Macam-macam penyebab bikin populasi Pesut Mahakam terancam punah
Merdeka.com - Ilmuwan internasional mengklasifikasikan populasi Pesut Mahakam (Orcaella Brevirostris) di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, dalam kondisi sangat terancam punah. Banyak faktor yang mempengaruhi populasi pesut.
Peneliti pesut Mahakam dari yayasan Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI) berkewarganegaraan Belanda, Danielle Kreb, yang meneliti pesut lebih dari 20 tahun terakhir ini menerangkan, sedikitnya ada 4 faktor menyebabkan pesut sangat terancam punah.
Dahulu, di era tahun 1970 sampai 1980-an, masyarakat bisa dengan mudah melihat Pesut Mahakam di hilir Sungai Mahakam, seperti di tengah Kota Samarinda. Seiring waktu, kini masyarakat tidak mudah lagi menemukannya, sebab pesut Mahakam bergeser ke hulu Sungai Mahakam di Kabupaten Kutai Kartanegara.
-
Kenapa Pesut Mahakam rentan punah? Melansir dari situs menlhk, Pesut Mahakam termasuk dalam kategori rentan, artinya populasinya semakin hari semakin berkurang dan terancam punah sejak tahun 2000.
-
Dimana habitat Pesut Mahakam? Pesut Mahakam merupakan satwa asli Indonesia yang berhabitat di Provinsi Kalimantan Timur. Pesut Mahakam atau lumba-lumba air tawar merupakan satwa asli Indonesia yang berhabitat di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
-
Apa itu Pesut Mahakam? Pesut Mahakam merupakan satwa asli Indonesia yang berhabitat di Provinsi Kalimantan Timur. Pesut Mahakam atau lumba-lumba air tawar merupakan satwa asli Indonesia yang berhabitat di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
-
Kenapa badak sumatra terancam punah? Spesies ini juga terancam punah karena habitat yang semakin terfragmentasi dan perdagangan ilegal kulitnya.
-
Kenapa Pesor hampir punah? Seiring berjalannya waktu, menu sarapan warga Jaksel pun berganti dengan kuliner lain dan pesor kini mulai terlupakan.
-
Mengapa berang-berang laut terancam punah? Sayangnya, berang-berang laut pernah diburu sampai hampir punah dan populasinya belum sepenuhnya pulih. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah.
"Itu artinya, pakan mereka ikan-ikan kecil, sudah tidak ada lagi di Sungai Mahakam di tengah Kota Samarinda. Mereka bergerak ke hulu sungai, mencari makan. Di mana banyak ikan kecil, di situ ada pesut. Jadi, urusan pakan, memang jadi faktor utama," kata Danielle, dalam perbincangan bersama merdeka.com, Senin (27/2).
Faktor lainnya, lalu lalang tugboat yang menarik kapal ponton batubara. Menurut Danielle, perilaku pesut akan merasa sangat bising dan tidak bisa memantulkan gelombang sonar, sehingga bergerak menjauhi kebisingan.
"Kalau di Sungai Mahakam, tidak berpengaruh besar dengan pesut, karena sungai lebar. Tapi justru yang mempengaruhi populasi pesut sekarang, lalu lalang ponton batubara di anak sungai. Saya harap, keberadaan ponton di anak sungai bisa dihindari," ujar Danielle.
Selain itu juga, penggunaan racun oleh nelayan saat menangkap ikan juga mempengaruhi kelangsungan hidup pesut. Meski tidak berdampak langsung mematikan pesut, melainkan dari ikan kecil yang dimakan oleh pesut.
"Dan sudah ada 2 pesut yang mati, setelah makan ikan yang termakan racun. Memang dampaknya tidak langsung ke pesut, tapi rawan waktu pesut makan ikan yang terkena racun nelayan," terang Danielle.
"Kalau manusia kan habis ikan, bisa keluar melalui kotoran. Tapi ini tidak terjadi pada pesut, sehingga membuatnya mati," sebut Danielle.
Selain itu, lanjut Danielle, penggunaan setrum, tercemarnya sungai dan rengge sejenis jala yang terbuat dari tali nilon yang larut di sungai, turut berdampak terhadap kelangsungan hidup satwa mamalia langka itu.
"Ada bayi pesut yang mati dengan kondisi badan membiru diduga karena terkena setrum, pesut mati termakan rengge dari nilon, dan kulit pesut yang bercak karena air sungai yang tercemar beragam macam limbah," ungkapnya.
"Seperti halnya manusia, kalau terkena air yang tercemar, kan bisa gatal-gatal. Juga begitu dengan pesut, ada yang terjadi pada kulitnya, menandakan air sungai di tempat dia berada, tercemar," jelasnya.
Dari serangkaian kejadian berdampak pada kelangsungan hidup pesut, Danielle berharap semua pihak, turut peduli melakukan upaya konservasi bersama dengan satwa endemik di perairan Sungai Mahakam itu.
Saat ini, pesut yang hanya hidup di air tawar itu tengah dalam proses pengajuan perubahan nama ilmiahnya ke forum ilmuwan internasional, menjadi Orcaella Mahakamensis. Sebab, pesut Mahakam memiliki ciri dan keunikan tersendiri, yang jelas berbeda dengan pesut yang ada di pesisir, antara perairan sungai dan perairan laut.
"Ya, jangan sampai kelak anak cucu, cuma bisa melihat Pesut Mahakam, dari gambar-gambar di internet, di video-video yang juga ada di internet," demikian Danielle.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesut Mahakam, satwa lumba-lumba yang hidup di air tawar. Habitat aslinya berada di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaProgram Pesut Mahakam ini juga memperoleh penghargaan, termasuk di kancah internasional.
Baca SelengkapnyaSemakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.
Baca Selengkapnya7 kucing liar di Indonesia yang langka dan terancam punah
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan Ikan Pari Jawa yang telah secara resmi dinyatakan punah.
Baca SelengkapnyaKeberadaan tumbuhan yang hidup di pesisir laut ini merupakan objek vital bagi ekosistem khususnya dalam mengurangi erosi.
Baca SelengkapnyaBanyak orang rela datang jauh-jauh ke Maluku dan membayar mahal hanya untuk sekedar melihat hewan tersebut.
Baca SelengkapnyaTanggal 22 September 2023 diperingati sebagai Hari Badak Sedunia.
Baca SelengkapnyaHewan dengan nama latin Nisaetus Floris ini memiliki ukuran fisik yang besar hingga 71-82 centimeter.
Baca SelengkapnyaPemerintah Thailand kini tengah kewalahan dengan penyebaran ikan ini.
Baca SelengkapnyaIkan kerapu raksasa yang menjadi buruan para penyelam ini juga memiliki sederet fakta menarik. Simak selengkapnya!
Baca Selengkapnya