Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lukman Hakim: Twit larangan rumah makan buka saat Ramadan dipelintir

Lukman Hakim: Twit larangan rumah makan buka saat Ramadan dipelintir Lukman Hakim Saifuddin. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyesalkan ulah pihak yang tak bertanggung jawab yang telah memelintir cuitannya di Twitter. Untuk itu, politikus PPP itu merasa harus meluruskan isi tulisannya terkait pelarangan buka rumah makan selama bulan Ramadan.

"Saya tak tahu penyebab pengubahan kalimat twit saya itu karena ketidaktahuan, ketaksengajaan, atau memang ada motif lain," tulis Lukman melalui akun Twitter-nya, Senin (8/6) malam.

Melalui akun @lukmansaifuddin, Lukman menuliskan 12 cuitan klarifikasi terkait tulisannya yang telah dipelintir. Di akhir cuitannya, Lukman menambahkan tanda pagar #ubahtwit.

"Twit asli: "Warung-warung tak perlu dipaksa tutup. Kita harus hormati juga hak mereka yang tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa..". #ubahtwit," tulisnya.

Twit tersebut lanjut Lukman, ditulis setelah adanya pandangan yang berkeinginan agar rumah makan ditutup selama bulan puasa. Namun, tidak lama, tulisannya dipangkas, sehingga artinya menjadi berbeda.

"Tapi kalau kalimat twit saya itu diubah jadi: "Kita harus hormati yang tak puasa", tentu maknanya jadi berbeda sama sekali. #ubahtwit."

Lukman menjelaskan, ada dua hal yang ingin ia sampaikan dari twitnya sebelum dipelintir. Pertama, bila ada yang sukarela menutup warungnya, tentu kita hormati. Tapi, lanjutnya, muslim yang baik tak memaksa orang lain menutup sumber mata pencaharian.

"Kedua; kata 'juga' pada "kita harus hormati juga" secara implisit mengandung makna: Selain menghormati yang sedang berpuasa, kita juga dituntut hormati hak mereka (dalam mendapatkan makanan/minuman) yang tak wajib berpuasa karena bukan muslim," ujarnya. (mdk/amn)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP