Luhut: Pertanyaan saya peristiwa '65 itu siapa yang mau dihukum?
Merdeka.com - Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat masa lalu tidak bisa melalui jalur hukum. Namun demikian, pemerintah segera menyelesaikan sejumlah kasus pelanggaran HAM berat masa lalu dalam waktu dekat.
"Apa hukum? Silakan saja kalau kau bisa, lah iya kan memang masalahnya itu. Sekarang persoalannya kita jangan bikin negara kita didikte pikiran-pikiran orang lain. Pertanyaan saya peristiwa 65 itu siapa yang mau dihukum? Saya tanya begitu tadi. Siapa yang mau dihukum? Siapa yang salah? Itu kan sebab akbat. Biarlah dengan cara-cara kita, kita selesaikan. Sekarang sudah mau rampung, kita harap 2 Mei sudah bisa kita tuntaskan," kata Luhut di Kantornya, Jakarta, Kamis (17/3).
Dia meminta beberapa pihak yang selalu menuding pemerintah bersalah dalam kasus pelanggaran HAM berat tersebut untuk mengumpulkan bukti-bukti. Jika ada bukti keterlibatan aparat keamanan atau pejabat dalam kasus pelanggaran, kata dia, maka pemerintah akan membawanya ke jalur hukum.
-
Kapan pembantaian PKI terjadi? Saat peristiwa pembantaian para anggota PKI yang terjadi pada kurun waktu tahun 1965-1967, Pak Darmadi masih duduk di kelas 4 SD.
-
Siapa yang memimpin PKI saat peristiwa G30S PKI? Di mana peristiwa ini dilancarkan oleh PKI yang saat itu dipimpin Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Pasukan Cakrabirawa di bawah kendali Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
-
Kapan peristiwa G30S PKI terjadi? Sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 1975, G30S PKI adalah peristiwa pengkhianatan atau pemberontakan yang dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan atau pengikut-pengikutnya terhadap Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 30 September 1965, termasuk gerakan atau kegiatan persiapan serta gerakan kegiatan lanjutannya.
-
Siapa yang terlibat dalam G30S/PKI? Baru saja terjadi G30S/PKI. Harga barang dan BBM naik terus. Perekonomian sangat sulit.
-
Bagaimana PKI berusaha membunuh Abah Anom? Mereka tidak langsung melakukan serangan, melainkan menyusup ke dalam lingkungan Pondok Pesantren Suryalaya dengan menyamar sebagai santri.
-
Kapan G30S/PKI terjadi? 'Jumlah pasukan yang ikut gerakan ini sangat kecil. Kodam Jaya punya 60.000 prajurit, 20 kali lebih banyak dari pasukan yang ikut G30S.
Mengenai keluarga korban kasus pelanggaran HAM yang minta dipulihkan nama baiknya, dia akan membahasnya dengan pihak terkait.
"Ya itu bisa kita lihat, kan sekarang kan sebab akibat, jujur kita mesti lihat. Jadi dulu kalau lihat sejarah, banyak waktu PKI zaman hebat-hebatnya dibunuhin, dikerjain, itu orang-orang NU, Anshor, dan lain-lain. Begitu ada korban mereka kesempatan balas dendam, bunuh lagi tuh," ujarnya.
"Sekarang mau mempermasalain siapa? kita mau cari buktinya gimana? Makanya saya tantang kalau ada yang bisa bawa buktinya mau dihukum siapa, silakan saja. Kita adili kok. Kan dibawa-bawa jadi sepertinya pemerintah tidak ingin tuntasin. Padahal presiden ingin itu selesai dituntasin, saya sebagai menkopolhukam ya tuntasin," kata dia.
Sementara itu, soal Komnas HAM yang mengirimkan surat ke Presiden AS Barack Obama, menurut Luhut, mereka juga ingin menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat tersebut dengan cara rekonsiliasi. Dia membantah bahwa Komnas HAM meminta dokumen soal kasus pelanggaran HAM tahun 1965 lalu.
"Enggak, Komnas HAM enggak begitu ceritanya. Komnas HAM juga bingung mau cari di mana itu sudah cari ke mana-mana enggak ketemu," jelas dia.
Lanjut dia, Mayjen TNI Purn Agus Widjojo akan membuat simposium mengenai kasus pelanggaran HAM di Indonesia. "Sebagai bangsa besar, menyelesaikan permasalahan bangsa kita spirit untuk indonesia dari Indonesia. Saya enggak tahu apa bentuknya (simposium), kita lihat saja nanti apa bentuknya. Kita berharap 4 April," tandasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.
Baca SelengkapnyaSimak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.
Baca SelengkapnyaTNI versus Tokoh PKI Kebal Peluru, apa yang dilakukan untuk melawan PKI?
Baca SelengkapnyaKH Zainul Arifin, tokoh nasional yang berkutat di bidang politik dari Barus.
Baca SelengkapnyaTerlihat warga Indonesia mendapat ancaman dari tentara KNIL pada tahun 1948 silam. Tergambar dari potret yang beredar, warga Indonesia nampak tak berdaya.
Baca SelengkapnyaKetua Partai Komunis Indonesia (PKI) D.N. Aidit jadi buronan Angkatan Darat. Lantaran PKI dicap sebagai dalang aksi Gerakan 30 September 1965.
Baca Selengkapnya1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.
Baca Selengkapnya74 tahun berlalu, ini kisah Peristiwa Situjuah yang renggut banyak pejuang Pemerintah Darurat RI.
Baca SelengkapnyaMuseum Jenderal Besar AH Nasution adalah saksi bisu dari salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Indonesia, G30S/PKI.
Baca SelengkapnyaMuseum Pancasila Sakti menjadi saksi bisu dari G30S/PKI.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespons hubungan lembanganya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca SelengkapnyaIbnu Hadjar merupakan mantan Letnan Dua TNI yang berujung menjadi pemberontak pemerintah dalam pasukan DI/TII.
Baca Selengkapnya