Mabes Polri: Mari jadikan terorisme musuh bersama & waspada berita tak jelas
Merdeka.com - Rentetan ledakan bom terjadi di sejumlah tempat di Surabaya dan Sidoarjo. Peristiwa ini sudah terjadi sejak Minggu (13/5) kemarin hingga Senin (14/5) pagi ini.
Menyikapi kondisi ini, Mabes Polri meminta masyarakat tetap tenang meski kewaspadaan harus ditingkatkan.
"Masyarakat tetap tenang, tetap laksanakan aktivitas seperti biasa namun demikian tetap melakukan penjagaan lingkungan. Khusus masing-masing anggota kepolisan, tetap melakukan kewajibannya. Polri tetap berikan perlindungan pelayanan pada masyarakat dan penegak hukum," tegas Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, dalam jumpa pers di Mabes Polri.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
Dia juga berharap semua masyarakat Indonesia berpegangan tangan memerangi terorisme. "Mari bersama kita jadikan terorisme musuh bersama, kita bersama-sama berani melawan terorisme," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Setyo mengimbau kerjasama masyarakat agar tidak mudah percaya dengan berita-berita yang sumbernya tidak jelas alias hoaks. Apalagi sampai membagikan kabar tak benar tersebut yang hanya menimbulkan keresahan.
"Selain itu, kita juga mengimbau pada masyarakat tidak posting foto-foto atau video yang ada gambar kekerasan. Kalau mungkin ada di ponsel agar dihapus. Setiap mendapatkan informasi tolong klarifikasi ke polda dan mabes, kalau daerah juga bisa cek di Mabes Polri, kalau ada berita tak jelas dan tidak logis," tegas Setyo.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaBahkan, banyak negara di dunia yang mengalami kekacauan karena tidak bisa menyaring konten hoaks di dunia digital.
Baca SelengkapnyaPegiat Mafindo Niken Setyawati berharap berita palsu dapat diminimalisasi mengingat calon-calon peserta pilkada kali ini jauh dari kontroversi.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaMengajak masyarakat khususnya para pemilih pemula untuk tidak mudah percaya dengan informasi hoaks
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaPernyataan yang disampaikan pemerintah harus lebih simpatik, mengedepankan sisi emosional.
Baca SelengkapnyaPolri bersama stakeholder kini fokus pada tanggung jawab pengamanan pemilu 2024
Baca Selengkapnya