Lulung soal Sumber Waras: Yang punya dosa tenang saja
Merdeka.com - Kesimpulan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyatakan tidak ada indikasi korupsi dalam pengadaan lahan Rumah Sakit Sumber Waras memantik kontroversi. Sejumlah pihak mulai angkat bicara saling klaim atas kesalahan maupun kebenaran hasil penyelidikan KPK.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung menyatakan imbas dari kasus Sumber Waras, pihak yang tidak bersalah dan tidak terlibat kini terseret dalam perdebatan.
"Saya pikir ini jadi perdebatan kekinian. Kenapa, kita yang tidak punya dosa dalam persoalan ini selalu berdebat," kata Lulung dalam diskusi SindoTrijaya dengan topik 'Mencari Sumber yang Waras' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/6).
-
Siapa yang bertanggung jawab? Faktor kelalaian petugas menjadi penyebab utama terjadinya tragedi ini. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya komunikasi antara petugas stasiun dan masinis, yang menyebabkan ketidakpahaman mengenai posisi kereta.
-
Apa arti kata "lusin"? Satu lusin terdiri dari 12 item.
-
Apa arti Warugan Lemah? Jika dilihat arti pada kalimat pertama tertulis warugan lemah yang berarti bentuk (warugan) dan lemah (tanah), bahasa Jawa kuno. Dalam bahasa Sunda, ini merujuk ke penyebutan bagian tubuh (bangunan) dari lemah (tanah).
-
Siapa Kerto Pengalasan? Dalam pasukan Pangeran Diponegoro yang ikut bertempur dalam Perang Jawa (1825-1830), ada seorang panglima yang cukup kontroversial bernama Kerto Pengalasan.
-
Siapa yang pantas disindir? Mantan yang berusaha balikan adalah seperti burung gagak yang datang hanya untuk menganggu kehidupan.
-
Siapa yang menjaga sopan santun di Gunung Lawu? Setiap pendaki diingatkan untuk menjaga etika dan tidak merusak alam sekitar, sekaligus menjauhi kata-kata kasar yang dapat dianggap sebagai tindakan tidak hormat terhadap Gunung Lawu.
Lulung menyindir pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas pengadaan lahan RS Sumber Waras terlihat diam dan tenang. Dia tidak menyebut siapa yang dimaksud.
"Yang punya dosa tenang saja, Itu siapa (yang dosa), nanti di pengadilan," ujar dia.
Politisi Partai Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menambahkan KPK seharusnya menggunakan audit investigatif BPK dalam menentukan adanya praktik korupsi pengadaan lahan RS Sumber Waras. Dia menyarankan agar KPK tidak hanya menggunakan hasil penyelidikan semata.
"Audit investigatif itu mesti menjadi salah satu alat bukti dalam proses penyelidikan sampai penyidikan. Sebenarnya tidak terbatas pada penyelidikan saja, harus dengan penyidikan juga. Ada audit forensik tentang keuangan itu mengalir ke mana saja, nah ini yang belum dijelaskan," jelasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia melihat, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan Suswono terkait ucapan tersebut.
Baca SelengkapnyaMajelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur sebelumnya menjatuhkan vonis bebas terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Baca SelengkapnyaUsai menjalani vonis, Haris sampai menggebu-gebu menyampaikan hasil putusan bebas dari majelis hakim
Baca SelengkapnyaYaqut mencari tahu saksi mana yang merasa tertekan sehingga membutuhkan perlindungan LPSK.
Baca Selengkapnya