Mabuk dan Meresahkan Warga, Remaja di Bali Diikat di Pohon Sampai Pagi
Merdeka.com - Foto seorang remaja pria diikat di pohon dengan tali menjadi perbincangan di jejaring media sosial. Diduga, remaja itu diikat dalam kondisi mabuk karena membuat rusuh hingga memalak warung jamu.
Seorang Pecalang, Made Pindah menceritakan kejadian tersebut. Remaja itu diikat oleh anak-anak muda di salah satu desa di Bali. Alasannya, remaja itu bersama dua orang kawannya mabuk dan meresahkan warga. Dua rekannya berhasil kabur.
"Karena mereka mabuk meresahkan, mereka bertiga, datang dengan satu motor boncengan tiga orang. Yang mabuk itu dua orang, ketika saya (TKP) sampai sudah diikat, cuman saya larang anak-anak muda itu mukul, kemudian saya hubungi Polmas yang bertugas," kata Made Pindah di TKP, Kamis (7/11).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana pria itu tertangkap? Penangkapan terjadi pada 8 Oktober saat subuh di Sindos, sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Thessaloniki. Polisi menerima laporan setelah seorang tetangga mendapati terdakwa sedang mengendus sepatu keluarganya yang dijemur di halaman.
-
Mengapa pria itu dipenjara? Dalam persidangan di Thessaloniki, pria tersebut mengaku tidak bisa menjelaskan perilakunya yang membuatnya merasa sangat malu.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang membuat remaja ini viral? Dalam sebuah video TikTok yang diunggah oleh akun @reyvasky_, potret remaja yang disebut mirip dengan Arhan menjadi viral dengan cepat.
"Dia memang dalam keadaan mabuk, ketika saya tanya alamat tinggalnya di Denpasar menjawab ngasal, dia diikat dari jam 2 sampai jam 6 (pagi)," sambung Made Pindah.
Coba Curi Motor Warga
Tidak hanya membuat onar, remaja itu mencoba membawa kabur motor warga saat ikatan di lepas. Warga geram.
"Saat ikatannya dilepas, mau kabur dengan motor Grand milik salah satu warga," ujar Made Pindah.
Made Raton, salah satu warga setempat membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan remaja itu sedang mabuk dan ingin mencuri motor.
"Ceritanya mabuk dan mau curi motor orang, awalnya diikat di Balai Adat terus dibawa kesini diikat ditiang itu," kata Raton saat ditemui di lokasi kejadian.
Kendati telah meresahkan dan berbuat onar, warga membebaskan remaja itu. Karena ada seorang warga yang menjamin remaja tersebut tak akan berbuat onar lagi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bocah itu mengaku telah dicekoki arak madu oleh teman-temannya.
Baca SelengkapnyaPolisi telah meringkus empat dari total tujuh pelaku. Sisanya, tiga orang masih dalam perburuan.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang didalami kepolisian. Sejumlah barang bukti berupa kayu dan pecahan paving juga diamankan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini membuat korban trauma hingga belum dapat dimintai kesaksiannya.
Baca SelengkapnyaKorban disekap saat kedua orangtuanya tidak ada di rumah. Pelaku menggasak sejumlah harta benda orangtua korban.
Baca SelengkapnyaTerkait penyebaran foto korban sedang diperkosa di media sosial juga sudah didalami kepolisian.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan terhadap bocah tersebut diduga dipicu kekesalan warga atas ulah sang bocah yang ketahuan mencuri uang milik warga.
Baca SelengkapnyaDari hasil interogasi, pelaku melakukan penusukan sebanyak dua kali di bagian bahu kanan dan perut bagian bawah kanan.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan pengejaran, DMS akhirnya berhasil ditangkap di Banjarnegara, Susukan, Jawa Tengah, pada 15 Juni 2024
Baca SelengkapnyaIa menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.
Baca SelengkapnyaKorban balita akhirnya diselamatkan oleh tetangga.
Baca SelengkapnyaPolsek Denpasar menangkap pelaku yang melakukan penganiayaan kepada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Ende, NTT, yang viral di media sosial.
Baca Selengkapnya