Mahasiswa dipukul simpatisan, UII protes PDIP dan timses Jokowi
Merdeka.com - Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, memprotes keras kasus penganiayaan yang dilakukan simpatisan PDIP terhadap satu mahasiswa dan karyawan Fakultas Hukum UII. UII juga sudah melaporkan kasus tersebut ke kantor kepolisian setempat.
"Kami melihat kondisi ini sebagai kriminal murni. Kemarin kami sudah memproses kasus, melaporkannya ke polisi, dua korban didampingi LKBH (Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum) UII. Keduanya sudah divisum," kata Direktur Humas UII Hangga Fathanah, kepada merdeka.com, Rabu (18/6).
Selain itu, UII juga akan mengirim nota protes ke DPC, DPD sampai ke DPP PDI Perjuangan (PDIP). Selain itu, nota protes juga dikirimkan UII ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). "Dan kita kirimkan juga (nota protes) ke tim sukses Jokowi - JK," kata Hangga.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
UII juga berharap polisi segera menyelesaikan kasus tersebut dan menindak pihak-pihak yang bertanggung jawab. "Kami menyesalkan, instansi pendidikan perguruan tinggi jadi korban seperti ini," ujarnya menegaskan.
Adapun untuk kondisi dua korban penganiayaan, kata Hangga, tidak dirawat inap di rumah sakit. Namun demikian keduanya terus didampingi oleh LKBH UII.
Hangga menjelaskan kronologi kasus tersebut versi dua korban. Ceritanya, Senin (17/6) siang, sekitar pukul 14.20 WIB, ada konvoi simpatisan PDIP di depan Kampus UII di Jalan Taman Siswa. Waktu itu usai jam kuliah seperti biasa. Mendadak di depan kampus ada pemukulan dilakukan anggota konvoi kepada seseorang.
Berikutnya seorang mahasiswi UII berteriak minta tolong. Mahasiswa di sana kemudian berdatangan dan mendekat ke lokasi. Begitu juga dengan karyawan kampus. "Tapi kemudian kami malah dikejar. Di antara kami, si karyawan itu ada yang mencoba memotret dengan kamera hp, juga dikejar lalu dipukul," ujarnya.
"Ini kami lihat sebagai kriminal murni yang harus ditangani polisi. Kami yakin dengan bukti BAP semalam. Polisi Insya Allah bisa segera menyelesaikan persoalan ini," terang Hangga mengimbuhkan, sambil menekankan tidak ada nuansa politik apapun dalam kasus ini.
Sebelumnya, kampanye PDI Perjuangan (PDIP) untuk mendukung capres-cawapres Jokowi - JK di Yogyakarta pada Senin (17/6) kemarin diwarnai insiden. Sekelompok simpatisan PDIP menganiaya mahasiswa UII di depan kampus hingga pingsan.
Yati, seorang warga Yogyakarta yang kebetulan berada di dekat lokasi mengatakan, iring-iringan massa simpatisan PDIP itu memukuli seorang mahasiswa di depan kampus. Namun dia tidak tahu penyebab penganiayaan tersebut. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaSebelumnya disebutkan ada 40 korban yang melapor ke PPKS UI. Mereka terdiri dari mahasiswa, tenaga pendidik dan warga UI.
Baca SelengkapnyaRektor meminta Civitas setop memberikan komentar dan tak terpancing karena masalah ini sedang ditangani polisi.
Baca SelengkapnyaBerkaitan dengan update kasus Aulia ada 46 saksi telah diperiksa termasuk dari pihak Universitas Diponegoro (Undip).
Baca SelengkapnyaMahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca SelengkapnyaDiperiksa Penyidik, Dua Korban Dugaan Pelecehan Eks Rektor UP Berharap Tersangka Segera Ditetapkan
Baca SelengkapnyaHari ini Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan, akan melakukan gelar perkara.
Baca Selengkapnya