Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahasiswa di Malang temukan alat pendeteksi pestisida di sayuran

Mahasiswa di Malang temukan alat pendeteksi pestisida di sayuran ilustrasi pestisida. ©www.euractiv.com

Merdeka.com - Pestisida menjadi salah satu solusi utama bagi petani Indonesia dalam proses produksi hasil pertanian, termasuk sayur-sayuran. Penggunaan pestisida dianggap menjadi jalan keluar utama, menghadapi serangan hama dan peningkatan hasil produksi.

Tetapi tidak disadari, bahwa pestisida atau bahan kimia masih melekat pada sayuran. Bahan–bahan kimia yang semula dimaksudkan sebagai penangkal hama, secara tidak sadar ikut terkonsumsi.

Apalagi penggunaan pestisida oleh petani, tanpa mengikuti ketentuan dan seringkali lebih dari ambang batas. Dosis yang digunakan tidak mengikuti petunjuk yang sudah ditentukan.

Orang lain juga bertanya?

"Konsumsi sayuran yang tercemar pestisida secara terus menerus dapat berdampak buruk pada kesehatan konsumen," kata Muhammad Ainul Yaqin, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Jumat (27/5).

Secara ekstreem, akibat mengonsumsi sayuran berpestisida dapat menyebabkan permasalahan neurologis, seperti kecemasan, hilangnya memori hingga meningkatnya potensi terjangkit penyakit Alzheimer.

"Sayangnya juga, masih belum ada cara mudah untuk mengetahui adanya kandungan pestisida yang tertinggal pada sayuran. Kalaupun ada tidak murah," katanya.

Karena itu, Yaqin bersama Ratyawisnu Fahmiaji Winarto dan Velarida Esa Sakti mengembangkan alat deteksi pestisida. Mereka menemukan alat berbentuk kertas yang diberi nama Rapde (Rapid Pesticide Biosensor).

Rapde sendiri dibuat dengan memanfaatkan enzim khusus yang bisa bereaksi saat terkontaminasi pestisida. Indikatornya berupa perubahan warna, sebagai sebuah reaksi.

"Alat tersebut memanfaatkan enzim yang bernama asetilkolinesterase yang bisa dihasilkan oleh belut listrik. Enzim ini bisa mendegradasi asetilkolin, neurotransmitter pada otak menjadi kolin," katanya.

Kolin yang selanjutnya akan merubah senyawa pewarna dalam biosensor menjadi kuning. Dengan adanya pestisida, maka reaksi degradasi tadi bisa dihambat dan menyebabkan tidak terjadinya perubahan warna. Hal inilah yang selanjutnya menjadi dasar penentuan ada tidaknya pestisida pada sampel atau sayuran.

Teknologi ini, katanya masih butuh pengembangan, namun membuka peluang untuk munculnya pendeteksi pestisida yang cepat, murah dan mudah digunakan.

Rapde diharapkan bisa menggantikan metode deteksi yang sebelumnya ada, seperti kromatografi yang membutuhkan banyak alat, biaya dan ketrampilan khusus. Rancangan yang dibuat kecil dan mudah dioperasikan, alat ini diharapkan bisa digunakan siapa saja dengan biaya yang murah.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Deretan Riset Ilmiah Indonesia Dapat Pengakuan Dunia, Termasuk Ubah Air Jadi Bahan Bakar
Deretan Riset Ilmiah Indonesia Dapat Pengakuan Dunia, Termasuk Ubah Air Jadi Bahan Bakar

Temuan dan hasil inovasi sejumlah warga negara Indonesia ini mendapatkan pengakuan ilmiah di kancah internasional.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa UNY Buat Inovasi Pagar Listrik untuk Usir Monyet Ekor Panjang di Gunungkidul, Apakah Aman?
Mahasiswa UNY Buat Inovasi Pagar Listrik untuk Usir Monyet Ekor Panjang di Gunungkidul, Apakah Aman?

Mahasiswa UNY membuat inovasi pagar listrik yang bisa mencegah monyet masuk ke pekarangan warga. Apakah aman?

Baca Selengkapnya
Ibu-Ibu Kota Tegal Sulap Limbah Organik jadi Eco Enzyme, Dapat Digunakan untuk Sabun
Ibu-Ibu Kota Tegal Sulap Limbah Organik jadi Eco Enzyme, Dapat Digunakan untuk Sabun

Eco Enzyme itu punya banyak nilai manfaat nilai manfaat seperti digunakan untuk disinfektan, sabun mandi, pembersih rumah, dan cairan pestisida.

Baca Selengkapnya
Keren! Mahasiswa UB Rancang Alat Reduksi Polutan Limbah Pengolahan Porang, Ini Cara Kerjanya
Keren! Mahasiswa UB Rancang Alat Reduksi Polutan Limbah Pengolahan Porang, Ini Cara Kerjanya

Amorpho Coagulation Tech berhasil lolos Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta dari Kementerian Pendidikan Kebudayan dan Pendidikan Tinggi pada 2023.

Baca Selengkapnya
Siswa SD di Tangerang Ciptakan Cairan Abate dari Daun Jeruk, Dapat Penghargaan Tingkat Nasional
Siswa SD di Tangerang Ciptakan Cairan Abate dari Daun Jeruk, Dapat Penghargaan Tingkat Nasional

Cairan ini efektif untuk mengusir nyamuk penyebab demam berdarah.

Baca Selengkapnya
Dukung Pertanian Modern Berkelanjutan, UGM Luncurkan Teknologi Smart Agri Plant Factory
Dukung Pertanian Modern Berkelanjutan, UGM Luncurkan Teknologi Smart Agri Plant Factory

Peluncuran teknologi ini merupakan langkah inovatif dalam mewujudkan penerapan pertanian modern, cerdas, dan berkelanjutan

Baca Selengkapnya
Sosok Ramadhita Putra Purnomo, Pemuda Nganjuk yang Bisa Bikin Minyak Jelantah Kembali Bening Pakai Kulit Bawang Merah
Sosok Ramadhita Putra Purnomo, Pemuda Nganjuk yang Bisa Bikin Minyak Jelantah Kembali Bening Pakai Kulit Bawang Merah

Mahasiswa ITS ini punya kepedulian tinggi terhadap keberlanjutan lingkungan

Baca Selengkapnya
Percepat Sertifikasi Alsintan, Kementan Gandeng UGM untuk Pengujian Produk
Percepat Sertifikasi Alsintan, Kementan Gandeng UGM untuk Pengujian Produk

Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait pengujian alat mesin pertanian (Alsintan).

Baca Selengkapnya
5 Penemuan Teknologi Aneh ini Dianggap Mampu Menyelamatkan Bumi
5 Penemuan Teknologi Aneh ini Dianggap Mampu Menyelamatkan Bumi

Berikut penemuan-penemuan unik yang disebut bisa selamatkan dunia.

Baca Selengkapnya
Usir Hama dengan Lampu Gemerlap di Sawah, Petani Bawang Merah Banyuwangi Hasilkan Cuan Melimpah
Usir Hama dengan Lampu Gemerlap di Sawah, Petani Bawang Merah Banyuwangi Hasilkan Cuan Melimpah

Para petani bawang merah di Banyuwangi memasang lampu LED di sawahnya. Kini, cuannya melimpah.

Baca Selengkapnya
Punya Laboratorium Kultur Jaringan, Kaltim Kembangkan Varietas Unggul
Punya Laboratorium Kultur Jaringan, Kaltim Kembangkan Varietas Unggul

Optimisme dalam kemajuan sektor pertanian semakin diperkuat dengan kehadiran Laboratorium Kultur Jaringan yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kaltim

Baca Selengkapnya
Siswa SMA Labschool Cibubur Borong Medali Emas di Penemu Internasional
Siswa SMA Labschool Cibubur Borong Medali Emas di Penemu Internasional

Ajang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024

Baca Selengkapnya