Lumba-Lumba di Pantai Pelangi Karawang Mati, Diduga Akibat Tumpahan Minyak
Merdeka.com - Dua ekor lumba-lumba jenis dolpi ditemukan mati di pesisir pantai dipesisir pantai Pelangi, Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Karawang, diduga matinya lumba-lumba tersebut akibat tercemar tumpahan oil spill di anjungan lepas pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ) terjadi sejak 12 Juli 2019.
Pegiat lingkungan hidup, Erik Ramdani menerangkan dua spesies jenis lumba-lumba tersebut sudah dua kali ditemukan warga nelayan pesisir pantai, saat ditemukan lumba-lumba sudah membusuk terkubur pasir dengan kondisi penuh ceceran limbah minyak berwarna hitam pekat.
"Saat ditemukan sudah membusuk, di pasir bercampur limbah minyak," kata Erik saat dikonfirmasi, Jumat (6/9).
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang lumba-lumba? Tim ilmuwan dari Italia dan Prancis melakukan penelitian terhadap 11 lumba-lumba di Zoomarin, Roma, dan 11 lumba-lumba di Planete Sauvage, Prancis.
-
Siapa yang berpendapat tentang kemungkinan punahnya ikan? Ahli entomologi akuatik, Richard Merritt, bahkan turut memperingatkan bahwa beberapa ikan bisa saja punah, dan jelas ini akan menjadi masalah ekosistem.
-
Apa penyebab matinya ratusan ribu ikan? Menurut laporan penduduk setempat dan media-media lokal, gelombang panas brutal dan pengelolaan waduk adalah penyebabnya matinya ratusan ribu ikan tersebut.
-
Apa yang menyebabkan ikan mati lemas di laut? Terkadang, bukan karena wilayah lautan yang tidak memiliki cukup oksigen terlarut untuk mendukung ikan hidup di laut. Penyebab lain terjadi dari faktor populasi plankton mekar (algan bloom) yang banyak secara bersamaan setelah nutrisi yang cukup tersedia. Jadi plankton menggunakan semua oksigen dalam waktu singkat sehingga menyebabkan ikan di daerah tersebut mati lemas.
-
Apa yang diteliti tentang lumba-lumba? Penelitian ini dilakukan saat lumba-lumba bermain dengan sesamanya, pelatih manusia, dan diri mereka sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lumba-lumba sering tersenyum ketika berinteraksi dengan teman bermainnya.
Erik menduga jenis lumba-lumba tersebut, mati terbawa arus gelombang setelah lemas menghirup minyak yang ada diatas perairan pantai hingga mati membusuk terdampar dipantai, penemuan lumba-lumba tersebut telah dilaporkan ke pihak Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Serang (PSPL) Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Dugaan, matinya spesies lumba-lumba itu menghirup minyak," terangnya.
Penyerahan ikan lumba-lumba kepada pihak PSPL, kata Erik, untuk memastikan penyebab kematian karena harus diuji. Laboratorium, ambil sampel kulit, daging dan tulang untuk diuji DNA, uji logam berat dan hidrokarbon.
"Kita sudah serahkan kepada pihak terkait, untuk diuji lab apa penyebab kematian lumba-lumba tersebut," tandasnya.
Sebelumnya, kata Erik, pada Agustus lalu juga ditemukan jenis mamalia jenis lumba-lumba yang sama mengambang ditemukan nelayan sudah dalam keadaan mati.
"Sebelumnya satu spesies ini juga ditemukan mati," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kapal tanker Rusia yang berusia tua terperangkap badai di Selat Kerch.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial fenomena ribuan ikan berukuran kecil terdampar di bibir Pantai Jimbaran.
Baca SelengkapnyaJenis paus yang mati terdampar di Alor diduga paus pilot (Globicephala macrorhynchus).
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaAir berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca SelengkapnyaUkuran hiu paus itu panjang total 8,27 meter dan lebar 4,1 meter.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan sementara perusahaan itu memiliki izin yang lengkap terkait usaha yang dia jalani.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaBangkai seekor paus sperma terdampar di Pantai Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, pada Kamis (7/12) sekitar pukul 14.00 Wita.
Baca SelengkapnyaNelayan penangkap ikan, Sutrisno, menceritakan kronologi saat proses penangkapan ikan tersebut.
Baca SelengkapnyaTim penyelamat gabungan berjibaku melakukan operasi penyelamatan belasan ekor lumba-lumba yang terdampar di teluk Fier d'Ars.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca Selengkapnya