Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lulusan Vokasi Ahli Kewirausahaan Dinilai Bisa Tekan Angka Pengangguran

Lulusan Vokasi Ahli Kewirausahaan Dinilai Bisa Tekan Angka Pengangguran ilustrasi perpustakaan. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/AN NGUYEN

Merdeka.com - Disrupsi telah memberikan dampak nyata pada tren pekerjaan, khususnya bagi generasi millennial. Setelah lulus menempuh studi di jenjang pendidikan tinggi, kini mereka memiliki beragam pilihan pekerjaan. Tidak hanya sebatas sebagai pegawai, tetapi juga sebagai seorang entrepreneur atau wirausahawan yang mampu mencipatakan lapangan kerja.

Koordinator Kemitraan dan Penyelarasan Bidang Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Agus Susilohadi mengungkapkan, kemampuan kewirausahaan yang dimiliki oleh mahasiswa vokasi ini akan menjadi salah satu solusi untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pengangguran terdidik. Namun hal ini perlu didukung dengan ekosistem yang baik, serta komitmen pimpinan dalam mengembangkan skill wirausaha bagi para mahasiswanya.

"Kita saat ini berada di era disrupsi dengan salah satu tren-nya adalah gig economy. Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi wajib membekali lulusannya dengan kompetensi minimal yang dibutuhkan di masa ini, terutama aspek 4C (critical thinking, creativity, collaboration, communication) sebagai dasar kompetensi kewirausahaan," ujar dia pada webinar yang digelar Kemendikbudristek di Jakarta, Rabu (14/7).

Agus menegaskan, semangat wirausaha yang ditumbuhkan dari pendidikan vokasi memiliki ciri khas tersendiri. Artinya, lulusan tidak boleh gagap dalam menerjemahkan kewirausahaan sehingga usaha yang dirintis nantinya bisa berbeda, dan utamanya mampu memberikan manfaat kepada masyarakat. Mereka nantinya akan menjadi social entrepreneur maupun technopreneur di bidang masing-masing.

Pentingnya skill wirausaha juga diungkapkan oleh dosen Universitas Indonesia yang kini menjadi salah satu tim Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan Kemendikbudristek, Rifelly Dewi Astuti.

Menurutnya, mahasiswa sebagai calon tenaga kerja terdidik Indonesia harus memiliki pengetahuan dan skill yang sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja. Namun penawaran tenaga kerja sendiri setiap tahun tidak meningkat secara signifikan. Permintaan jauh lebih besar dibandingkan penawaran tenaga kerja.

"Penting bagi insitusi pendidikan tinggi membekali mahasiswa dengan berbagai pengetahuan dan keahlian berwirausaha, sehingga mahasiswa sewaktu lulus nanti bukan hanya tergantung dengan pasar tenaga kerja yang terbatas, namun harapannya dapat menciptakan usaha sendiri bagi dirinya, dan bahkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain di sekitarnya," kata Rifelly.

Menumbuhkan kewirausahaan pada pendidikan vokasi yang cenderung memiliki porsi praktik lebih besar tidak terbatas dalam bentuk mata kuliah tersendiri. Justru dengan porsi praktik yang lebih besar, kemungkinan untuk mahasiswa mempelajari keterampilan, keahlian, bahkan sikap wirausaha melalui praktik akan semakin besar pula. Mahasiswa akan langsung terjun ke lapangan, dan mempraktikan ilmu, keahlian, bahkan membentuk sikap wirausaha pada saat praktik.

"Dengan pendidikan kewirausahaan yang embedded, mahasiswa mampu melihat peluang usaha sewaktu melakukan program kerja magang sehingga mampu memberikan solusi pada perusahaan tempat magang sekaligus menjadi peluang usaha bagi dirinya. Mereka diharapkan lebih memahami permasalahan riil yang ada pada industri, mampu memberikan solusi dan ide kreatif, serta mampu mewujudkan ide tersebut sebagai bentuk usaha di masa depan," tambah Rifelly.

Selain dari penguatan ekosistem kewirausahaan di kampus vokasi, para mahasiswa juga dapat meningkatkan skill wirausaha dengan cara mengasah pola pikir secara kritis dan kreatif, selalu melihat peluang, dan terus memperbaharui pengetahuan yang up to date dengan mengikuti berbagai pelatihan kewirausahaan.

Rifelly juga menjelaskan, membangun jejaring yang luas juga sangat penting untuk merintis usaha.

Dalam rangka memperkuat kampus vokasi dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada para mahasiswa, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek kini tengah membuka Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV). (mdk/hrs)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hampir 10 Juta Gen Z Jadi Pengangguran, Begini Solusi Menaker
Hampir 10 Juta Gen Z Jadi Pengangguran, Begini Solusi Menaker

Data hampir 10 juta Gen Z jadi pengangguran merupakan temuan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Menaker Ida Buka-bukaan soal Hampir 10 Juta Gen Z Jadi Pengangguran
Menaker Ida Buka-bukaan soal Hampir 10 Juta Gen Z Jadi Pengangguran

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sebanyak 9,9 juta Gen Z pada rentang usia 15 sampai 24 tahun menganggur pada 2023.

Baca Selengkapnya
SDM di Indonesia Masih Perlu Dibenahi di Era Ekonomi Digital
SDM di Indonesia Masih Perlu Dibenahi di Era Ekonomi Digital

Pendidikan vokasi bisa menjawab tantangan ekonomi digital di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Biang Kerok Kenapa Banyak Sarjana Jadi Pengangguran
Ternyata Ini Biang Kerok Kenapa Banyak Sarjana Jadi Pengangguran

Para pencari kerja pemula tersebut merasa belum mempunyai beban layaknya pencari kerja yang sudah menikah.

Baca Selengkapnya
Cerita Pilu, Susah Dapat Kerja Hanya Karena Gen Z
Cerita Pilu, Susah Dapat Kerja Hanya Karena Gen Z

Calon mahasiswa enggan mengambil jurusan kejuruan karena dianggap berstatus rendah, meski lebih diminati.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Banyaknya Gen Z yang Jadi Pengangguran
Ternyata Ini Penyebab Banyaknya Gen Z yang Jadi Pengangguran

Dinamika pasar tenaga kerja berkembang lebih cepat dibandingkan dengan dinamika kapasitas input tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
Adu Solusi 3 Capres: Lapangan Kerja untuk Anak Muda, Siapa Terbaik?
Adu Solusi 3 Capres: Lapangan Kerja untuk Anak Muda, Siapa Terbaik?

Persoalan lapangan pekerjaan menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Baca Selengkapnya
Gandeng Milenial, Ini Cara Sandiaga Buka Lapangan Kerja Baru di Makassar
Gandeng Milenial, Ini Cara Sandiaga Buka Lapangan Kerja Baru di Makassar

Sandiaga membagikan ilmunya tentang kriteria yang diperlukan untuk menjadi pengusaha muda.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini 5 Alasan Gen Z Lebih Memilih untuk Jadi Pengangguran
Terungkap, Ini 5 Alasan Gen Z Lebih Memilih untuk Jadi Pengangguran

40 Persen dari Gen Z lebih memilih menganggur dari pada bekerja di pekerjaan yang tidak mereka sukai.

Baca Selengkapnya
Jawab Gibran, Timnas AMIN: Tak Semua Orang Punya ‘Previllege’ Bisa Langsung Jadi Pengusaha
Jawab Gibran, Timnas AMIN: Tak Semua Orang Punya ‘Previllege’ Bisa Langsung Jadi Pengusaha

Gibran meminta milenial lulusan S2 untuk menjadi pengusaha. Ketimbang kesulitan mencari pekerjaan

Baca Selengkapnya
Target Pembangunan RAPBN 2025, Puteri Komarudin Dorong Pengentasan Pengangguran
Target Pembangunan RAPBN 2025, Puteri Komarudin Dorong Pengentasan Pengangguran

Puteri menyebut terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tingginya pengangguran di kalangan pemuda.

Baca Selengkapnya
Peserta Program Kartu Prakerja Paling Banyak Usia 18-35 Tahun, Mayoritas Lulusan SMA
Peserta Program Kartu Prakerja Paling Banyak Usia 18-35 Tahun, Mayoritas Lulusan SMA

Program Prakerja meningkatkan kebekerjaan, kewirausahaan, pendapatan, inklusi keuangan.

Baca Selengkapnya