Mabes TNI siap beberkan foto penangkapan polisi di tempat karaoke
Merdeka.com - Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya menegaskan, pihaknya siap membeberkan bukti dari peristiwa penangkapan perwira menengah polisi di Bengkel Cafe, Jakarta, Sabtu (7/2) malam kemarin. Menurut dia, ada bukti berupa foto saat insiden penangkapan dan pemukulan POM TNI AL kepada polisi di sebuah ruang karaoke itu.
Fuad menceritakan bahwa pemukulan terjadi karena saat dirazia, dua polisi itu tidak mau menunjukkan identitas kepada petugas. Dia mengatakan, dua orang itu memang mengaku sebagai polisi akan tetapi tidak mau menunjukkan identitas sehingga petugas khawatir bahwa hanya ngaku-ngaku saja, padahal anggota TNI.
"Terjadi penangkapan ini waktu kita belum tahu identitas mereka ini Polri, saat ditangkap tanpa identitas, ketika diminta menunjukkan tapi tidak mau menunjukkan identitas, jangan-jangan ini tentara tapi ngaku polisi, kalau yang ngaku tentara memang sudah ada, ditangkap langsung di sana ada tiga," kata Fuad saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (11/2).
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan TNI di kantor polisi? Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak. Mereka datang bukan tanpa tujuan. Prajurit TNI mengincar salah satu sosok pimpinan tertinggi di kantor Polisi tersebut, yaitu Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Para prajurit TNI itu datang bukan dengan maksud buruk, sebaliknya, mereka datang dengan perasaan riang gembira. Membawa sebuah banner ucapan yang dibuat khusus untuk merayakan hari bahagia para anggota Polri.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana TNI membuktikan tekadnya? Sejak perang kemerdekaan, TNI membuktikan diri tetap teguh berjuang di tengah segala keterbatasan.
Menurut dia, insiden seperti ini tidak akan terjadi jika kedua polisi itu menujukkan identitas dari awal. Sebab, warga sipil yang menunjukkan identitas pun tak ditangkap karena memang bukan kewenangan POM TNI saat razia itu.
"Demikian juga warga sipil, yang memberikan identitas langsung ya ditinggal, kebetulan yang ini mengaku polisi, tapi diminta identitas tidak diberikan, bukan penangkapan polisi, bukan POM AL tangkap orang yang tidak memiliki identitas dalam tasnya di sana betul polisi makanya langsung diserahkan (dilepas) paginya," terang Fuad.
Fuad pun menamik pernyataan dari polisi korban pemukulan itu jika tak membawa senjata saat ada razia. Fuad bahkan siap membeberkan bukti foto saat razia itu berlangsung. Dalam foto itu, ada senjata yang diamankan POM TNI AL.
"Senjatanya ada, ada foto, kita punya foto data-data, lengkap, senjatanya semua ada dikasihkan, diserahkan," tegas dia.
Fuad pun menyesalkan kejadian penangkapan dan pemukulan di tempat karaoke tersebut. Memang seharusnya tidak terjadi pemukulan saat melakukan razia di tempat hiburan malam itu.
"Namun demikian apoa yang jg dilakukan anak-anak dari TNI AL tindakan berlebihan, bahwa dia emosi segala macam POM kan memang enggak boleh seperti itu. Saya juga sesalkan adik-adik kita dari Polri tidak mau perlihatkan identitas. Enggak ada salahnya, kan sama-sama arif, jadi dua-duanya memang salah. Rekan saya di polisi tidak beri identitas, anak-anak POM AL sampai memukul, mereka kan banyak harusnya enggak perlu dipukuli," pungkasnya.
Sebelumnya, kronologi berbeda diungkapkan oleh korban pemukulan Kompol Budi Hermanto. Dia membantah bertindak semena-mena saat razia dan mengacungkan pistol. Dia bahkan mengaku, selama bertugas tak pernah memegang senjata.
"Barang-barang saya dirampas, saya difitnah saya enggak pernah bawa senjata. Saya 15 tahun enggak pernah bawa senjata. Uang di dalam tas sudah direbut," kata Kompol Budi kepada merdeka.com, Senin (9/2).
Saat ada razia, Kompol Budi sudah mengaku bahwa dirinya adalah anggota kepolisian yang sedang bertugas. Tapi pembelaannya tak digubris dan malah dipukuli.
"Jangan disalahartikan kalau polisi lalu lintas itu ke sana baru tidak wajar. Saya punya sprin (surat perintah) khusus, saya tidak mau sembarangan tunjukkan ke mereka, mereka langsung masuk saya tanya ada keperluan apa, di sana mereka gak tahu apa-apa," ujarnya.
Saat itu Kompol Budi tengah melakukan penyidikan sebuah kasus. Soal kasus apa, Komjen Budi enggan membeberkan.
"Saya minta ketemu komandan, seharusnya Polri itu diperiksa Provost berarti dia tidak sesuai SOP, saya komplain karena kehadiran saya rahasia," ujarnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaPensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer buntut kasus Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaMahfud yakin TNI akan mengganjar hukuman tegas untuk prajurit yang bersalah.
Baca SelengkapnyaNasir mendesak Kapolda NTT memberi atensi terhadap Rudy Soik. Hal ini untuk memperbaiki citra kepolisian di mata masyarakat.
Baca SelengkapnyaDari penggerebekan itu, diduga ada 12 orang ditangkap BNN. Salah satunya diduga anggota kepolisian.
Baca SelengkapnyaPerkara yang melibatkan kedua anggota TNI aktif tersebut telah diserahkan KPK ke Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaIrjen Daniel menegaskan akan menggelar sidang banding untuk menentukan keputusan terhadap Rudy Soik
Baca SelengkapnyaMabes Polri buka suara atas kasus pengeroyokan dilakukan puluhan Brimob kepada seorang anggota TNI.
Baca SelengkapnyaPasal yang disematkan kepada 13 prajurit berbeda disesuaikan pelanggaran yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Sebuah video yang memperlihatkan puluhan anggota TNI berseragam lengkap sedang menggeruduk Mapolrestabes Medan.
Baca Selengkapnya