Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Luhut: Pertanyaan saya peristiwa '65 itu siapa yang mau dihukum?

Luhut: Pertanyaan saya peristiwa '65 itu siapa yang mau dihukum? Luhut di Dialog Deradikalisasi Bahaya Radikalisme Agama. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat masa lalu tidak bisa melalui jalur hukum. Namun demikian, pemerintah segera menyelesaikan sejumlah kasus pelanggaran HAM berat masa lalu dalam waktu dekat.

"Apa hukum? Silakan saja kalau kau bisa, lah iya kan memang masalahnya itu. Sekarang persoalannya kita jangan bikin negara kita didikte pikiran-pikiran orang lain. Pertanyaan saya peristiwa 65 itu siapa yang mau dihukum? Saya tanya begitu tadi. Siapa yang mau dihukum? Siapa yang salah? Itu kan sebab akbat. Biarlah dengan cara-cara kita, kita selesaikan. Sekarang sudah mau rampung, kita harap 2 Mei sudah bisa kita tuntaskan," kata Luhut di Kantornya, Jakarta, Kamis (17/3).

Dia meminta beberapa pihak yang selalu menuding pemerintah bersalah dalam kasus pelanggaran HAM berat tersebut untuk mengumpulkan bukti-bukti. Jika ada bukti keterlibatan aparat keamanan atau pejabat dalam kasus pelanggaran, kata dia, maka pemerintah akan membawanya ke jalur hukum.

Mengenai keluarga korban kasus pelanggaran HAM yang minta dipulihkan nama baiknya, dia akan membahasnya dengan pihak terkait.

"Ya itu bisa kita lihat, kan sekarang kan sebab akibat, jujur kita mesti lihat. Jadi dulu kalau lihat sejarah, banyak waktu PKI zaman hebat-hebatnya dibunuhin, dikerjain, itu orang-orang NU, Anshor, dan lain-lain. Begitu ada korban mereka kesempatan balas dendam, bunuh lagi tuh," ujarnya.

"Sekarang mau mempermasalain siapa? kita mau cari buktinya gimana? Makanya saya tantang kalau ada yang bisa bawa buktinya mau dihukum siapa, silakan saja. Kita adili kok. Kan dibawa-bawa jadi sepertinya pemerintah tidak ingin tuntasin. Padahal presiden ingin itu selesai dituntasin, saya sebagai menkopolhukam ya tuntasin," kata dia.

Sementara itu, soal Komnas HAM yang mengirimkan surat ke Presiden AS Barack Obama, menurut Luhut, mereka juga ingin menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat tersebut dengan cara rekonsiliasi. Dia membantah bahwa Komnas HAM meminta dokumen soal kasus pelanggaran HAM tahun 1965 lalu.

"Enggak, Komnas HAM enggak begitu ceritanya. Komnas HAM juga bingung mau cari di mana itu sudah cari ke mana-mana enggak ketemu," jelas dia.

Lanjut dia, Mayjen TNI Purn Agus Widjojo akan membuat simposium mengenai kasus pelanggaran HAM di Indonesia. "Sebagai bangsa besar, menyelesaikan permasalahan bangsa kita spirit untuk indonesia dari Indonesia. Saya enggak tahu apa bentuknya (simposium), kita lihat saja nanti apa bentuknya. Kita berharap 4 April," tandasnya.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jenderal AH Nasution Menangis saat Pemakaman Kapten Pierre Tendean, Sang Ibu Peluk Erat Peti Jenazah
Jenderal AH Nasution Menangis saat Pemakaman Kapten Pierre Tendean, Sang Ibu Peluk Erat Peti Jenazah

Tangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.

Baca Selengkapnya
Foto Langka Suasana Mencekam Jakarta Usai Penculikan para Jenderal di Tragedi G30S, TNI dengan Tank Kuasai Ibu Kota & Buru PKI
Foto Langka Suasana Mencekam Jakarta Usai Penculikan para Jenderal di Tragedi G30S, TNI dengan Tank Kuasai Ibu Kota & Buru PKI

Simak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.

Baca Selengkapnya
Tokoh PKI Tak Mempan Ditembak, ini Yang Dilakukan TNI
Tokoh PKI Tak Mempan Ditembak, ini Yang Dilakukan TNI

TNI versus Tokoh PKI Kebal Peluru, apa yang dilakukan untuk melawan PKI?

Baca Selengkapnya
Mengenal KH Zainul Arifin, Tokoh Pejuang dan Politik Indonesia Keturunan Raja Barus
Mengenal KH Zainul Arifin, Tokoh Pejuang dan Politik Indonesia Keturunan Raja Barus

KH Zainul Arifin, tokoh nasional yang berkutat di bidang politik dari Barus.

Baca Selengkapnya
Melihat Kejamnya Tentara KNIL di Tahun 1948, Todongkan Senjata pada Warga Indonesia Bikin Ketar-Ketir
Melihat Kejamnya Tentara KNIL di Tahun 1948, Todongkan Senjata pada Warga Indonesia Bikin Ketar-Ketir

Terlihat warga Indonesia mendapat ancaman dari tentara KNIL pada tahun 1948 silam. Tergambar dari potret yang beredar, warga Indonesia nampak tak berdaya.

Baca Selengkapnya
Pelarian DN Aidit: Sembunyi di Balik Lemari Berujung Ditembak Mati di Kebun Pisang
Pelarian DN Aidit: Sembunyi di Balik Lemari Berujung Ditembak Mati di Kebun Pisang

Ketua Partai Komunis Indonesia (PKI) D.N. Aidit jadi buronan Angkatan Darat. Lantaran PKI dicap sebagai dalang aksi Gerakan 30 September 1965.

Baca Selengkapnya
Pasukan Pembawa Maut dari Lubang Buaya di Pagi Buta 1 Oktober 1965
Pasukan Pembawa Maut dari Lubang Buaya di Pagi Buta 1 Oktober 1965

1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.

Baca Selengkapnya
15 Januari 1949: Mengenang Peristiwa Situjuah Berdarah, Tewaskan Banyak Pejuang PDRI
15 Januari 1949: Mengenang Peristiwa Situjuah Berdarah, Tewaskan Banyak Pejuang PDRI

74 tahun berlalu, ini kisah Peristiwa Situjuah yang renggut banyak pejuang Pemerintah Darurat RI.

Baca Selengkapnya
FOTO: Napak Tilas Kekejaman PKI di Museum Jenderal Besar AH Nasution
FOTO: Napak Tilas Kekejaman PKI di Museum Jenderal Besar AH Nasution

Museum Jenderal Besar AH Nasution adalah saksi bisu dari salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Indonesia, G30S/PKI.

Baca Selengkapnya
FOTO: Memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Museum Pancasila Sakti
FOTO: Memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Museum Pancasila Sakti

Museum Pancasila Sakti menjadi saksi bisu dari G30S/PKI.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Gus Yahya Pasang Badan PBNU Disepelekan, Beri Jawaban Rebut PKB Luruskan Sejarah
VIDEO: Gus Yahya Pasang Badan PBNU Disepelekan, Beri Jawaban Rebut PKB Luruskan Sejarah

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespons hubungan lembanganya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca Selengkapnya
Ibnu Hadjar, Mantan Prajurit TNI yang Balik Badan Jadi Pembelot
Ibnu Hadjar, Mantan Prajurit TNI yang Balik Badan Jadi Pembelot

Ibnu Hadjar merupakan mantan Letnan Dua TNI yang berujung menjadi pemberontak pemerintah dalam pasukan DI/TII.

Baca Selengkapnya