Mabes Polri sebut OPM pelaku penembakan empat warga di Papua
Merdeka.com - Empat warga sipil tewas ditembak oleh sekelompok bersenjata di Puncak Jaya, Papua. Mereka ditembak saat sedang mengerjakan proyek jalan di satu salah satu perusahaan.
"Memang benar terjadi penembakan oleh kelompok bersenjata, korbannya ada empat orang sedang dalam pekerjaan jalan di satu perusahaan," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (16/3).
Anton mengungkapkan, selain keempat orang itu, ada dua orang pekerja bangunan lain yang dinyatakan hilang dan satu selamat. Total dari warga yang berada saat kejadian penembakan itu berjumlah tujuh orang.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Siapa saja yang terdampak Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? 'Sedang bekerja menaikan barang dari lantai 1 ke lantai 5, lift tersebut mengalami overload,' kata Ade Ary dalam keteranganya, Selasa (3/9).
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
"Dua orang lagi belum diketemukan. Apakah diculik atau gimana, satu selamat. Yang kerja ada tujuh," ungkap Anton.
Jenderal bintang dua ini mengatakan jika kelompok bersenjata itu datang dari atas gunung berjumlah 20 orang. Dia memastikan, pelaku penembakan itu bagian dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Kelompok kriminal bersenjata itu sama, mereka menamakan diri OPM. Sudah dikejar tim 40 orang satu pleton lebih, gabungan TNI Polri," tegas dia.
Saat ini, kata Anton, polisi masih mendalami motif penembakan tersebut. Namun, dia yakin jika teror dilakukan untuk memperlihatkan eksistensi kelompok OPM.
"Untuk motivasinya masih kita selidiki. Biasanya mereka memang sering teror masyarakat untuk mengokohkan eksistensinya," pungkas Anton. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aparat menembak tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegununungan.
Baca SelengkapnyaSatu orang ditemukan selamat usai bersembunyi di semak-semak dalam kondisi luka terkena panah.
Baca SelengkapnyaSelain menembak mati empat anggota KKB, petugas juga mengamankan dua pucuk senjata api laras panjang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini bermula saat korban sedang menelepon, namun tiba-tiba terlihat gerombolan OPM menembak.
Baca SelengkapnyaGerombolan OPM yang disergap dipimpin Teranus Enumbi. Mereka kerap menyerang masyarakat dan aparat TNI serta menebar teror di Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaJenazah ketiga terduga anggota OPM masih berada di RSUD Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaKelompok OPM Teranus Enumbi di Papua berhasil dilumpuhkan oleh aparat TNI.
Baca SelengkapnyaTNI Polri baru saja melakukan operasi terhadap serangan yang dilakukan oleh OPM di distrik Homeyo, Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaTiga anggota OPM itu tewas setelah sebelumnya melakukan perlawanan ketika hendak ditangkap oleh pasukan TNI.
Baca SelengkapnyaPenyerangan OPM tersebut dilancarkan seiring dengan niat OPM mengganggu keamanan wilayah Papua.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu dua pelaku yang masih buron. Mereka telah masuk DPO.
Baca Selengkapnya