Mabes Polri kantongi dalang kasus penyelundupan sabu 1,6 ton di Batam
Merdeka.com - Penyidik Polri dibantu Kepolisian China telah mengantongi dalang kasus penyelundupan sabu 1,6 ton. Kini, otak pelaku penyelundupan itu masuk dalam buruan kepolisian.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto mengatakan, Kepolisian China datang ke Indonesia untuk membantu mendalami kasus penyelundupan sabu dalam jumlah besar tersebut.
"Ada bantuan dari China, mulai terbuka (jaringannya). Kami minta bantuan pertama sharing info, kedua kita sama-sama melakukan pemeriksaan manakala nanti ada temuan-temuan yang belum kami ketahui, tolong di-share ke kita," ujar Eko di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/3).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Bagaimana polisi mengungkap narkoba? 'Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar,' sebutnya,
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Pemeriksaan bersama Kepolisian China mendapatkan hasil di luar dugaan. Sebab sebelum diperiksa penyidik Kepolisian China, para tersangka kerap mengaburkan temuan-temuan penyidik Polri.
"Begitu polisi China datang, mereka takut sama polisi China loh. Diperiksa, diskusi, catat, diartikan, kebuka semua. Sampai kita tahu transporternya, pengendalinya siapa, bosnya siapa," tutur dia.
Bahkan, Kepolisian China telah mengetahui keberadaan pengendali dan bos jaringan tersebut. Dalam waktu dekat, mereka akan bergerak menangkap pentolan jaringan narkoba internasional tersebut.
"Dia bilang kalau mereka pulang, mereka langsung bekerja mengejar pengendali dan bosnya," ucap Eko.
Reporter: Nafiysul QodarSumber : liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 20 kg sabu serta beberapa bahan baku pembuatan sabu.
Baca SelengkapnyaDalam operasi kali ini, polisi mengamankan lima orang pelaku.
Baca SelengkapnyaKasus peredaran gelap narkotika di dua wilayah dengan total barang bukti sebanyak 157 kilogram sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaDua orang tersangka beserta barang bukti berupa 40 Kg sabu dan 26.019 ekstasi disita polisI
Baca Selengkapnya2.128 tersangka di antaranya sedang dalam proses penyidikan dan 303 tersangka lainnya dilakukan rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaTim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal menindak secara tegas Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan yang terlibat jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaEmpat orang, dua perempuan dan dua laki-laki diamankan, sedangkan satu DPO warga negara asing
Baca SelengkapnyaTiga tersangka pelaku peredaran narkoba jenis sabu ditangkap di Sinjai. Seorang di antaranya anggota Polri berinisial RS (38).
Baca SelengkapnyaRatusan kilogram narkoba jenis sabu hendak diselundupkan melalui perairan Kepulauan Riau
Baca SelengkapnyaAlhasil, saat itu Brigjen Hengki menerima penghargaan dari DEA di Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS).
Baca Selengkapnya