Mahasiswa Jember Gelar Doa dan Salat Gaib Untuk Korban Demo
Merdeka.com - Berbagai permasalahan melanda Indonesia beberapa waktu terakhir, mulai dari konflik di Papua, gelombang demo yang berakhir korban jiwa, hingga masalah kebakaran hutan dan juga gempa di Papua. Rentetan masalah itu memicu keprihatinan, salah satunya dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jember (Unej). Mereka mendesak pemerintah saat ini untuk lebih bijak terkait regulasi kontroversial, serta lebih sigap menyelesaikan konflik sosial dan bencana alam.
Sebagai bentuk keprihatinan, BEM Unej menggelar aksi seribu lilin dan doa bersama lintas agama di pintu gerbang atau yang lazim disebut Double Way Unej. Aksi didahului dengan salat gaib berjamaah untuk Randy dan Muhammad Yusuf Kardawi (keduanya mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari) serta Bagus Putra Mahendra (pelajar SMK Al Jihad Tanjung Priok).
"Tiga nama itu menjadi pahlawan generasi muda, yang gugur saat memperjuangkan aspirasi rakyat terhadap pemerintah saat ini," kata Ahmad Fairuz Abadi, Ketua BEM Unej kepada Merdeka.com, Senin (7/10) malam.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Kenapa Kemnaker ajak mahasiswa kolaborasi? 'Kita perlu kolaborasi dan sinergi untuk mendapatkan bonus demografi,' ucap Menaker saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Pasar Kerja yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jakarta, Rabu (7/2/2024) di Jakarta.
-
Apa yang Kemnaker harapkan dari kolaborasi dengan mahasiswa? 'Kita ingin bonus demografi ini benar-benar berbuah bonus bagi pembangunan negara kita. Kita tidak ingin bonus demografi menjadi mudarat. Kita ingin bonus demografi mengantarkan Indonesia nanti 1 abad menjadi negara maju,' ucapnya.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang mengajak mahasiswa untuk menjaga kondusivitas pemilu? Bupati Ipuk mengajak mahasiswa agar berkontribusi positif dalam menyosialisasikan informasi yang benar dan bermanfaat.
Dalam acara doa bersama tersebut, turut dibacakan puisi dan musikalisasi untuk merefleksikan berbagai krisis yang melanda Indonesia saat ini.
"Kami ingin merefleksikan kedukaan atas berbagai permasalahan, mulai gelombang demo terhadap semua RUU yang kontroversial. Yang sayangnya kemudian itu berujung pada gugurnya korban jiwa," ujarnya.
Selain itu, doa lintas agama diwujudkan dengan pembacaan doa dari masing-masing unit kerohanian agama yang ada di Unej. Mulai dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.
"Melalui doa bersama lintas iman ini, kami ingin menunjukkan dan menyerukan pentingnya merajut kebersamaan di tengah berbagai perbedaan yang ada. Ini menjadi sesuatu yang penting dilestarikan dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia," papar mahasiswa Fakultas Teknik Unej ini.
Para mahasiswa juga mendesak, pemerintah lebih taktis dan cepat menangani korban gempa Papua. Selain itu, penyelesaian konflik di Wamena juga harus dilakukan dengan tuntas dengan mengedepankan solusi damai.
"Kami amat berduka atas apa yang menimpa saudara-saudara kita di Wamena serta Gempa Bumi di Ambon. Keprihatinan juga tertuju atas terulangnya kasus kebakaran hutan dan lahan di berbagai daerah," lanjut Fairuz.
BEM Unej juga menyampaikan kritik atas upaya pemerintah yang dianggap ingin membatasi ruang gerak gerakan mahasiswa dalam mengkritik pemerintah. Upaya itu diwujudkan melalui permintaan Menristek Dikti kepada para rektor, agar kampus membatasi gerakan demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat ini.
"Penting ditegaskan, bahwa di alam demokrasi, kebebasan berekspresi, berserikat dan mengemukakan pendapat, termasuk mengkritik pemerintah, harus dijaga," ujar Fairuz.
Atas rentetan permasalahan yang mendera Indonesia saat ini, BEM Unej juga mengajak mahasiswa lebih peduli permasalahan bangsa. Minimal dengan berdoa atau ikut serta dalam beberapa diskusi mahasiswa menyikapi kondisi terkini.
"Kami menyerukan kepada seluruh mahasiswa untuk lebih sadar dan peduli, bahwa negeri kita tidak sedang baik-baik saja," tutup Fairuz.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut Kejati Banten bertindak netral dan tegas dalam menegakkan hukum di Provinsi Banten, terutama terkait pelaksanaan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah mahasiswa UIN Alauddin Makassar melakukan unjuk rasa di depan kampus menolak surat edaran nomor 2591 tahun 2024 tentang Ketentuan Penyampaian Aspirasi.
Baca SelengkapnyaForum Sivitas Akademika Unej juga menuntut tegaknya hukum dan etika penyelenggaraan pemilu serta menjunjung tinggi prinsip transparansi.
Baca SelengkapnyaAksi Mimbar Demokrasi melawan Politik Dinasti dan Menolak Pelanggaran HAM meluas hingga Jambi.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaKecewa dengan Pelanggaran Demokrasi dan Etika, Mahasiswa UNS Keluarkan Maklumat Supersemar
Baca SelengkapnyaUGM meminta Mensesneg Pratikno dan Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana pulang kembali ke jalan demokrasi.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaDewan Guru Besar UI Sampaikan Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Rektor Tidak Hadir
Baca Selengkapnya