Mahasiswa di Samarinda Bisnis Ganja dengan Alumni Satu Kampus
Merdeka.com - Tiga orang dalam satu jaringan pengedar ganja di Samarinda, Kalimantan Timur dibekuk petugas BNN. Satu diantaranya adalah mahasiswa, yang berbisnis dengan alumni satu kampus. Narkotika jenis ganja 1,5 kg disita sebagai barang bukti.
Pengungkapan berawal dari kabar pengiriman ganja kering dari Medan, Sumatera Utara ke sejumlah provinsi di Sulawesi dan Kalimantan Timur di Kalimantan.
"Kami melakukan penyelidikan di-back up BNN Provinsi Kalimantan Timur," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BNN Kota Samarinda AKBP Halomoan Tampubolon di kantornya, Jalan Anggur, Rabu (24/6).
-
Bagaimana tembakau masuk ke Nusantara? Para penjajah bangsa Eropa membawa benih tembakau pada wilayah yang dijajahnya. Salah satunya adalah kawasan Nusantara. Diduga benih tembakau pertama kali dibawa ke Nusantara oleh bangsa Portugis.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Dimana sabu itu dikirim? Kemudian, polisi menelusuri alamat pengiriman sabu yang dikirim lewat gudang kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Ternyata, paket sabu itu tujuannya ke kantor J&T Masamba yang beralamat di Jalan Lapapa Kelurahan Bone Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Mengapa tembakau di Jawa Tengah berkembang pesat? Kondisi itu membuat pertanian tembakau di Jateng berkembang secara signifikan. Setiap daerah di Jateng bahkan punya karakteristik tembakau yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.
-
Siapa yang membawa kedelai ke Indonesia? Kacang Kedelai Dibawa Bangsa Tiongkok Masuk ke Indonesia Kalau ngobrolin tentang asal usul tempe, maka nggak bisa terlepas dari kedelai sebagai bahan baku utamanya. Menurut catatan yang ada, kedelai mulai dikenal di Nusantara sejak dibawa masuk oleh bangsa Tiongkok.
-
Bagaimana tembakau Madura berkembang pesat? Produksi tembakau menunjukkan tren meningkat. Pada 1863 sebanyak 264 pikul, tahun 1864 sebanyak 320 pikul dan tahun 1865 sebanyak 320 pikul.
Tampubolon menerangkan, penyelidikan tim gabungan berbuah hasil. "Sekitar jam 1 siang, kami pertama kali melakukan penindakan terhadap pelaku JJ (seorang mahasiswa), sebagai penerima paket," ujar Tampubolon.
"Kami temukan paket terbungkus kopi. Modus ini agar aroma ganja tidak tercium. Tapi ternyata isinya adalah 1,5 kilogram ganja kering, yang dikirim dari Medan," tambah Tampubolon.
Dari pengakuannya, JJ yang masih berusia 20 tahun itu disuruh AR (24) di tempat berbeda. "AR mengaku disuruh temannya, H yang juga berhasil kami amankan. Jadi JJ, AR dan H kesemuanya kami amankan," terang Tampubolon.
Penyelidikan berkembang. Diketahui, paket itu merupakan pesanan satu pelaku lain seorang bandar, AD yang tinggal di Tarakan, Kalimantan Utara. "Ganja ini dipesan ke Medan oleh AD melalui media sosial untuk dikirim ke Samarinda. Jadi AD masih kami kejar," jelas Tampubolon.
Dia menambahkan paket ganja kering ini adalah pengiriman ketiga kalinya. "Ketiganya saling mengenal karena satu kampus dan pernah satu organisasi. Kami terapkan pasal 112, 114 dan 111 UU No 35/2009 tentang Narkotika. Tes urine pun, mereka positif. Tentu, mereka bukan hanya penyalahguna narkotika, melainkan juga satu jaringan pengedar," pungkas Tampubolon.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
2 Mahasiswa di Sulawesi Selatan Edarkan Ganja, Modus Dicampur Kue Kering
Baca SelengkapnyaAdapun dua mahasiswa tersebut bernama inisial DAN (23), dan DA alias Acil (23)
Baca SelengkapnyaPeredaran narkoba begitu marak terjadi di Grobogan. Berbagai kalangan bisa menikmati barang terlarang itu.
Baca SelengkapnyaKasus itu terbongkar usai pihak jasa pengiriman kemudian melaporkan temuan ganja itu ke Polsek Tambora.
Baca SelengkapnyaGanja itu diperoleh dari jaringan pengedar narkoba lintas provinsi yaitu Aceh dan Medan, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaKabid Pemberantasan BNNP Bali Kombespol I Made Sinar Subawa mengatakan pengungkapan tersebut
Baca SelengkapnyaAdapun barang bukti puluhan kilogram ganja ini diketahui dikirim dari Aceh dengan tujuan Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka kini terancam hukuman penjara 20 tahun akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSindikat ini telah berhasil menjual 140 kilogram sabu hanya dalam kurun waktu 7 bulan.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan warga negara Malaysia yang tinggal di Samarinda bersama istrinya.
Baca SelengkapnyaModus pengiriman sabu tersebut disamarkan dengan barang kiriman pekerja migran Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Baca Selengkapnya