Mabes Polri Beberkan Kronologi Demo Berujung Ricuh di Tanah Abang
Merdeka.com - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Mohammad Iqbal membeberkan kronologi aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu yang berujung bentrokan di kawasan Tanah Abang, dini hari tadi. Iqbal menjelaskan, awalnya situasi kondusif.
Massa aksi unjuk rasa bersedia membubarkan diri setelah mendapat imbauan dari Polisi bahwa batas waktu penyampaian pendapat sudah berakhir. Dia menuturkan, kericuhan terjadi menjelang dini hari saat sejumlah massa melakukan provokasi kepada petugas kepolisian.
Berikut kronologi demo berujung ricuh dari penjelasan Kadiv Humas Mabes Polri:
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
-
Mengapa People Power dilakukan? Dengan begitu, rakyat bisa mengawasi kinerja pemerintah selama berkuasa.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Selasa (21/5)
Pukul 23.00 WIB:
Massa berulah anarkis dan provokatif berusaha merusak security barier dan memprovokasi petugas kepolisian. Polisi mendorong massa ke Jalan Sabang dan Wahid Hasyim. Massa terpecah dua. Ada yang mengarah ke Jalan Sabang dan ke beberapa gang kecil.
Rabu (22/5)
Pukul 02.45 WIB:
Datang sekelompok massa di luar dari massa aksi yang dibubarkan polisi
Pukul 03.00 -04.00 WIB:
Sekitar 200 massa berkumpul di Jalan KS Tubun. Polres Metro Jakbar dibantu tokoh-tokoh masyarakat mengimbau massa untuk membubarkan diri. Seketika massa bergerak ke arah asrama polri di Petamburan.
Massa menyerang asrama Brimob dengan molotov, petasan, botol-botol. Polisi di Asrama Brimob menghalau dengan gas air mata. Massa melakukan pengerusakan asrama dan terjadi pembakaran beberapa kendaraan baik kendaraan pribadi maupun dinas.
Data polisi: Mobil terbakar 14 unit. Ada truk Dalmas, 2 bus dalmas, 3 mobil dinas dan 11 mobil umum.
Polisi menangkap 11 orang diduga provokator.
Hasil pemeriksaan sementara, mayoritas massa berasal dari luar Jakarta. Ada dari Jawa Barat, Banten dan Jawa Tengah. Bahkan Polisi menemukan bukti ada ambulans dengan logo partai di dalamnya penuh dengan batu. Bahkan ada amplop uang diduga untuk bayaran massa.
Pukul 05.00 WIB:
Massa masih bertahan di lokasi. Ada beberapa massa terluka. Polisi masih mendata massa yang terluka dan dikabarkan meninggal.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaSituasi makin panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, pagar-pagar rusak dan nyaris roboh. Polisi dengan cepat, memotong tambang.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaOrang tak dikenal melemparkan batu ke arah anggota yang bertugas. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.
Baca SelengkapnyaSituasi sempat panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca Selengkapnya