Luhut: Penculikan WNI di Papua tak berhubungan dengan OPM
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, kabar mengenai 2 orang WNI yang di culik di Papua Nugini (PNG), sama sekali tidak berhubungan dengan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Dirinya hanya menyebut bahwa itu adalah tindakan kriminal bersenjata, yang dilakukan sejumlah orang yang sebelumnya sudah menjadi buronan di wilayah Timika, Papua.
"Tidak ada kaitan dengan OPM. Kita tidak bicara ke situ. Tapi yang saya ingin katakan adalah kriminal bersenjata," ujar Luhut di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (16/9).
-
Bagaimana solusi penyelesaian konflik Papua? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Kapan operasi TNI AL di Papua dimulai? Operasi Siaga Tempur Laut dan penyekatan perbatasan di wilayah kerja Koarmada III itu berlangsung sejak Senin (22/4).
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Apa yang ditemukan di Papua? Viral Penemuan Tank Terkubur di Dalam Tanah di Papua, Diduga Peninggalan Perang Dunia II
"Laporan terakhir, (mereka) pernah menjadi DPO dari Timika," katanya menambahkan.
Luhut mengaku, saat ini sudah berkoordinasi dengan pihak Papua Nugini, dan memastikan bahwa komunikasi dengan pemerintah mereka guna menyelesaikan masalah tersebut berjalan dengan lancar.
Mengenai kondisi 2 orang WNI yang disandera, Luhut mengatakan jika berdasarkan informasi yang diterimanya sejak tadi pagi, keduanya dalam kondisi baik-baik saja. Perkembangan pun akan terus dipantaunya dalam beberapa jam ke depan.
"Pemerintah PNG kita percayakan untuk mengurus ini. Komunikasi dengan pemerintah PNG pun dilakukan dengan sangat baik,"
"Kondisi yang disandera itu, sampai tadi laporannya baik-baik saja. Soal tenggat waktu, kita tunggu 1-2 jam ke depan ini," pungkasnya.
Diketahui, 2 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai penebang kayu di Papua Nugini, disandera oleh kelompok bersenjata yang diduga sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kelompok penculik itu pun menuntut 'barter' atas kedua sandera tersebut, dengan temannya yang ditahan di polisi Papua akibat kasus narkoba.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pilot Susi Air Philip Mark Merthens disandera OPM Papua sejak tanggal 7 Februari 2023
Baca SelengkapnyaSebuah video beredar, Tampak Pilot Susi Air yang disandera OPM. TNI geram lantaran OPM memanfaatkan sandera untuk menyebar kebohongan.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyabto menjawab soal pilot Susi Air yang masih disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Baca SelengkapnyaPanglima TNI menyatakan tidak akan memakai operasi militer dalam pembebasan Pilot Susi Air.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru bernama Philip Mark Merhtens diketahui sudah setahun disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
Baca SelengkapnyaPetugas penghubung Kepolisian Selandia Baru, Paull Borrel menemui Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, Senin (26/2).
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, hingga kini masih dalam sandera KKB. Penyanderaan sudah terjadi 7 Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPrabowo memberikan apresiasi atas pertemuan ini dan mengucapkan terima kasih kepada PM James
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyatakan, secara keseluruhan Papua dalam situasi aman.
Baca SelengkapnyaMenurut Putu, terbentuknya kerja sama Indonesia dengan Papua Nugini merupakan hal yang positif.
Baca SelengkapnyaTNI akan menggunakan pendekatan soft power dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemerintah terus berupaya membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Egianus Kogoya.
Baca Selengkapnya