Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahasiswa di Medan demo tuntut pembebasan Sahat penghina Pancasila

Mahasiswa di Medan demo tuntut pembebasan Sahat penghina Pancasila Mahasiswa demo tuntut pembebasan Sahat penghina Pancasila. ©2016 merdeka.com/yan muhardiansyah

Merdeka.com - Puluhan mahasiswa dari Insitut Teknologi Medan (ITM) berunjuk rasa di Bundaran Majestik, Medan, Jumat (15/4). Mereka menuntut Polres Toba Samosir untuk membebaskan Sahat S Gurning (27), pemuda yang ditangkap karena menendang gambar Pancasila.

Menurut pengunjuk rasa, Sahat tidak bersalah. Mereka yakin dia melakukan perbuatan itu bukanlah karena ingin mencari sensasi atau mau terkenal.

"Yang dilakukannya hanya bentuk kekecewaan atas para pejabat negara yang tidak lagi memedomani Pancasila. Banyak korupsi dan tindakan yang tidak bermoral," kata Wahyu Roseli Rajagukuk, seorang mahasiswa yang berunjuk rasa.

Menurut pendemo, banyak orang lain bahkan sosok-sosok terkenal, yang jelas-jelas telah menghina Pancasila. Namun, mereka tidak diperlakukan seperti Sahat.

"Karena itu kami meminta agar Sahat segera dibebaskan," sebut Wahyu.

Seperti diberitakan, Sahat S Gurning ditangkap di kediamannya di Sosorladang, Desa Tangga Batu I Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Selasa (12/4) sekitar pukul 09.30 WIB.

Sahat dijerat dengan Pasal 154 A KUHPidana dan Pasal 57 UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Dia dianggap telah melakukan penghinaan terhadap lambang negara di akun Facebooknya. Pada 12 Januari 2014, dia memposting gambar dirinya menendang burung garuda, lambang negara.

Pemuda ini juga menulis "Pancasila itu hanya lambang negara mimpi. Yang benar adalah Pancagila: 1. Keuangan Yang Maha Kuasa; 2. Korupsi Yang Adil Dan Merata; 3. Persatuan Mafia Hukum Indonesia; 4. Kekuasaan Yang Dipimpin Oleh Nafsu Kebejatan Dalam Persekongkolan dan Kepurak-Purakan; 5. Kenyamanan Sosial Bagi Seluruh Keluarga Pejabat dan Wakil Rakyat. Semboyan : " BERBEDA- BEDA SAMA RAKUS "

Berdasarkan keterangannya kepada penyidik, Sahat mengaku melakukan perbuatan itu karena kecewa terhadap para pejabat-pejabat yang sedang memimpin.

Setelah Sahat diamankan, sejumlah dukungan muncul di laman Facebooknya. Selain mengirimkan foto ke kronologinya, mereka menyertakan hastag #DukungSahatGurning.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Massa Aksi di Solo Minta Jokowi Pulang Kampung
Massa Aksi di Solo Minta Jokowi Pulang Kampung

Mereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mahasiswa di Surabaya Gelar Aksi Selamatkan Demokrasi dari Politik Dinasti
FOTO: Mahasiswa di Surabaya Gelar Aksi Selamatkan Demokrasi dari Politik Dinasti

Aksi bertajuk 'Mimbar Bebas Selamatkan Demokrasi' ini digelar untuk menentang praktik politik dinasti di tanah air.

Baca Selengkapnya
Demi Dapat Tanda Tangan ACC, Mahasiswi Ini Hampiri Dosen Pembimbingnya yang Sedang Demo
Demi Dapat Tanda Tangan ACC, Mahasiswi Ini Hampiri Dosen Pembimbingnya yang Sedang Demo

Demo penolakan revisi UU Pilkada oleh DPR digelar Kemarin (22/8).

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Viral Video Demo di Kantor DPRD Kota Cirebon Tuntut Keadilan untuk Pegi Setiawan
CEK FAKTA: Viral Video Demo di Kantor DPRD Kota Cirebon Tuntut Keadilan untuk Pegi Setiawan

Para pengunjuk rasa melempari Kantor DPRD Kota Cirebon dengan berbagai macam benda.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Massa Mahasiswa #SAVEDEMOKRASI di Surabaya Tolak Politik Dinasti
FOTO: Aksi Massa Mahasiswa #SAVEDEMOKRASI di Surabaya Tolak Politik Dinasti

Dalam orasinya, mereka juga menolak pelanggaran HAM yang hingga saat ini masih banyak kasus yang belum terselesaikan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aliansi Mahasiswa Provinsi Banten Gelar Aksi Mimbar Rakyat untuk Selamatkan Demokrasi  dari Politik Dinasti
FOTO: Aliansi Mahasiswa Provinsi Banten Gelar Aksi Mimbar Rakyat untuk Selamatkan Demokrasi dari Politik Dinasti

Aliansi Mahasiswa Provinsi Banten (AMPB) menggelar mimbar rakyat di kampus Universitas Yuppentek Indonesia, Tangerang, Banten, Kamis (21/12/2023).

Baca Selengkapnya
Cerita Mahasiswa Universitas Pancasila Diintervensi Usai Desak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Dituntaskan
Cerita Mahasiswa Universitas Pancasila Diintervensi Usai Desak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Dituntaskan

Kendati mendapat intervensi, para mahasiswa tetap berjuang mengungkap kebenaran demi nama baik kampus.

Baca Selengkapnya
Geram Caleg Tebar Janji Palsu Tiap 5 Tahun, Mahasiswa Rusak Sejumlah Baliho di Bogor
Geram Caleg Tebar Janji Palsu Tiap 5 Tahun, Mahasiswa Rusak Sejumlah Baliho di Bogor

Mahasiswa merusak baliho dan spanduk kampanye itu karena kecewa caleg hanya menebar janji palsu setiap 5 tahun sekali, tepatnya menjelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Pernyataan Resmi Pesilat PSHT Usai Pengeroyokan Polisi di Jember, Begini Katanya
Pernyataan Resmi Pesilat PSHT Usai Pengeroyokan Polisi di Jember, Begini Katanya

PSHT menyinggung izin resmi yang telah disahkan oleh pemerintah

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Terus Aksi, Tuntut Polda Banten Netral di Pilkada
Mahasiswa Terus Aksi, Tuntut Polda Banten Netral di Pilkada

Namun dalam perjalanan dicegah sejumlah aparat kepolisian, dan aksi pun dilakukan berjarak sekira 200 meter dari Markas Polda Banten.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ratusan Mahasiswa di Medan Unjuk Rasa Tolak Politik Dinasti
FOTO: Ratusan Mahasiswa di Medan Unjuk Rasa Tolak Politik Dinasti

Mahasiswa menolak praktik politik dinasti dan mengkritisi putusan MK terkait batas usia capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya
FOTO: Bertopeng Anonymous, Mahasiswa Kendari Gelar Aksi Mimbar Demokrasi Lawan Politik Dinasti dan Pelanggaran HAM
FOTO: Bertopeng Anonymous, Mahasiswa Kendari Gelar Aksi Mimbar Demokrasi Lawan Politik Dinasti dan Pelanggaran HAM

Aksi ini digelar sebagai bentuk demokrasi untuk melawan Politik Dinasti serta menolak Pelanggaran HAM.

Baca Selengkapnya