Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Macam-macam penyebab bikin populasi Pesut Mahakam terancam punah

Macam-macam penyebab bikin populasi Pesut Mahakam terancam punah Pesut Mahakam. ©2017 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Ilmuwan internasional mengklasifikasikan populasi Pesut Mahakam (Orcaella Brevirostris) di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, dalam kondisi sangat terancam punah. Banyak faktor yang mempengaruhi populasi pesut.

Peneliti pesut Mahakam dari yayasan Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI) berkewarganegaraan Belanda, Danielle Kreb, yang meneliti pesut lebih dari 20 tahun terakhir ini menerangkan, sedikitnya ada 4 faktor menyebabkan pesut sangat terancam punah.

Dahulu, di era tahun 1970 sampai 1980-an, masyarakat bisa dengan mudah melihat Pesut Mahakam di hilir Sungai Mahakam, seperti di tengah Kota Samarinda. Seiring waktu, kini masyarakat tidak mudah lagi menemukannya, sebab pesut Mahakam bergeser ke hulu Sungai Mahakam di Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Itu artinya, pakan mereka ikan-ikan kecil, sudah tidak ada lagi di Sungai Mahakam di tengah Kota Samarinda. Mereka bergerak ke hulu sungai, mencari makan. Di mana banyak ikan kecil, di situ ada pesut. Jadi, urusan pakan, memang jadi faktor utama," kata Danielle, dalam perbincangan bersama merdeka.com, Senin (27/2).

pesut mahakam di sungai mahakam

Faktor lainnya, lalu lalang tugboat yang menarik kapal ponton batubara. Menurut Danielle, perilaku pesut akan merasa sangat bising dan tidak bisa memantulkan gelombang sonar, sehingga bergerak menjauhi kebisingan.

"Kalau di Sungai Mahakam, tidak berpengaruh besar dengan pesut, karena sungai lebar. Tapi justru yang mempengaruhi populasi pesut sekarang, lalu lalang ponton batubara di anak sungai. Saya harap, keberadaan ponton di anak sungai bisa dihindari," ujar Danielle.

Selain itu juga, penggunaan racun oleh nelayan saat menangkap ikan juga mempengaruhi kelangsungan hidup pesut. Meski tidak berdampak langsung mematikan pesut, melainkan dari ikan kecil yang dimakan oleh pesut.

"Dan sudah ada 2 pesut yang mati, setelah makan ikan yang termakan racun. Memang dampaknya tidak langsung ke pesut, tapi rawan waktu pesut makan ikan yang terkena racun nelayan," terang Danielle.

"Kalau manusia kan habis ikan, bisa keluar melalui kotoran. Tapi ini tidak terjadi pada pesut, sehingga membuatnya mati," sebut Danielle.

pesut mahakam

Selain itu, lanjut Danielle, penggunaan setrum, tercemarnya sungai dan rengge sejenis jala yang terbuat dari tali nilon yang larut di sungai, turut berdampak terhadap kelangsungan hidup satwa mamalia langka itu.

"Ada bayi pesut yang mati dengan kondisi badan membiru diduga karena terkena setrum, pesut mati termakan rengge dari nilon, dan kulit pesut yang bercak karena air sungai yang tercemar beragam macam limbah," ungkapnya.

"Seperti halnya manusia, kalau terkena air yang tercemar, kan bisa gatal-gatal. Juga begitu dengan pesut, ada yang terjadi pada kulitnya, menandakan air sungai di tempat dia berada, tercemar," jelasnya.

Dari serangkaian kejadian berdampak pada kelangsungan hidup pesut, Danielle berharap semua pihak, turut peduli melakukan upaya konservasi bersama dengan satwa endemik di perairan Sungai Mahakam itu.

Saat ini, pesut yang hanya hidup di air tawar itu tengah dalam proses pengajuan perubahan nama ilmiahnya ke forum ilmuwan internasional, menjadi Orcaella Mahakamensis. Sebab, pesut Mahakam memiliki ciri dan keunikan tersendiri, yang jelas berbeda dengan pesut yang ada di pesisir, antara perairan sungai dan perairan laut.

"Ya, jangan sampai kelak anak cucu, cuma bisa melihat Pesut Mahakam, dari gambar-gambar di internet, di video-video yang juga ada di internet," demikian Danielle.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesut Mahakam, Satwa Lumba-Lumba Asli Indonesia yang hidup di Perairan Air Tawar
Pesut Mahakam, Satwa Lumba-Lumba Asli Indonesia yang hidup di Perairan Air Tawar

Pesut Mahakam, satwa lumba-lumba yang hidup di air tawar. Habitat aslinya berada di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya
Wujudkan SDGs, Pertamina Lestarikan Pesut Mahakam Melalui Program Konservasi Endemik
Wujudkan SDGs, Pertamina Lestarikan Pesut Mahakam Melalui Program Konservasi Endemik

Program Pesut Mahakam ini juga memperoleh penghargaan, termasuk di kancah internasional.

Baca Selengkapnya
Wajib Dilindungi! Ini 12 Satwa Endemik Indonesia yang Hampir Punah, Diantaranya Komodo dan Harimau Bali
Wajib Dilindungi! Ini 12 Satwa Endemik Indonesia yang Hampir Punah, Diantaranya Komodo dan Harimau Bali

Semakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.

Baca Selengkapnya
7 Kucing Liar Asal Indonesia Ini Langka dan Hampir Punah
7 Kucing Liar Asal Indonesia Ini Langka dan Hampir Punah

7 kucing liar di Indonesia yang langka dan terancam punah

Baca Selengkapnya
Resmi Dinyatakan Punah, Begini Penampakan Ikan Pari Jawa Hewan Pertama di Dunia Lenyap Akibat Manusia
Resmi Dinyatakan Punah, Begini Penampakan Ikan Pari Jawa Hewan Pertama di Dunia Lenyap Akibat Manusia

Berikut penampakan Ikan Pari Jawa yang telah secara resmi dinyatakan punah.

Baca Selengkapnya
Mengenal Padang Lamun, Vegetasi Penjaga Ekosistem dari Erosi di Pesisir Pantai
Mengenal Padang Lamun, Vegetasi Penjaga Ekosistem dari Erosi di Pesisir Pantai

Keberadaan tumbuhan yang hidup di pesisir laut ini merupakan objek vital bagi ekosistem khususnya dalam mengurangi erosi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ikan Kodok, Hewan Endemik Perairan Maluku yang Terancam Punah
Mengenal Ikan Kodok, Hewan Endemik Perairan Maluku yang Terancam Punah

Banyak orang rela datang jauh-jauh ke Maluku dan membayar mahal hanya untuk sekedar melihat hewan tersebut.

Baca Selengkapnya
22 September Hari Badak Sedunia, Kementerian LHK Ajak Masyarakat Melestarikan
22 September Hari Badak Sedunia, Kementerian LHK Ajak Masyarakat Melestarikan

Tanggal 22 September 2023 diperingati sebagai Hari Badak Sedunia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Elang Flores, Hewan Endemik Kepulauan NTT yang Kini Terancam Punah
Mengenal Elang Flores, Hewan Endemik Kepulauan NTT yang Kini Terancam Punah

Hewan dengan nama latin Nisaetus Floris ini memiliki ukuran fisik yang besar hingga 71-82 centimeter.

Baca Selengkapnya
Thailand Panik, Serbuan Ikan 'Alien' Rusak Lingkungan dan Ekonomi, Sudah Menyebar di 17 Provinsi
Thailand Panik, Serbuan Ikan 'Alien' Rusak Lingkungan dan Ekonomi, Sudah Menyebar di 17 Provinsi

Pemerintah Thailand kini tengah kewalahan dengan penyebaran ikan ini.

Baca Selengkapnya
FOTO: Rentan Punah, Ini Penampakan Ikan Kerapu Raksasa Seukuran Manusia yang Huni Samudera Atlantik
FOTO: Rentan Punah, Ini Penampakan Ikan Kerapu Raksasa Seukuran Manusia yang Huni Samudera Atlantik

Ikan kerapu raksasa yang menjadi buruan para penyelam ini juga memiliki sederet fakta menarik. Simak selengkapnya!

Baca Selengkapnya