Mabuk berat, pria ini lupa bayar jasa pemandu lagu
Merdeka.com - Seorang pria bernama Hendi (33) warga Kabupaten Bantul menjadi korban pemerasan. Pemerasan ini berawal saat Hendi menyewa jasa seorang pemandu lagu untuk menemaninya karaoke di XT Square pada akhir Juli lalu.
Saat menyewa jasa pemandu lagu, Hendi yang tengah mabuk usai menenggak minuman keras (miras) lupa membayar. Hendi yang sudah mabuk pun langsung pulang ke rumah.
Kapolsek Umbulharjo, Kompol Alaal Prasetyo mengatakan peristiwa berawal saat Hendi berkenalan dengan seorang wanita pemandu lagu lewat Facebook. Setelah saling mengenal, Hendi pun mengajak perempuan itu untuk menemaninya berkaraoke.
-
Siapa yang sering jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Sapi perah.
-
Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Jawab: Sapi perah.
-
Siapa yang bantu Hendi? Seiring dengan kedatangan Presiden Jokowi ke Desa Bansari pada tahun 2021, pertanian melon dengan teknologi rumah kaca milik Hendi semakin dilirik berbagai kementerian dan instansi pemerintah lainnya. Pada awalnya, Hendi membangun rumah kaca itu secara mandiri. Setelah berbagai instansi melihat keberhasilan teknologi pertanian itu, mereka ingin ikut berperan dalam membantu mengembangkan pertanian itu. Kementerian Pertanian misalnya, melalui program Food Estate, mereka ikut menyumbangkan 9 rumah kaca.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Korban sudah tahu kalau perempuan kenalannya itu adalah seorang Ladies Club (LC) atau pemandu lagu di karaoke. Kemudian keduanya janjian karaoke bersama. Saat karaoke korban dalam keadaan mabuk berat, karena itulah membuat korban lupa membayar dia (LC) setelah karaoke bersama," ujar Alaal, Rabu (8/8).
Alaal menerangkan korban baru sadar kalau dirinya belum membayar jasa pemandu lagu saat di rumah. Korban, kata Alaal, sadar belum membayar karena melihat uang di dalam dompetnya masih utuh.
"Korban kemudian menghubungi LC itu untuk bertemu kembali di tempat karaoke. Korban ingin membayar uang jasa yang kemarin lupa dibayarkan," ungkap Alaal.
Saat janjian bertemu, lanjut Alaal, ternyata ada seorang karyawan karaoke yang melaporkan kedatangan korban ke calon suami perempuan pemandu lagu itu. Calon suami itu yang bernama Santoso Wibowo (34), warga Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta itupun mendatangi korban.
"Datang ke tempat itu (karaokean) tersangka mengajak korban untuk keluar. Saat itu korban mau membayar Rp 1 juta tapi dirasa tersangka kurang. Saat korban mengeluarkan dompet langsung dirampas tersangka. Tak hanya itu, usai merampas dompet, tersangka sempat memukul korban," urai Alaal.
Alaal menambahkan usai merampas dompet dan memukul korban, tersangka pun langsung pergi. Sedangkan korban yang merasa dirugikan pun melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Umbulharjo.
Kanit Reskrim Polsek Umbulharjo, Iptu Supatno menjelaskan jika tersangka berhasil ditangkap pada Kamis (2/8) yang lalu. Dari tangan tersangka disita sejumlah barang bukti.
"Kami menyita uang Rp 800 ribu hasil rampasan tersangka. Uang yang dirampas tersangka dari korban total ada Rp 2 juta. Uang itu Rp 1 juta telah habis dipakai korban untuk mancing dan mabuk. Sedangkan yang Rp 1 juta diberikan ke calon istri tersangka (perempuan pemandu lagu yang menemani korban karaoke). Uang itu sudah digunakan Rp 200 ribu untuk membeli kaos,"tutup Supatno.
Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan pasal 368 KUHP tentang perampasan dengan ancaman. Tersangka terancam hukuman lebih dari 5 tahun penjara.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pelecehan yang dilakukan seorang pria terhadap biduan campursari di Sragen viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Aris Munaji sudah ditertibkan dan dibina oleh Satpol PP Pati.
Baca SelengkapnyaDodhy Kangen Band melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polresta Bandar Lampung.
Baca SelengkapnyaPria berinisial BLPL (470 menjadi korban penjambretan. Uang ratusan dolar yang tersimpan di dalam tas selempang raib digondol kawanan pelaku.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini berawal dari bisnis jual-beli mobil.
Baca SelengkapnyaAksi pelecehan dilakukan oleh bapak-bapak terhadap penari di Bali usai sawer dengan mulut.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Timur masih melakukan serangkaian pendalaman untuk membuktikan dugaan penyekapan dan pengeroyokan tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Banyuasin dilaporkan ke polisi karena penipuan Rp2,1 miliar. Namun dia belum dapat diproses karena berstatus caleg.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka saat melerai perselisihan antara juru parkir.
Baca SelengkapnyaTindakan kejahatan tak mengenal waktu dan tempat. Menjaga waspada tetap diutamakan terlebih saat berkendara.
Baca SelengkapnyaPengemis ini viral di media sosial. Karena setelah mengemis di siang hari, malam harinya malah asyik party di karaoke. Dia mengaku tak tahu aksinya viral.
Baca SelengkapnyaPria berciri rambut kribo ini diketahui makan di Warung Tegal alias Warteg dengan membayar sesuka hati.
Baca Selengkapnya