Mahar Rp 202 miliar Najmiah dibayar air maut oleh Dimas Kanjeng
Merdeka.com - Najmiah meninggal dunia setelah meminum air pemberian Dimas Kanjeng Taat Pribadi lima bulan silam. Sebelum meregang nyawa, Najmiah terlebih dahulu mengalami sakit yang tak biasa.
Saat dibawa ke rumah sakit di Makassar, Najmiah didiagnosa maag. Tidak puas dengan hasil medis tersebut, keluarga lantas membawa korban berobat ke Singapura.
"Dokter di sana mengatakan tidak apa-apa. Tetapi sewaktu masuk ICU sudah mulai terlihat keanehan, dari tangan terlihat mulai kehitaman dan lama kelamaan sampai pada kukunya terlihat hitam pekat," kata anak bungsu Najmiah, Muhammad Nur Najmul di kediamannya, Jalan Sunu blok K/10, Tallo, Makassar kemarin.
-
Apa yang dilakukan Dimas Anggara dengan Djiwa? Saat Nadine sibuk dengan Baby Djala, Dimas dengan sigap merawat si sulung Djiwa. Selain memandikan Djiwa, Dimas terlibat penuh dalam momen kecil saat membantu putrinya menggosok gigi.
-
Apa yang dikorbankan? Anak laki-laki dan perempuan menjadi sasaran pembunuhan ritual pada masa itu, namun karena sebagian besar korban adalah remaja, para peneliti kesulitan untuk menentukan jenis kelamin yang tepat.
-
Siapa yang memberikan sedekah 2 miliar? Di sisi lain, April juga kembali mendapat cibiran dan hujatan ketika ia memamerkan sang suami yang baru saja memberikan sedekah dengan nominal 2 miliar.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Najmul menduga kondisi kesehatan ibundanya tersebut berhubungan dengan air yang dikirim oleh VJ, orang suruhan Dimas Kanjang. Kendati demikian dirinya tidak tahu persis berapa kali menerima air tersebut.
"Ada kiriman air dibawa suruhan Kanjeng Dimas ke bunda untuk diminum. Tetapi beberapa selang kemudian bunda jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit, setelah beberapa saat dirawat bahkan dibawa ke Singapura, namun bunda akhirnya meninggal dunia," ungkapnya.
Sebelum mendapat kiriman air maut tersebut, diketahui Najmiah menyetorkan Rp 202 miliar secara bertahap ke Dimas Kanjeng. Bahkan sekali waktu, Najmul pernah diajak ibunda ke padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo.
"Waktu itu saya akhirnya diajak ke sana, awalnya saya curiga kenapa bawa koper, mungkin pakaian isinya, tetapi setiba di sana setelah dibuka ternyata isinya uang semua, saya kaget," jelasnya.
Selain itu dirinya selalu mempertanyakan mengapa selalu mengirim uang sebanyak itu ke sana padahal bisa dipakai usaha. Tetapi ibunya mengatakan uang tersebut akan dijadikan mahar dan akan mendapatkan keuntungan berlipat dan bisa dibagi-bagikan ke masyarakat.
Selain diberi air, Najmiah juga pernah dikirimi sembilan peti dan koper berisi emas batangan, uang, batu mustika dan keris. Belakangan terbongkar bahwa barang-barang tersebut palsu.
Setelah Nejemiah mengetahui peti dan koper kiriman Dimas Kanjeng berisi barang barang palsu, dia lantas mengembalikan lima koper.
Sementara sisanya, empat koper dan satu peti emas tersimpan di sebuah ruangan menyerupai rumah di kompleks kediaman Najmiah. Hingga akhirnya polisi membongkarnya kemarin.
Kini barang-barang palsu pemberian Dimas Kanjeng dibawa ke Polda Jatim untuk diuji laboratorium.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keroom, Papua.
Baca SelengkapnyaAnggota Paspampres Praka RM diduga tega menculik, menyiksa lalu membunuh pemuda asal Aceh Imam Masykur (25).
Baca SelengkapnyaDia menganiaya korban menggunakan tangan kosong dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah.
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan tak lagi menanggung biaya pengobatan korban penyiraman air keras, Agus Salim.
Baca SelengkapnyaM Agus Salim alias MAS (32) sebelumnya menjadi korban penyiaram air keras di Cengkareng Jakarta Barat pada Agustus lalu.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan berujung kematian yang melibatkan tiga prajurit TNI terjadi di Tangerang Selatan belum lama ini.
Baca SelengkapnyaImam dianiaya hingga tewas karena tak bisa memberikan uang tebusan Rp50 juta.
Baca SelengkapnyaDalam kesaksiannya, Khaidar mengaku, sempat mendengar keluhan Imam Masykur yang merasa sakit pada bagian dadanya.
Baca SelengkapnyaKorban disebut pedagang obat-obatan ilegal di Ciputat, Tanggerang Selatan.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya menyampaikan dalam kasus ini pihaknya telah menetapkan sebanyak tiga anggota TNI sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKeluarga mendapatkan kabar Imam dianiaya dan dimasukkan ke dalam mobil oleh pelaku diduga Paspampres.
Baca SelengkapnyaRiski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca Selengkapnya