. Jadi kita akan segara berkoordinasi Sabtu untuk mengupayakan pembebasan yang empat," kata dia.

Seperti diketahui, 10 Warga Negara Indonesia akhirnya dibebaskan oleh kelompok militan Abu Sayyaf, Minggu (1/5). Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri nyeletuk mengenai pembebasan para ABK tersebut.

Awal celetukan ini saat Mensesneg Pratikno izin meninggalkan acara diskusi sebelum acara selesai. Pratikno mengaku ada rapat di Istana terkait pembahasan 10 WNI tersebut.

"Ya terang saja dilepas, wong dibayar kok," kata Mega dalam diskusi forum Ikatan Bidan Indonesia di Jakarta, Senin (2/5).

Baca juga:

10 WNI dibebaskan, Mega nyeletuk 'Terang saja dilepas, wong dibayar'

Korban selamat Abu Sayyaf sebut 4 WNI ada di lokasi terpisah

Polri akui ada campur tangan tokoh dalam pembebasan 10 WNI

10 WNI disandera Abu Sayaff bebas berkat kemenangan diplomasi

Menlu: Banyak pihak bantu pembebasan 10 WNI agar tak bayar tebusan

PT Brahma tak beri uang tebusan untuk pembebasan 10 WNI (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Disidak Komisi XIII, Penampakan Jalur Pelarian Gembong Narkoba Lewat Gorong-Gorong Salemba
VIDEO: Disidak Komisi XIII, Penampakan Jalur Pelarian Gembong Narkoba Lewat Gorong-Gorong Salemba

Salah satunya adalah gembong narkoba (Murtala bin Ilyas), otak intelektual dalam jaringan narkoba Malaysia-Medan-Aceh-Jakarta.

Baca Selengkapnya
Isu Demonstran Tolak UU Pilkada Diminta Uang Tebusan Rp3 Juta Oleh Polisi, Begini Faktanya
Isu Demonstran Tolak UU Pilkada Diminta Uang Tebusan Rp3 Juta Oleh Polisi, Begini Faktanya

Kondisi massa aksi yang ditahan di Polres Jakarta Barat dalam keadaan baik.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Aniaya Relawan Ganjar Geber Motor Depan Markas, 6 TNI Masuk Bui
VIDEO: Aniaya Relawan Ganjar Geber Motor Depan Markas, 6 TNI Masuk Bui

Enam dari 15 prajurit Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali, Jawa Tengah harus berurusan dengan hukum akibat kasus pengeroyokan terhadap relawan Ganjar

Baca Selengkapnya
VIDEO: Fakta Baru Dibongkar Andika Perkasa, Relawan Ganjar Sempat Disekap Anggota TNI
VIDEO: Fakta Baru Dibongkar Andika Perkasa, Relawan Ganjar Sempat Disekap Anggota TNI

Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.

Baca Selengkapnya
10 Orang Jadi Tersangka Kasus Pungli di Rutan KPK
10 Orang Jadi Tersangka Kasus Pungli di Rutan KPK

Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri enggan untuk membeberkan terkait identitas para pelaku yang terlibat pungli.

Baca Selengkapnya
10 Jam Diperiksa KPK Terkait Suap Proyek Jalur Kereta, Ini Penjelasan Menhub Budi Karya
10 Jam Diperiksa KPK Terkait Suap Proyek Jalur Kereta, Ini Penjelasan Menhub Budi Karya

Budi Karya mengaku mendukung KPK dalam memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya
OTT Pejabat Basarnas Terkait Korupsi Pengadaan Alat Pendeteksi Korban Reruntuhan
OTT Pejabat Basarnas Terkait Korupsi Pengadaan Alat Pendeteksi Korban Reruntuhan

Adapun, alat bukti yang disita di antaranya sejumlah uang tunai.

Baca Selengkapnya
Berpakaian Serba Hitam, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Diperiksa KPK Buntut OTT 7 Orang
Berpakaian Serba Hitam, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Diperiksa KPK Buntut OTT 7 Orang

KPK membawa Gubernur Bangkulu Rohidin Mersyah ke Jakarta untuk diperiksa terkait operasi tangkap tangan (OTT).

Baca Selengkapnya
1.553 Napi di Bali dapat Remisi Hari Raya Idulfitri, 9 Orang Langsung Bebas
1.553 Napi di Bali dapat Remisi Hari Raya Idulfitri, 9 Orang Langsung Bebas

Remisi yang diterima bervariasi, mulai dari 15 hari, 1 bulan, 1 bulan 15 hari, hingga 2 bulan

Baca Selengkapnya