Luhut: Kasus Omicron di Indonesia Belum Naik Drastis Dibanding Negara Lain
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut peningkatan kasus covid-19 varian omicron di Indonesia belum menunjukkan peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan negara lain.
Ia pun menegaskan meski mengalami kenaikan kasus covid-19 secara umum di Indonesia, namun masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan peningkatan kasus akibat varian Delta pertengahan tahun lalu.
“Sejak varian Omicron ditemukan satu bulan yang lalu di Indonesia, hari ini belum terlihat tanda-tanda kenaikan kasus yang cukup eksponensial seperti yang terjadi di belahan negara yang lain,” katanya dalam konferensi pers Evaluasi PPKM, Senin (24/1).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan jumlah kasus HIV di Jawa Tengah menurun? Dia menyebut temuan pada 2023 ini menurun dibanding 2022 kemarin. Sebab pada tahun sebelumnya tercatat ada 3.120 kasus.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Ia menegaskan, ditengah peningkatan kasus yang terdeteksi secara perlahan di Indonesia ini, pemerintah masih mampu mengendalikannya, khususnya terhadap varian baru Omicron yang mulai menyebar lokal di Indonesia.
“Meskipun kasus meningkat pemeritnah tetap dalam kendali penuh dalam menghadapi varian omicron ini. peningkatan kasus relatif terkendali jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian masih rendah lebih 90 persen jika dibandingkan dengan kasus puncak (covid-19 varian) Delta,” katanya.
“Namun sekali lagi kita tidak perlu jumawa dengan ini, tapi kita harus tetap disiplin, kata kunci kita adalah disiplin,” imbuh Luhut.
Bed Occupancy Ratio
Lebih lanjut, Menko Luhut memastikan tingkat Bed Occupancy Ratio (BOR) di Indonesia dalam keadaan siap. Artinya, saat ini berada diatas ambang batas yang ditetapkan yakni 60 persen.
“Saat ini juga posisi Bed Occupanty Ratio/ BOR di Jawa Bali jauh lebih baik dibandingkan dengan awal kenaikan varian delta, sehingga memberikan ruang yang lebar sebelum mencapai batas mengkhawatirkan 60 persen. Kasus kematian harian di seluruh wilayah Jawa Bali selama14 hari terakhir juga masih pada tingkat yang cukup rendah,” tuturnya.
“Namun sekali lagi Pemerintah tetap waspada terutama melihat Angka Reproduksi Efektif mulai mengalami peningkatan. Saat ini Angka RT di Jawa sudah mencapai 1 dan Bali sudah lebih dari 1,” tambahnya.
Reporter: Arief Rahman/Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca Selengkapnya