Mabuk-mabukkan, picu bentrok antar warga di Solo
Merdeka.com - Salah satu kelompok massa di Kota Solo membubarkan paksa kerumunan pemuda yang diduga sedang mabuk-mabukkan, di Kampung Gabudan RT 01 RW 09 Kelurahan Joyosuran, Pasarkliwon, Solo, Rabu (4/3) dini hari. Dua pemuda yang merupakan warga setempat mengalami luka di bagian kepala akibat terkena bogem mentah.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, peristiwa tersebut terjadi saat kelompok massa tersebut melakukan sweeping di kawasan selatan kota Solo.
Setiba di Kampung Gabudan, beberapa anggota kelompok mendatangi salah seorang pemuda kampung berinisial RD, lantaran diduga sedang mabuk. Tanpa berpikir panjang, kelompok massa langsung menghajar pemuda tersebut.
-
Kenapa dua kelompok pemuda ini berkelahi? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24). Awalnya, terjadi saling caci maki antara Markus dan Jony melalui via whatsapp dan akhirnya saling tantang. Karena, sebelumnya permasalahan tersebut terjadi karena keduanya saling memperebutkan seorang perempuan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
Karena dikroyok, RD akhirnya kabur dan mengajak kakaknya bernama SD. Merasa tak terima, SD pun mendatangi gerombolan tersebut untuk mencari penganiaya adiknya.
Namun SD pun bernasib sama, dia dikeroyok dan mengalami luka di kepala dan bagian pipi sebelah kanan. Kedua kakak adik tersebut akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Guntur Saputro mengatakan, peristiwa tersebut merupakan kesalahpahaman. Anggota kelompok yang datang menduga bahwa RD sedang mabuk-mabukkan, hingga akhirnya didatangi dan terjadi penganiayaan.
"Kami telah mengamankan 6 pelaku penganiayaan, yakni RR, AJ, PA, RA, MH dan DA. Saat ini mereka kami amankan di tahanan Mapolresta Solo dan menjalani pemeriksaan intensif," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua pelajar SMA di Kota Bogor dibacok oleh pelajar dari sekolahan lain.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaPelaku berjumlah dua orang tiba-tiba mendekat ke arah para korban dan menantang.
Baca SelengkapnyaTak terima ditegur, kedua pelaku langsung melakukan penyerangan kepada Aipda D dan A.
Baca SelengkapnyaViral video dua orang pemuda mabuk mabuk mengadang bus berakhir dihajar massa.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WIB di Simpang PDAM, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sama-sama terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial I (23) tewas setelah dibacok sejumlah pria di Jalan Kartini 2, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Kamis (22/2) pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Gunung Soputan, depan Balai Pertemuan Bhumiku, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Bali pada Rabu (17/1) dini hari.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok ini memang sudah terjadi keributan akibat dampak dari proses pembangunan.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaWarga mengevakuasi mereka ke rumah sakit terdekat. Namun karena keterbatasan peralatan, keduanya dirujuk ke Palembang.
Baca Selengkapnya