Luhut sebut kebakaran hutan & lahan akibat pengusaha tidak disiplin
Merdeka.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Panjaitan mengungkapkan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat ini disebabkan sikap para pengusaha perkebunan yang tidak disiplin dalam pembersihan lahannya. Akibatnya, kabut asap menyelimuti sejumlah wilayah di Indonesia bahkan keluar negeri.
"Penyebabnya karena pengusaha tidak disiplin membersihkan lahannya. Saat kering api mudah terbakar," ungkap Luhut di Palembang, Selasa (20/10).
Menurut dia, dari kasus karhutla yang ada, banyak di antaranya dilakukan pihak korporasi atau perusahaan. Ini membuktikan adanya kelalaian dari perusahaan terhadap lahannya.
-
Kenapa potensi kebakaran meningkat saat kemarau? Potensi kebakaran di setiap daerah bakal meningkat. Terkait hal ini, personel pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik di rumah dan lahan yang rawan .
-
Apa contoh masalah lingkungan di musim kemarau? Contoh permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah kekeringan. Kekeringan adalah fenomena yang sering terjadi ketika musim kemarau. Seringkali, di berbagai wilayah Indonesia mengalami kekeringan luar biasa yang dapat berakibat buruk.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Apa penyebab kebakaran? 'Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas,' kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
Selain itu, kata dia, kebakaran juga terjadi lantaran kebiasaan buruk warga yang membakar lahan saat musim kemarau. Alhasil, api sangat mudah merambat ke lahan lain karena kondisi hutan kering. "Ini juga sebabkan kebakaran hutan dan lahan. Ada kebiasaan buruk warga," ujar Luhut.
Terkait upaya pemadaman yang dilakukan pemerintah, Luhut menilai telah maksimal menjalankan tugasnya. Hanya saja, tidak semua titik api bisa dipadamkan karena beratnya medan dan terjadi di lahan gambut.
"Water bombing telah intensif dilakukan, tapi tidak juga semua dapat diselesaikan. Kita sambil menunggu hujan," imbuh Luhut .
Dia mengakui, kabut asap asal Indonesia sudah mencemari udara di beberapa negara tetangga, seperti Singapura. Bahkan, Luhut merasakan sendiri pekatnya kabut asap kiriman dari Indonesia ke negara tetangga.
"Asap sampai ke mana-mana, saya kemarin ke Singapura, di sana sudah tertutup asap," pungkas Luhut.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem wajib diwaspadai. Petani penggarap lahan tengah membakar rumput untuk membersijkan lahan garapan, ujungnya dua hektare lahan dilahap api.
Baca SelengkapnyaLahan milik perusahaan yang disegel luasnya mencapai ribuan hektare.
Baca Selengkapnya824 Ha hutan dan lahan terbakar, bahkan saat ini masih terjadi kebakaran di Kecamatan Uluere.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaSelain karena faktor alam berupa gesekan ranting saat musim kemarau, juga kerap disebabkan aktifitas perburuan liar.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.
Baca SelengkapnyaRatusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaPara pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.
Baca Selengkapnya