Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lukas Enembe dalam Pusaran Dugaan Korupsi, Menengok Persoalan PON Papua

Lukas Enembe dalam Pusaran Dugaan Korupsi, Menengok Persoalan PON Papua Gubernur Papua Lukas Enembe. ©ANTARA/Hendrina Dian Kandipi

Merdeka.com - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir rekening Gubernur Papua Lukas Enembe senilai Rp71 miliar. Pemblokiran rekening yang tersimpan di sejumlah bank dan asuransi itu dilakukan PPATK menyusul ditemukannya transaksi mencurigakan gubernur dua periode tersebut.

Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, Lukas Enembe tak hanya diduga menerima gratifikasi Rp1 miliar yang perkaranya sedang diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hasil penelusuran PPATK, menurut Mahfud, Lukas Enembe diduga menyimpan dan mengelola uang mencapai ratusan miliar.

Mahfud menjelaskan, uang ratusan miliar itu diduga terkait dugaan korupsi dilakukan politikus Partai Demokrat tersebut. Kasus dugaan korupsi itu seperti dana operasional pimpinan, dana pengelolaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, manajer pencucian uang yang dilakukan Lukas Enembe.

Dugaan penyelewengan dana PON Papua dilakukan Lukas Enembe membuat penyelenggaraan ajang olahraga yang berlangsung pada 2 hingga 15 Oktober 2021 itu menjadi sorotan. Sebab di balik suksesnya kegiatan PON XX dengan anggaran sangat tebal mecapai triliunan rupiah, timbul pelbagai masalah yang belum terselesaikan.

Lukas Enembe dinilai kurang tegas dalam bertindak mengatasi kegaduhan dan permasalahan yang terjadi. Dia menuai kritikan dari pelbagai pihak.

Honor Relawan tak Kunjung Turun

Persoalan belum cairnya honor ratusan relawan sempat terjadi meski gelaran PON XX telah usai. Mereka bahkan gelar unjuk rasa menuntut pencairan hak honor. Mereka melakukan aksi ini pada 29 Oktober 2021 di depan Kantor Otonom Provinsi Papua. Tak tanggung–tanggung massa sampai meblokade jalan dengan membakar sejumlah benda.

Tak ada tanggapan apapun dari Lukas Enembe. Bahkan PB PON XX pun tak kunjung berikan kepastian atas tuntutan para relawan tersebut. Hanya ada polisi yang berjaga di lokasi. Mereka melakukan negosiasi dengan para relawan untuk mencari solusi terbaik, tanpa adanya kekerasan atau tindak anarki.

Sebelumnya pada 28 Oktober 2021, Panitia Khusus (Pansus) PON XX dan Peparnas XVI 2021 DPRD Papua adakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) guna membahas keluhan para relawan PON XX Papua karena belum mendapat honor. Mereka berjanji akan mencairkan honor paling lambat pada 3 September 2021.

Menanggapi munculnya pelbagai aksi demonstrasi masyarakat terkait penyelenggaraan PON dan Otonomi Khusu (Otsus) yang dinilai menjatuhkan marwah Papua, George Awie, yang merupakan Ketua LMA Port Numbay, meminta agar penggunaan dana PON XX dan Otsus diaudit.

"Dana PON dan Otsus harus diaudit. Diaudit dan disertai dengan penegakan hukum. Ini juga harus menjadi atensi KPK, Kapolda dan Kejati Papua. Tidak boleh dibiarkan saja, sehingga timbul asumsi atau opini macam-macam di masyarakat. Ini tidak boleh dibiarkan terus menerus," kata George Awie, di Jayapura pada Jumat 3 Desember 2021.

Dia berharap dengan adanya transparansi, masyarakat akan mengetahui secara gambling aliran dana yang digunakan dapat benar – benar tepat sasaran. Goerge pun meminta agar Gubernur Papua, Lukas Enembe segera mengambil langkah tegas kepada pihak – pihak yang terlbiat dalam pengelolaan dana PON XX dan Otsus.

"Gubernur (Lukas Enembe) sebagai ketua umum, penanggung jawab PON, harus bisa menegur pelaksana (Panitia Besar) PON, supaya bisa segera dibayarkan, dan jangan biarkan terkatung-katung. Jangan umbar janji," pungkas George.

Jasa Sopir dan Mobil Rental PON XX Belum Dibayar

Setelah aksi Relawan PON XX yang menggeruduk kantor otonom Papua akibat belum turunnya honor bahkan hingga acara PON rampung, kembali muncul kelompok yang juga mengajukan protes karena jasa mereka belum terbayar. Ialah para sopir dan pemilik mobil rental.

Salah satu di antara mereka adalah Asperos Akollo. Pemilik rental mobil sekaligus sopir yang jasanya digunakan ketika pergelaran PON XX pada klaster Kabupaten Jayapura. Dirinya mengungkapkan telah menyerahkan berkas–berkas administrasi yang diminta oleh Panitia Besar (PB) PON XX guna pencairan honor jasa. Berkas – berkas yang diberikan diantaranya merupakan absen harian, surat terima mobil dari kontingen ke pemilik mobil, STNK, BPKB, dan SIM.

Saat diwawancarai merdeka.com pada 30 Oktober 2021, Asperos mengatakan bahwa mobilnya sampai mau ditarik dealer lantaran macetnya honor dari PB PON XX. "Mobil milik saya melayani selama 18 hari, dan satu hari pihak PON XX bayar sewa pake mobil Rp800 ribu," tutur Asperos.

Dia menyebut bahwa selama melakukan pelayanan PON XX kepada tamu, Panitia PON XX tidak menyediakan bahan bakar, makan dan minum selama pelaksanaan.

Reporter Magang: Putri Oktaviana

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fantastisnya Biaya Operasional Lukas Enembe, Makan-Minum Rp1 Miliar Sehari
Fantastisnya Biaya Operasional Lukas Enembe, Makan-Minum Rp1 Miliar Sehari

Anggaran operasional mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe sangat fantastis. Setahun, bisa mencapai Rp1 triliun.

Baca Selengkapnya
KPK Pastikan Tersangka Korupsi Dana Operasional Rp1 T Lukas Enembe Lebih dari Satu Orang
KPK Pastikan Tersangka Korupsi Dana Operasional Rp1 T Lukas Enembe Lebih dari Satu Orang

KPK meyakini ada keterlibatan banyak pihak dalam pengelolaan uang tersebut.

Baca Selengkapnya
Hakim Wanti-Wanti Lukas Enembe Tertib saat Jaksa Bacakan Tuntutan: Jangan Saudara Potong
Hakim Wanti-Wanti Lukas Enembe Tertib saat Jaksa Bacakan Tuntutan: Jangan Saudara Potong

Peringatan itu diberikan hakim setelah Lukas Enembe mengamuk di persidangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Lukas Enembe Dituntut 10,5 Tahun Penjara Dalam Kasus Suap dan Gratifikasi Proyek di Papua
Lukas Enembe Dituntut 10,5 Tahun Penjara Dalam Kasus Suap dan Gratifikasi Proyek di Papua

Tuntutan itu dibacakan Jaksa KPK Wawan Yunarwanto dalam sidang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Rabu (13/9).

Baca Selengkapnya
Jaksa KPK Jawab Pleidoi Kubu Lukas Enembe: Tuduhan Penasihat Hukum Nampak Patah Arang Menangani Perkara
Jaksa KPK Jawab Pleidoi Kubu Lukas Enembe: Tuduhan Penasihat Hukum Nampak Patah Arang Menangani Perkara

Lukas Enembe menuding KPK hanya mencari-cari kesalahannya dan tidak bisa membuktikan dugaan suap dan gratifikasi sebagaimana dakwaan yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya
Lukas Enembe Kembali Dijebloskan ke Rutan KPK Usai Dibantarkan dari RSPAD
Lukas Enembe Kembali Dijebloskan ke Rutan KPK Usai Dibantarkan dari RSPAD

Total Lukas Enembe menerima suap dan gratifikasi senilai Rp46,8 Miliar.

Baca Selengkapnya
KPK Selisik Pembelian Pesawat Jet Pribadi oleh Lukas Enembe
KPK Selisik Pembelian Pesawat Jet Pribadi oleh Lukas Enembe

Lukas Enembe dijerat dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di Pemprov Papua. Lukas juga dijerat dengan pasal TPPU.

Baca Selengkapnya
Sudah Bisa Rawat Jalan, Lukas Enembe Jalani Sidang Vonis Besok
Sudah Bisa Rawat Jalan, Lukas Enembe Jalani Sidang Vonis Besok

Menurut Ali, dokter sudah menyatakan Lukas Enembe bisa rawat jalan.

Baca Selengkapnya
KPK Duga Uang Korupsi Lukas Enembe Mengalir ke RDG Airlines dan Pembelian Jet Pribadi
KPK Duga Uang Korupsi Lukas Enembe Mengalir ke RDG Airlines dan Pembelian Jet Pribadi

Selain soal aliran uang, KPK mendalami soal pembelian pesawat jet pribadi oleh Lukas.

Baca Selengkapnya
KPK Duga Lukas Enembe Perintahkan Pramugari Antar Uang Puluhan Miliar
KPK Duga Lukas Enembe Perintahkan Pramugari Antar Uang Puluhan Miliar

KPK menduga pramugari Selvi mengantarkan uang senilai puluhan miliar rupiah, atas perintah Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya
Tensi Lukas Enembe Naik Ngamuk Dicecar Jaksa, Sidang Kasus Dugaan Korupsi Infrastruktur Papua Ditunda
Tensi Lukas Enembe Naik Ngamuk Dicecar Jaksa, Sidang Kasus Dugaan Korupsi Infrastruktur Papua Ditunda

Sidang akan dilanjutkan kembali hari Rabu (6/9), setelah meninjau lebih lanjut kondisi kesehatan Lukas.

Baca Selengkapnya
Koin Emas Bergambar Wajah Lukas Enembe dan Peta Papua Disita KPK, Ini Penampakannya
Koin Emas Bergambar Wajah Lukas Enembe dan Peta Papua Disita KPK, Ini Penampakannya

Salah satu emas koin dengan wajah politikus Partai Demokrat itu turut ditemukan KPK saat penggeledahan.

Baca Selengkapnya