Luhut Pandjaitan akui berteman dengan Riza Chalid dan Setnov
Merdeka.com - Meski membantah ikut terlibat dalam dugaan permintaan saham PT Freeport Indonesia, Menko Polhukam Luhut Pandjaitan mengakui berteman dengan pengusaha minyak Riza Chalid dan Ketua DPR Setya Novanto.
Dua orang itu adalah yang suaranya diduga terekam dalam rekaman pencatutan nama presiden dan permintaan saham Freeport.
"Reza teman lama saya. Saya tidak tahu dia demikian (seperti terdengar dalam rekaman, red)," kata Luhut dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (11/12).
-
Bagaimana Jokowi mendorong Freeport bangun smelter? Jokowi lantas mencari cara karena sulit mendorong PT Freeport untuk membangun industri smelter. Kemudian, Jokowi meminta BUMN membeli saham mayoritas bagi PT Freeport.'Sehingga kita sekarang memiliki saham mayoritas 51 persen. Setelah kita mayoritas, baru saya perintah BUMN-nya agar industri smelternya segera dibangun,' pungkas Jokowi.
-
Kenapa Jokowi paksa Freeport bangun smelter? Untuk itu, Jokowi memaksa PT Freeport membangun industri smelter tembaga di Gresik. 'Bayangkan 55 tahun, dan kita tidak tahu apakah yang diekspor itu hanya tembaga atau ada emasnya. Oleh sebab itu, 9 tahun yang lalu saya paksa untuk mereka mau membangun yang namanya industri smelter,' tuturnya.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
Luhut mengaku pernah bertemu dengan Riza Chalid pada April 2012 saat dirinya masih murni menjadi pengusaha. Luhut mengatakan, Riza kala itu mengajaknya untuk bergabung dengan Freeport.
"Tapi tidak jadi, karena pemerintah Indonesia tidak setuju," ujarnya.
Selain Riza, Luhut juga mengaku kenal dengan Setya Novanto, yang kebetulan juga ketua DPR. "Saya berteman dengan Novanto, dia ketua DPR. Saya berteman supaya hubungan pemerintah dan DPR bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
Seperti diketahui, Luhut disebut paling banyak dalam rekaman 'papa minta saham', yang kini sudah ada di tangan Kejagung untuk diproses hukum. Karena namanya disebut, Luhut juga dijadwalkan akan diperiksa Mahkamah Kehormatan Dewan pada Senin pekan depan.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaHaris Azhar dan Fatia Maulidiyanti menjalani sidang tuntutan kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Luhut Binsar Pandjaitan
Baca SelengkapnyaGerindra goda Demokrat dukung Prabowo lewat pantun.
Baca SelengkapnyaLuhut Pandjaitan bercerita isi pembicaraannya dengan Capres Prabowo Subianto yang datang menjenguk ke Singapura.
Baca SelengkapnyaLuhut pun percaya Prabowo nantinya akan melanjutkan jerih payah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam membawahi negara.
Baca SelengkapnyaMahfud bercerita saat tak lagi jadi menteri pada 2001, Luhut menelepon menanyakan kabarnya.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengaku sepakat jika Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjadi penasihat presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaTerdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan
Baca SelengkapnyaLuhut percaya, persatuan dan kolaborasi telah terbukti sebagai kunci kemajuan bangsa.
Baca SelengkapnyaKisah persahabatan mantan Menko Polhukam Mahfud MD dengan mantan Menko Marves Luhut B Panjaitan
Baca SelengkapnyaMajelis hakim menilai Haris dan Fatia tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan pencemaran nama baik Luhut.
Baca SelengkapnyaTerdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
Baca Selengkapnya