Mabes Polri mencium adanya upaya provokasi dalam aksi 212
Merdeka.com - Mabes Polri mencium adanya upaya provokasi berujung tindakan anarkis pada aksi bertajuk 212 berlangsung Selasa besok. Polisi mengimbau agar masyarakat tidak mudah termakan tindakan provokatif dapat merugikan diri sendiri.
"Kami telah mendeteksi kegiatan yang mengarah pada provokatif menuju kondisi anarkis. Dalam hal ini tidak berlebihan jika kepolisian mengingatkan kepada masyarakat," ungkap Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar kepada awak media saat berada di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (20/2).
Namun Boy enggan menjelaskan secara rinci soal informasi adanya aksi provokatif tersebut. "Itu bagian dari informasi intelijen yang kita kelola. Biarlah itu menjadi konsumsi petugas, tapi petugas kami mengingatkan saja kepada masyarakat," kata Boy.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
"Jadi saya tidak perlu buka informasi intelijen yang kita terima. Tapi kita perlu mengingatkan kepada publik," lanjutnya.
Dia menambahkan, hendaknya masyarakat tidak mudah tersulut emosi lantaran banyaknya arus informasi negatif seperti adanya provokasi di media sosial (medsos) marak belakangan ini.
"Lahirnya konten provokatif di media sosial, kami berharap masyarakat tidak terprovokasi terkait informasi yang belum tentu benar. Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat luas l, para koordinator lapangan yang ikut mengoordinir hendaknya unjuk rasa tetap mengedepankan hukum. Harus dilaksanakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku di negara kita," pungkas Boy. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 1.929 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal jalannya unjuk rasa.
Baca Selengkapnyagabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas
Baca SelengkapnyaDitlantas Polda Metro Jaya bersiap memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Monas untuk mengantisipasi potensi kemacetan saat Reuni 212.
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dan petani akan menggelar aksi peringatan Hari Tani Nasional ke-64 hari ini, Selasa (24/9).
Baca Selengkapnyaribuan personel pengamanan akan diterjunkan untuk mengawal Munajat Kubro 212 di Monas
Baca SelengkapnyaKapolri mengingatkan, warga yang tak puas hasil pemilu harus tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaSusatyo menjelaskan bahwa personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait.
Baca SelengkapnyaRencananya Pemprov DKI akan membuat Jakarnaval dan malam muda-mudi untuk memeriahkan momen pergantian tahun nanti.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaAnggota yang bertugas dipastikan menggunakan pendekatan persuasif.
Baca SelengkapnyaPersonel keamanan nantinya akan ditempatkan di sekitar Gedung DPR untuk mencegah massa masuk ke dalam gedung.
Baca SelengkapnyaPerwira pengendali akan melakukan pengecekan terhadap personel sebelum mengawal massa.
Baca Selengkapnya