Luhut Soal Rencana Kenaikan Harga BBM: Pengamat Tidak Usah Bersilang Pendapat
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepada para pengamat tidak bersilang pendapat, terkait rencana kenaikan harga BBM.
"Saya titip teman-teman di Bali dan di seluruh Indonesia, pengamat-pengamat tidak usah bersilang pendapat. Bicara yang tidak mengerti masalahnya secara dalam. Kalau ada yang masih ingin tahu, bisa datang ke saya, kita ngomong dan kita jelasin detail dan ini untuk kepentingan (bersama) tidak ada soal kaya miskin di sini. Ini pure (murni) masalah bangsa kita yang harus kita selesaikan," kata Luhut di Kabupaten Badung, Bali, Rabu (31/8).
Dia meminta semua pihak agar menunggu keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait rencana kenaikan harga BBM. "Kalau BBM, kita tunggu Presiden (Jokowi)," terangnya.
-
Siapa yang memberikan masukan tentang revisi regulasi BBM subsidi? Menurut Kepala BPH Migas Erika Retnowati, masukan dari masyarakat akan menjadi pertimbangan dalam penyusunan revisi regulasi tersebut.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Siapa yang mendorong implementasi peningkatan kualitas BBM? Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) mendorong implementasi peningkatan kualitas BBM, seraya membatasi penyaluran BBM subsidi dengan kandungan sulfur tinggi seperti Solar dan Pertalite.
-
Mengapa BPH Migas keluarkan regulasi tentang BBM subsidi? Untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, BPH Migas telah mengeluarkan regulasi mengenai pedoman pembinaan hasil pengawasan kepada penyalur.
Terkait dampak ke inflasi, menurut Luhut diprediksi bakal menyentuh dua hal yaitu energi dan pangan. Namun Jokowi sudah memerintahkan untuk menangani inflasi tersebut.
"Kalau inflasi ada dua sebenarnya, ada dari energi dan dari pangan. Dari pangan, saya kira presiden sudah memerintahkan untuk kita menangani soal pangan ini, seperti penanganan Covid-19," ujarnya.
"Jadi kan itu masalahnya bawang, kemudian telor, cabai rawit. Tapi saya kira kalau semua, setiap provinsi, setiap kabupaten, tadi kita monitor inflasinya masing-masing. Itu saya kira akan bisa kurangi inflasi yang 11,4 (persen) itu, menjadi jauh lebih rendah dan itu nanti berdampak 0,25 persen kepada inflasi kita," lanjutnya.
Dia juga menyebutkan, untuk inflasi saat ini hanya 2,84 persen. "Yang buat banyak itu sebenarnya dari pangan ini. Kalau pangan ini, kita semua kompak seluruh kabupaten (dan) provinsi di Indonesia. Saya kira kita akan bangun kebersamaan itu untuk menghadapi musuh bersama," katanya.
Luhut mengimbau agar masyarakat jangan silang pendapat seperti awal-awal pandemi Covid-19, dan pihaknya mengeklaim akan memberikan terbaik untuk persoalan inflasi tersebut.
"Jadi saya imbau kepada kita semua, jangan silang pendapat. Awal-awal pada penanganan Covid-19 begitu juga silang pendapat tapi setelah jalan, semua tidak omong lagi. Sekarang saya titip, presiden juga minta saya untuk bantu menangani ini. Sama polanya dan percayalah kita memberikan yang terbaik," jelasnya.
Ia juga menyampaikan, bila semua kompak antara pemerintah kabupaten dan provinsi, dan memonitor kenaikan harga dan di-list harga pangan per kabupaten hingga kecamatan hal itu bisa diatasi.
"Kalau kita kompak, cabai monitor harga, misalnya di Sumatera yang banyak inflasi tinggi, di Jambi. Jadi list-nya sudah ada, dari per kabupaten nanti sampai kepada per kecamatan kita akan monitor. Jadi, betul-betul nanti semua TNI dan Polri, Pemda semua turun untuk kita kompak mengatasi masalah nasional ini yang dunia menghadapi bukan Indonesia saja," ungkapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick tak bisa memastikan apakah pembatasan beli BBM per 17 Agustus 2024 sudah ketok palu. Sebagai Menteri BUMN, dirinya bakal mengikuti kebijakan yang ada.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaPernyataan ini merespons Menko Luhut yang berencana membatasi BBM bersubsidi mulai 17 Agustus 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui kolaborasi tiga menteri yakni Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan kembali mengkaji pembatasan pembelian jenis BBM.
Baca SelengkapnyaLuhut menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan pembatasan, melainkan pengetatan distribusi BBM subsidi
Baca SelengkapnyaLuhut tak sepakat dengan istilah pengetatan BBM subsidi. Program ini disebutnya lebih kepada penyaluran BBM Pertalite dan Solar agar lebih tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaEddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang tak termasuk penerima subsidi tak bisa lagi memakainya.
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencoba menyelesaikan masalah subsidi yang tidak tepat sasaran dengan berbagai langkah.
Baca Selengkapnya