Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Luhut soal RUU Terorisme: Jangan demokrasi, tapi tidak aman

Luhut soal RUU Terorisme: Jangan demokrasi, tapi tidak aman Luhut tinjau ledakan di pos polisi sarinah. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pembahasan revisi undang-undang terorisme akan selesai pada Selasa (26/1) besok. Oleh sebab itu, sebelum diserahkan ke Presiden Joko Widodo, pihaknya akan menambahkan poin-poin kewenangan aparat kepolisian.

"Revisi sudah jalan bagus ya, sekarang kelompok kerjanya sudah mengkristalisasi. Saya harap Selasa atau Rabu ini sudah laporkan ke kami, setelah itu kami laporkan ke presiden (Jokowi)," kata Luhut di Rumah Griya Gus Dur, Menteng, Jakarta, Minggu (24/1).

Menurut Luhut, revisi undang-undang terorisme tidak akan mirip dengan Malaysia dan Singapura yang terlalu keras. Selain itu, setelah teror di Paris, pemerintah Prancis juga merevisi undang-undang terorisme untuk menciptakan keamanan di dalam negeri.

Orang lain juga bertanya?

"Sebenarnya tidak ada yang aneh, hanya memberikan kewenangan sepatutnya dimiliki oleh polisi, dulu kita sempat kebablasan demokrasinya, jadi harus kita lihat equal antara keamanan dan demokrasi. Jadi jangan demokrasi itu menjadi tools (alat) membuat kita jadi tidak aman," kata dia.

Teroris, kata dia, warga negara Indonesia, sehingga pemerintah juga tak bisa menindak langsung. Pemerintah juga menghargai hak asasi manusia masyarakat. Namun apabila RUU Terorisme sudah disahkan, masyarakat harus bisa mematuhi hukum yang berlaku.

"Kita kan berhadapan dengan warga negara Indonesia sendiri seperti Gafatar ini, ini kan warga negara Indonesia. Tidak serta merta menindak, tidak menghargai hak asasi mereka di sisi lain kita tidak ingin mereka melanggar, kita ingin masyarakat Indonesia mematuhi undang-undang yang ada dan memiliki disiplin yang tinggi untuk membangun indonesia yang lebih bagus," tandasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Luhut Bicara Politik Jangan Gampang Judge Orang Bilang Ingusan Lah, Pengkhianat Lah!
VIDEO: Luhut Bicara Politik Jangan Gampang Judge Orang Bilang Ingusan Lah, Pengkhianat Lah!

Kondisi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terus membaik selama menjalani perawatan di Singapura.

Baca Selengkapnya
Yenny Wahid Kutip Ucapan Gus Dur: DPR Seperti Taman Kanak-Kanak
Yenny Wahid Kutip Ucapan Gus Dur: DPR Seperti Taman Kanak-Kanak

Yenny Wahid turut menolak RUU Pilkada. Dia memprotes sikap DPR merevisi UU Pilkada lewat sebuah postingan di akun Instagram @yennywahid.

Baca Selengkapnya
Iluni FH UI Tolak RUU Pilkada Anulir Putusan MK: Pembegalan Demokrasi Nyata Dipertontonkan
Iluni FH UI Tolak RUU Pilkada Anulir Putusan MK: Pembegalan Demokrasi Nyata Dipertontonkan

Revisi ini dinilai sebagai praktik pembegalan demokrasi yang secara nyata dipertontonkan kepada publik.

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran
Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran

Ninik menegaskan mandat penyelesaian karya jurnalistik itu seharunya ada di Dewan Pers.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cawapres Muhaimin Tolak Keras Usul Gubernur Dipilih Presiden
VIDEO: Cawapres Muhaimin Tolak Keras Usul Gubernur Dipilih Presiden "Itu Bahaya"

Cawapres Muhaimin Iskandar tegas menolak usulan DPR soal Gubernur DKI dipilih oleh presiden.

Baca Selengkapnya
Wakapolri: RUU Perampasan Aset akan Berikan Efek Jera Koruptor
Wakapolri: RUU Perampasan Aset akan Berikan Efek Jera Koruptor

Agus menilai pemerintah melalui kebijakan strategis perlu menyelesaikan RUU Perampasan Aset.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD: Cara Kita Berhukum Saat Ini Agak Rusak, Buat UU Sesuai Selera Elite
Mahfud MD: Cara Kita Berhukum Saat Ini Agak Rusak, Buat UU Sesuai Selera Elite

Mahfud akan menata hukum akan negara Indonesia kembali dalam keadaan baik-baik saja.

Baca Selengkapnya