Luna, si kuda pacu kini jadi perpus bergerak di lereng Gunung Slamet
Merdeka.com - Luna, kuda jenis bonsai yang menjadi ikon kuda pustaka di lereng timur gunung Slamet punya cerita menarik. Bagi Ridwan Sururi, pengelola perpus bergerak di dusun Brobahan desa Serang Kabupaten Purbalingga, kuda berbulu putih bercampur kecoklatan ini membawa keberuntungan tersendiri yakni energi sosial.
Pada mulanya Luna dirawat sebagai kuda pacuan. Tapi di punggung Luna justru bukan pelana yang membuat ia tersohor. Melainkan rak kayu berisi berbagai buku yang menyebarkan keaneragaman pengetahuan untuk warga pelosok desa.
Ridwan Sururi sembari memandikan Luna bercerita, awal mula kuda Luna dibeli seharga Rp 4,7 juta di Kabupaten Purworejo. Saat itu, Luna baru berusia 4 bulan dalam keadaan kurus dan rapuh. Luna ia rawat untuk kuda pacuan juga kuda wisata di kebun strawberry desa wisata Serang.
-
Siapa yang memelihara kuda ngedul itu? Jaman baheula aya hiji kuda nu kacida ngedulna, eta kuda teh dipiara ku jalma beunghar anu ngaranna abdul.
-
Kenapa komunitas petani memberi Ganjar kerajinan kuda lumping? Perwakilan komunitas petani sekaligus seniman juga memberikan kenang-kenangan terakhir pada Ganjar Pranowo. Mereka mengadakan acara makan bersama sederhana dengan diiringi musik Jawa. Di akhir mereka memberikan kenang-kenangan berupa kerajinan kuda lumping kepada Ganjar.
-
Di mana kandang kuda Aleta? Semua hewan tersebut tak lain adalah milik Aleta.
-
Dimana patung kuda itu ditemukan? Ratusan barang tersebut telah ditemukan di dalam gua tersebut bersama sejumlah tulang binatang dan potongan gading, termasuk manik-manik yang dicat merah dengan oker.
-
Bagaimana cara membuat kuda lumping di Desa Muncar? Awalnya potongan bambu lunak dipotong hingga kecil. Lalu potongan bambu itu diserut hingga tipis. Kemudian bambu dianyam hingga membentuk rangkaian kuda lumping.
-
Siapa yang membuat patung kuda tersebut? Patung ini dianggap sebagai patung kuda tertua yang dibuat oleh manusia modern secara anatomis (Homo sapiens).
"Luna 3 kali menjuarai pacuan setingkat kabupaten. Saya sudah merawat luna selama 7 tahun," ujar Ridwan pada merdeka.com, Selasa (10/5).
Menurut Ridwan yang memang menyenangi kuda, Luna tergolong istimewa. Secara fisik, di dada Luna, terdapat user-user yang tergolong langka ada di kuda-kuda lain. Istilah Jawa, user-user itu merupakan simbol mbaureksa. "Luna ini membawa keberuntungan. Kata orang Jawa bisa mengangkat harkat pemiliknya," ungkap Ridwan.
Hal menarik lain, nama Luna sendiri diakui Ridwan diambil dari nama aktris Indonesia yakni Luna Maya. Penamaan ini spontan saja diberikan, ketika suatu kali ada pengunjung desa wisata Serang yang minta berkeliling kebun strawberry menunggang kuda.
"Mungkin karena Luna Maya saat itu lagi top-topnya ya. Spontan saja kok," imbuhnya.
Di perpustakaan bergerak Kuda Pustaka saat ini, Ridwan merawat 9 kuda termasuk Luna. Lima diantaranya pemberian orang untuk mendukung kegiatan kuda pustaka. Salah satu kuda pemberian yakni kuda germanis jenis sandel.
"Tapi memang yang sering diajak keliling kuda Luna. Karena kalau bukan Luna, sering banyak orang yang tanya. Mungkin karena sudah terbiasa lihat Luna. Jadi ikon kuda pustaka ya Luna," ungkapnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikemas dengan bahasa daerah, cerita lucu Sunda menghadirkan tawa dan senyum saat membacanya.
Baca SelengkapnyaWisata Pakuhaji cocok untuk didatangi oleh Anda yang sedang ingin belajar berkuda.
Baca SelengkapnyaNamun jauh sebelum menjadi penjara Soekarno, kawasan Banceuy merupakan pusat kandang kuda di Bandung. Kuda yang hendak ke Semarang, akan bertukar di sini
Baca Selengkapnya15 ekor rusa totol jinak jenis axis-axis dari Istana Kepresidenan Bogor menambah koleksi satwa unik di Taman Cadika Medan.
Baca SelengkapnyaPelepasan satwa yang dilindungi ini dilaksanakan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali.
Baca SelengkapnyaDeretan artis Indonesia ini memiliki hunian yang mewah. Menariknya, hunian mereka diisi dengan banyak sekali binatang.
Baca SelengkapnyaPotret meriah Gibran diarak keliling kampung pakai Kuda Renggong.
Baca SelengkapnyaTebak-tebakan memang seringkali memiliki jawaban yang unik dan mengecoh, seperti tebak-tebakan kuda, berjenggot, luas, serba ada ini.
Baca SelengkapnyaHal ini merupakan upaya PLN Indonesia Power untuk turut andil dalam melestarikan Gajah Sumatra yang terancam punah.
Baca SelengkapnyaViral kuda naik gunung dan kelelahan akibat bawa barang sangat banyak.
Baca SelengkapnyaPolisi sebut Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali, tidak pernah menahan terdakwa Sukena.
Baca Selengkapnya