Mabes Polri awasi penanganan kasus UPS oleh Polda Metro Jaya
Merdeka.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Rikwanto menegaskan, kasus dugaan korupsi pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) di sejumlah sekolah di Jakarta tetap ditangani Polda Metro Jaya. Dalam perkara ini, menurutnya Mabes Polri hanya sebatas mengawasi sejauh mana penanganan kasus tersebut ditangani Polda Metro Jaya.
"Ya supervisi dengan meminta gelar perkara sudah sampai di mana penanganannya apakah ada hambatan ataukah perlu ada bantuan dan lain-lain," kata Rikwanto saat dihubungi merdeka.com, Jumat (20/3).
Rikwanto menambahkan, tidak menutup kemungkinan penyidik bakal memeriksa anggota DPRD DKI Jakarta jika terbukti dari hasil penyelidikan adanya pelanggaran yang dilakukan para politikus Kebon Sirih tersebut.
-
Apa yang DPR minta KPK usut? 'Komisi III mendukung penuh KPK untuk segera membongkar indikasi ini. Karena kalau sampai benar, berarti selama ini ada pihak yang secara sengaja merintangi dan menghambat agenda pemberantasan korupsi.'
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
Saat ini, kata dia, penyidik Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sudah memeriksa 70 saksi dalam kasus tersebut.
"Saat ini lebih dari 70 saksi sudah diperiksa. Minggu depan akan dilakukan gelar perkara lagi untuk menentukan tersangkanya," kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul, Kamis (12/3), mengatakan sudah ada calon tersangka dalam kasus itu. Namun, Martinus masih enggan membeberkan siapa calon tersangka yang dimaksud.
Apakah dari unsur penyelenggara negara atau swasta. Alasannya, ia menjelaskan, Polda Metro Jaya masih perlu untuk melakukan pendalaman.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, kasus tersebut masih didalami Bidang Propam Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaSaat ini proses sidang etik terhadap para polisi terlibat masih berlangsung di Mabes Polri.
Baca SelengkapnyaTerkait waktu pelaksanaan sidang terhadap mereka yang diduga terlibat dalam perkara itu masih belum diketahui kapan akan digelarnya
Baca SelengkapnyaSidang etik ini akan dipantau oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto angkat bicara terkait penanganan perkara tersebut
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menjawab desakan agar ditetapkan tersangka kasus pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaJampidsus Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah diduga dibuntuti anggota Densus 88 Antiteror Polri
Baca SelengkapnyaHingga berita ini ditulis, penggeledahan masih berlangsung
Baca SelengkapnyaMenurut Poengky, pemeriksaan terhadap para atasan dari kelima anggota polisi yang diduga terlibat dalam kasus narkoba harus dilakukan.
Baca SelengkapnyaKomisioner Kompolnas, Choirul Anam menanggapi, peluang pemeriksaan hingga ke Kapolda Karyoto buntut dari kasus ini
Baca SelengkapnyaDokumen-dokumen tersebut disita dari Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan DPR RI 2019-2022 Hiphi Hidupati (HH) dan karyawan swasta bernama Purwadi (P).
Baca SelengkapnyaSejumlah polisi dihukum usai terbukti terlibat dalam kasus pemerasan penonton Djakarta Warehouse Project.
Baca Selengkapnya