Mabuk sambil 'Debus', Heri terkapar dengan perut tersayat parang
Merdeka.com - Warga Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang dibuat heboh saat menyaksikan Heri Cahyono (40) terluka sabetan parang di perutnya. Darah mengucur akibat sabetan benda tajam yang dilakukan Suwarno (45), tetangganya sendiri.
Kejadian bermula saat keduanya terlibat pesta minum-minuman keras jenis arak jowo, Senin (29/8) sekitar pukul 20.00 WIB. Selama menenggak minuman keras, keduanya terlibat dalam banyak obrolan.
Perbincangan dalam pengaruh miras itu, salah satunya membahas tentang ilmu kekebalan. Suwarno pun bercerita tentang lelaku dan jimat yang bisa membuat kebal senjata tajam.
-
Kenapa ketamin berbahaya? Penggunaan tanpa pengawasan dapat berpotensi membahayakan kesehatan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Kenapa senjata kimia berbahaya? Gas klorin termasuk yang pertama digunakan dalam skala besar, mengiritasi mata dan tenggorokan musuh. Kemudian, Gas mustard yang menyebabkan melepuhnya kulit. Lalu ada, Phosgene yang diam-diam menghancurkan paru-paru. Menyebabkan kematian yang menyakitkan beberapa hari kemudian.
-
Apa yang dilakukan orang jahat? 'Manusia yang sibuk dengan kesalahan dan aib orang lain akan sulit untuk dapat memperbaiki dirinya.'
-
Bagaimana minyak jelantah merusak tubuh? Senyawa-senyawa ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat memicu stres oksidatif dalam tubuh. Stres oksidatif merupakan kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya dengan antioksidan. Radikal bebas yang berlebihan dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk DNA, protein, dan lipid.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
Suwarno akhirnya memberikan sebuah jimat jenis batu seukuran telur burung puyuh untuk disimpan. Terlepas benar atau tidak, jimat itu disebutnya bisa membuat kebal senjata tajam, sehingga harus dibawa ke mana pun saat pergi.
"Entah dari mana dapatnya batu itu, tapi kata pelaku agar kebal saat disayat senjata tajam," kata Kapolsek Sukun, Kompol Sutantyo, Rabu (31/8).
Selanjutnya Heri dan Suwarno pulang ke rumah masing-masing. Tetapi ternyata Suwarno mengambil pisau dan mendatangi Heri untuk menguji jimat pemberiannya.
Padahal Heri yang tidak percaya tentang khasiat jimat itu membuang begitu saja batu pemberian Suwarno di jalanan. Dia sendiri lupa lokasi batu itu dibuang, seingatnya sebelum memasuki rumah.
Tiba-tiba Suwarno yang masih dalam pengaruh miras mendatangi Heri dengan membawa senjata tajam. Korban dirangkul kemudian parang yang di tangan disayatkan ke bagian perut korban.
"Korban langsung terkapar, akibat luka sayatan di perut kanan dan tangan. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSAA)," katanya.
Akibat kejadian itu, korban menerima 27 jahitan di bagian perut. Pelaku pun langsung diamankan ke Polsek Sukun akibat tindak penganiayaan tersebut.
Suwarno kini harus mendekam di balik jeruji besi akibat aksi 'debus' dadakan itu. Ia diancam Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru Ariyanto (34) tewas ditusuk dengan senjata tajam oleh temannya sendiri R saat pesta miras bersama di Jalan Majapahit Semarang, Kamis (14/3).
Baca SelengkapnyaDari hasil interogasi, pelaku melakukan penusukan sebanyak dua kali di bagian bahu kanan dan perut bagian bawah kanan.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaJoki permainan tong setan berinisial EST ditangkap setelah membakar hidup-hidup rekannya yang merupakan tuyul pada sebuah rumah hantu di wahana Pasar Malam.
Baca SelengkapnyaPelaku menikam sahabatnya setelah berdebat terkait lebih dulu mana ayam atau telur saat pesta minuman keras.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di Hutan Bambu Desa Toddopulia, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, pada pukul 03.00 WITA, Sabtu (1/6).
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial I (23) tewas setelah dibacok sejumlah pria di Jalan Kartini 2, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Kamis (22/2) pukul 03.30 WIB.
Baca Selengkapnya