Mabes TNI ingatkan Dahsyat agar hadirkan tayangan mendidik
Merdeka.com - Mabes TNI telah mendapat klarifikasi permintaan maaf dari pihak RCT terkait tayangan program Dahsyat yang dianggap melecehkan anggota TNI. Permintaan maaf itu direspon Mabes TNI dengan mengingatkan agar tayangan dalam program yang hadir setiap pagi itu lebih memberikan pendidikan.
"Saya enggak ngerti apapun soal program itu (Dahsyat), tapi apapun tayangan seperti itu tidak bagus untuk semua pihak. Ke depan saya berpesan untuk hadirkan tayangan pendidikan dan sopan santun," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah saat dihubungi merdeka.com, Senin (22/1).
Namun, Sabrar mengaku tak mengetahui mengenai pelaporan dilakukan Ormas Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) terhadap program Dahsyat tersebut. Laporan dilakukan Ormas PEKAT IB ke Polda Metro Jaya pada Minggu (21/1) malam.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana TNI-Polri menyampaikan pesan di Pemalang? Dengan dipandu seorang tokoh warga, mereka berpatroli berbekal toa untuk memberikan woro-woro pada warga.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Bagaimana cara meningkatkan semangat nasionalisme dengan kata-kata TNI? Kata-kata TNI bisa dijadikan motivasi dan membangkitkan jiwa nasionalisme.
-
Kenapa Pangkoopsudnas ingatkan netralitas TNI? Hal yang harus menjadi perhatian meliputi keimanan dan ketakwaan, peningkatan kualitas SDM, kepedulian lingkungan dan alutsista, ketahanan keluarga, lambangja, dan netralitas prajurit dalam Pemilu.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
"Saya berterima kasih berarti mereka memperhatikan TNI. Itu haknya ormas lah mereka melakukan itu," ujarnya.
Mengenai izin menghadirkan anggota TNI itu pun Sabrar mengaku kurang mengetahuinya. Namun dia menduga izin dilakukan pihak RCTI maupun Dahsyat kurang lengkap.
"Perizinan itu adanya diangkatan darat. Seharusnya ada tapi perizinan nampaknya tidak melakukan dengan prosedur yang sebenarnya ya," kata dia.
Sebelumnya, Ormas Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) resmi melaporkan program Dahsyat ke Polda Metro Jaya pada Minggu (21/1) malam. Tayangan pada hari Jumat (19/1) itu dinilai melecehkan TNI Angkatan Darat (AD).
Ketua Infokom DPP PEKAT IB, Lisman Hasibuan menyerahkan barang bukti berupa video tayangan acara tersebut dan juga gambar saat anggota TNI AD mengikuti permainan. Laporan tersebut diterima dengan Tanda Bukti Lapor dengan mencantumkan Laporan Polisi Nomor:LP/393/1/2018/PMJ/Ditreskrimum. Terlapor disangkakan dengan perkara kejahatan terhadap kesopanan.
Pada saat acara itu ditayangkan, salah seorang anggota TNI AD mengikuti permainan bersama salah seorang artis, Felcya Angelista. Permainan memakan kue yang diikat dan ditarik oleh kaki artis tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak termasuk warganet.
Dari pihak RCTI sudah meminta maaf atas tayangan tersebut. Melalui perwakilannya RCTI sudah menemui Direktur Perhubungan Angkatan Darat Kolonel Chb Wijdang.
"Dalam suasana hangat dan kekeluargaan kami menyampaikan maaf kepada Tentara Nasional Indonesia, khususnya TNI AD beserta keluarga besar Yon Hubad," demikian tertulis dalam akun instagram dahsyat.musik yang dikutip merdeka.com, Senin (22/1).
"Pimpinan TNI khususnya TNI-AD serta seluruh jajaran Yon Hubad, Kami mohon dibukakan pintu maaf atas konten salah satu permainan dalam acara Dahsyat pagi ini. Hal ini menjadi perhatian dan evaluasi bagi kami agar selalu memberikan tontonan yang menghibur dan bermanfaat bagi pemirsa televisi."
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.
Baca SelengkapnyaApabila suatu organisasi telah dilarang oleh Pemerintah seharusnya segala penggunaan simbol atau atribut organisasi juga dilarang.
Baca SelengkapnyaDi dalam pesannya terselip larangan untuk menjelek-jelekkan orang. Bahkan Yudo juga memberikan pemahaman tentang adanya kemajuan teknologi media sosial.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca Selengkapnya“Mengapa Bu Mega menyampaikan hal itu, sebenarnya memang karena rasa sayang terhadap institusi TNI dan Polri," kata Hasto
Baca SelengkapnyaMegawati menyentil kasus pemukulan relawan PDIP oleh TNI di Boyolali
Baca SelengkapnyaHasto juga mengaku ditertawai oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan, TNI, Polri dan ASN harus betul-betul netral dari politik sesuai perintah undang-undang.
Baca SelengkapnyaNamun partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu bisa memasang bertruk-truk bendera.
Baca SelengkapnyaIbas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri berbicara keras tentang intimidasi yang dilakukan aparat kepolisian maupun tentara kepada rakyat di tahun politik Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersuara keras terkait kasus dugaan berita bohong yang menjerat Aiman Witjaksono.
Baca Selengkapnya