Mahasiswa asal Malang tewas di Jerman, keluarga tunggu kepulangan jenazah
Merdeka.com - Shinta Putri Dina Pertiwi (26), mahasiswa asal Kota Malang, Jawa Timur tewas di Danau Trebgas, Badesse, Bavaria, Jerman. Korban ditemukan meninggal dunia usai berenang di danau yang berada di kompleks kampusnya.
Ummi Salamah, ibunda korban mengungkapkan, jenazah putrinya saat ini sedang dalam proses autopsi oleh kepolisian setempat. Rencana pukul 15.00 WIB akan diumumkan hasilnya.
"Nanti pukul 15.00 WIB rencana akan diumumkan hasil autopsinya. Saya memantau terus perkembangannya," kata Ummi Salamah saat ditemui di rumahnya di Jalan Bandulan Gang 12, Sukun, Kota Malang, Selasa (14/8).
-
Kapan pemakaman ini dimulai? Pemakaman ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 atau ke-7 Masehi.
-
Kapan kerangka perempuan ini dikubur? Tembikar yang ditemukan di makam itu menyatakan dia dikubur pada akhir dekade abad ketiga SM atau dekade pertama abad kedua SM, masa ketika Sardinia, yang menjadi pusat kebudayaan Punic atau Phoenician berada di bawah kekuasaan Romawi.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Di mana makam bayi perempuan itu ditemukan? Penemuan ini terjadi di wilayah Liguria, Italia, dan telah diungkapkan dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
-
Kapan mumi tersebut dimakamkan? Makam-makam ini berasal dari periode antara tahun 800 hingga 1100, ketika Kekaisaran Wari sedang mengalami ekspansi wilayah.
Kata Ummi, keluarga tengah menunggu kepulangan jenazah yang saat ini sedang diurus oleh sahabat korban. Lewat teman-teman korban juga, keluarga mendapatkan informasi perkembangan kondisi jenazahnya.
Ummi menceritakan, putrinya kuliah di Universitas Bayreuth, Jerman dan ditemukan meninggal dunia Kamis (9/8). Almarhumah yang sudah lima tahun menempuh ilmu ditemukan meninggal dunia di komplek kampus tersebut.
Awalnya korban bersama-sama temannya berenang di danau di kawasan kompleks kampus. Seorang teman mengabarkan tentang korban yang mandi dan tenggelam.
Saksi yang tidak ikut berenang, begitu khawatir setelah dua jam menunggu dan korban tidak kunjung ditemukan. Karena khawatir, akhirnya melaporkan kejadian tersebut pada petugas.
Petugas sempat mengumumkan dan memanggil korban melalui pengeras suara. Namun tidak juga ditemukan dan melanjutkan melapor ke kepolisian setempat.
Rabu (8/8) pukul 16.30 waktu setempat, kepolisian mulai melakukan pencarian hingga pukul 01.30 dini hari tersebut tidak membuahkan hasil. Jenazah ditemukan keesokan harinya, Kamis (9/8) sekitar pukul 5 sore.
Shinta menempuh pendidikan jurusan kedokteran di Universitas Leipzig, sebelum kemudian melanjutkan konsentrasi pendidikan spesialis forensik di Universitas Bayreuth.
"Tidak belum pulang karena tekadnya yang keras, maunya melanjutkan kuliahnya sampai tuntas," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai saat itu, penyidik Polda Jawa Tengah sudah memeriksa 17 saksi.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa memastikan mayat ditemukan pada 30 Desember 2022 silam itu adalah calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman.
Baca SelengkapnyaPihak Kemenkes juga dimintai keterangan karena sebelumnya sudah melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaJasad korban kali pertama diketahui oleh ibunya yang langsung histeris minta tolong.
Baca SelengkapnyaDugaan itu menguat karena anaknya baru saja masuk sel satu jam. Setelah itu keluarga mendapat kabar Ragil tewas.
Baca Selengkapnya3 Sampel jaringan keras yaitu tulang dan 16 sampel jaringan lunak yang akan kita lanjutkan untuk pemeriksaan visum dan pemeriksaan diatom.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa merinci penyebab dan kronologi peristiwa tersebut. Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono yang hadir langsung di lokasi menyatakan, pihaknya mengikuti prosedur dan memastikan tidak ada rekayasa pada ekshumasi itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga menemukan luka memar di dahi dan leher. Mereka menduga anaknya tewas akibat kejahatan.
Baca Selengkapnya