Mabuk & bikin onar di kafe, mahasiswa Libya di Malang dideportasi
Merdeka.com - Walid Nuruddin Romadhon El Ahmer (38), warga Libya yang sedang kuliah di Malang dideportasi Imigrasi Malang, Jawa Timur. Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Malang itu dipulangkan setelah membuat keonaran di sebuah kafe, Jalan Soekarno Hatta.
Kasubsie Pengawasan Kantor Imigrasi Kelas 1 Malang, Guntur Sahat Hamonangan mengungkapkan, Walid masuk ke Indonesia tahun 2013 untuk kuliah di Malang. Namun, sejak awal Juli lalu, sudah tidak lagi mendapatkan sponsor dari kampus yang mengirimnya belajar ke Indonesia.
"Izin tinggalnya di Malang sudah habis. Ia kemudian ke saudaranya di Malaysia dan kembali masuk ke Indonesia dengan visa wisata selama 30 hari," kata Guntur di Kantor Imigrasi Klas I Malang, Jalan Panji Suroso Malang, Selasa (9/8).
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Benda apa yang bisa membuat orang marah? Membakar apa yang bisa membuat orang lain marah? Jawaban: Membakar emosi.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa yang merasa marah? Jordi Onsu, pamannya, merasa marah. Jordi menegaskan bahwa Betrand Peto telah diberi kasih sayang penuh oleh keluarga Ruben Onsu dan tidak pernah dianggap sebagai anak angkat, tetapi sebagai bagian dari keluarga.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Siapa yang sering mabuk-mabukan? Ronaldo geram terhadap Aveiro yang kerap mabuk-mabukan.
Walid dilaporkan membuat onar oleh seorang pelayan. Dia dalam kondisi mabuk marah-marah dengan memecahkan barang di kafe tersebut.
Tidak hanya itu, Walid juga mengancam seorang pelayan, sebelum kemudian diamankan petugas. Setelah sehari, Walid diserahkan ke Kantor Imigrasi Malang. "Keesokan harinya polisi melimpahkan ke imigrasi," tegasnya.
Walid rencananya akan dipulangkan ke Libya dengan penerbangan Malang-Jakarta-Libya. Dari Bandara Abdulrachman Saleh Malang terbang pukul 12.00 WIB.
Selama ditahan, Walid juga selalu membuat onar di dalam sel dengan terlibat pertengkaran dengan tahanan imigrasi lain. Dia merusak plafon dan mencoret-coret ruangan.
"Ia dinilai melanggar Pasal 75 Undang-undang nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian. Pejabat Imigrasi berwenang mendeportasi WNA yang melakukan tindakan berbahaya atau membahayakan," katanya.
Batas tinggal Walid sampai 1 Agustus karena visa on travel tanggal 2 Juli, tetapi sejak 11 Juli sudah menjadi tahanan imigrasi. Walid sendiri dalam catatan kampus tempatnya kuliah sudah jarang ke kampus, bahkan sudah dua semester tidak daftar ulang.
Sementara itu saat ditemui di selnya, Walid memasang wajah temperamen. Dia hanya asyik menggambar di sebuah meja papan di dalam sel dengan wajah lusuh dan nampak stres.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyerahan diri itu setelah SS ditetapkan tersangka pembunuhan Ahmad Mardianto alias AM (25) usai ditusuk di Kafe MB Kemang, Mampang, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKapolsek Tarogong Kidul, Kompol Alit Kadarusman, menyebut pelaku sudah ditangkap dan kasus sedang diselidiki.
Baca SelengkapnyaRusak Ruang Kuliah, Mahasiswa Unismuh Makassar Ditangkap Polisi dan Urat Kaki Putus
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan detik-detik pengeroyokan berujung penusukan terhadap korban Ahmad Mardianto alias AM (25) oleh 5 orang pelaku di Kafe MB, Kemang
Baca SelengkapnyaAksi maling mencuri kotak amal sampai membakar tirai pembatas salat.
Baca SelengkapnyaJadi dia langsung mabuk berat, kata dia, pengakuan dia akibat putus cinta dengan pacarnya di sini orang lokal tinggal di Bali," kata AKP Sudina
Baca SelengkapnyaWNA tersebut melanggar UU Keimigrasian karena overstay
Baca SelengkapnyaKapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca SelengkapnyaPelaku di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sesaat sebelum kabur ke Sorong
Baca SelengkapnyaBuyamin Yapid, orang tua wali salah satu mahasiswa mengecam keputusan deportasi terhadap anaknya dan dua mahasiswa.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaAM sebelumnya dikabarkan tewas usai mengalami luka tusuk di tangan kanan dan pinggang kiri setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca Selengkapnya