Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahasiswa Kedokteran Diperbantukan Sebagai Vaksinator Harus Diberi Pelatihan

Mahasiswa Kedokteran Diperbantukan Sebagai Vaksinator Harus Diberi Pelatihan PMI gelar vaksinasi Covid-19. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Husein Habsyi menyambut positif rencana pemerintah melatih ratusan ribu bidan dan mahasiswa kedokteran sebagai vaksinator. Mengingat vaksinasi sebagai program besar yang membutuhkan dukungan SDM.

"Kalau mengandalkan tenaga-tenaga yang ada saat ini pasti kurang. (Vaksinasi) perlu proses. Tidak sekedar suntik. Ada asesmen, ada pendataan, pengukuran kondisi tubuh. Perlu banyak sekali orang. Satu pos vaksinasi saja perlu beberapa orang. Sedangkan ini seluruh daerah," ujar dia kepada Merdeka.com, Minggu (18/7).

Husein menyampaikan sejumlah catatan. Salah satunya, pemerintah perlu memperhatikan aturan yang berlaku dalam organisasi profesi. Sebab tenaga kesehatan harus berpegang teguh pada kode etik.

"Tentu harus memperhatikan regulasi-regulasi di organisasi profesi masing-masing. Karena ada kode etiknya juga setiap organisasi profesi," ungkapnya.

Dia berharap agar organisasi-organisasi profesi mempertimbangkan situasi darurat seperti saat ini. Sehingga bisa mendukung program pemerintah. "Dipermudahkan prosesnya agar mereka bisa," lanjut dia.

Dia meminta agar mahasiswa yang akan dilibatkan sebagai vaksinator juga diberikan pelatihan khusus oleh Kementerian Kesehatan. Agar mereka benar-benar memahami tugas serta mampu melaksanakan vaksinasi dengan baik.

"Kalau tanpa pelatihan dikhawatirkan hanya sekedar seremonial administrasi sebuah kegiatan saja. Ini bukan acara seremonial. Ini kegiatan ada evidence base, scientific. Harus ada ukuran-ukuran keberhasilan dan ini menyangkut tubuh dan kehidupan manusia. Tidak main-main," ucap Husein.

Sebelumnya, Pemerintah akan melatih ratusan ribu bidan dan mahasiswa kedokteran sebagai vaksinator. Langkah itu dilakukan untuk mengejar target 70 juta orang telah divaksin pada September mendatang.

"Untuk mencapai 70 juta tervaksin September ini, pemerintah akan melatih ratusan ribu bidan dan mahasiswa kedokteran sebagai vaksinator," kata Menko Polhukam Mahfud MD dalam akun twitternya, Sabtu (17/7).

Pencapaian target itu tidak mudah, karena dalam proses vaksinasi satu orang tidak cukup 5 menit. Kesehatan penerima vaksin juga harus dicek lebih dulu agar bisa menjalani vaksinasi.

"Tapi itu tak mudah. Menyuntikkan vaksin itu tak cukup 5 menit per orang. Yang akan divaksin harus dicek dulu tensi dan kimia darahnya agar agar bisa menerima vaksin," ungkapnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Peneliti Negara OKI Belajar Teknologi Pembuatan Vaksin ke Biofarma
10 Peneliti Negara OKI Belajar Teknologi Pembuatan Vaksin ke Biofarma

Pelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.

Baca Selengkapnya
Intip Praktik Mahasiswa untuk Tingkatkan Kemampuan Tenaga Kerja Profesional
Intip Praktik Mahasiswa untuk Tingkatkan Kemampuan Tenaga Kerja Profesional

Kegiatan ini bertujuan memberikan keterampilan dan keahlian mahasiswa guna mendorong terciptanya tenaga kerja yang profesional dan berdedikasi.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan, Tenaga Medis Diberi Pelatihan Literasi Digital
Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan, Tenaga Medis Diberi Pelatihan Literasi Digital

Tenaga medis diharapkan mampu memanfaatkan teknologi untuk memberikan layanan kesehatan secara profesional untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ragam Ekspresi Murid SD di Depok Disuntik Vaksin Difteri Tetanus
FOTO: Ragam Ekspresi Murid SD di Depok Disuntik Vaksin Difteri Tetanus

Kegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.

Baca Selengkapnya
Wamenaker Harap Kerja Sama BPVP Padang dengan ITP Cetak Lulusan yang Siap Kerja
Wamenaker Harap Kerja Sama BPVP Padang dengan ITP Cetak Lulusan yang Siap Kerja

Secara nasional, belum sebagian besar perguruan tinggi yang ada melakukan sertifikasi kompetensi terhadap lulusannya.

Baca Selengkapnya
Tekan Angka Pengangguran, Kemendikbudristek Menciptakan Tenaga Kerja Terampil Siap Pakai
Tekan Angka Pengangguran, Kemendikbudristek Menciptakan Tenaga Kerja Terampil Siap Pakai

Program ini merupakan program pembekalan bagi tenaga pengajar yang dirancang untuk memperkaya perspektif industri dalam dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya
Warga Jakarta Bisa Dapatkan Vaksin PCV Gratis untuk Anaknya di Sejumlah Lokasi Ini
Warga Jakarta Bisa Dapatkan Vaksin PCV Gratis untuk Anaknya di Sejumlah Lokasi Ini

Cakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.

Baca Selengkapnya
Kemnaker Komitmen Tingkatkan Kualitas SDM Tenaga Kerja Indonesia
Kemnaker Komitmen Tingkatkan Kualitas SDM Tenaga Kerja Indonesia

Ssaat ini dunia ketenagakerjaan berada pada era persaingan global di mana kompetisi antarnegara terjadi sangat keras.

Baca Selengkapnya
Produksi Vaksin HPV, Biofarma Bakal Kolab Bareng Farmasi Internasional
Produksi Vaksin HPV, Biofarma Bakal Kolab Bareng Farmasi Internasional

Pemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.

Baca Selengkapnya
Tiga Pilar Preventif untuk Kesehatan Masyarakat sebagai Investasi Masa Depan
Tiga Pilar Preventif untuk Kesehatan Masyarakat sebagai Investasi Masa Depan

"Lebih baik mencegah daripada mengobati", adalah semboyan yang tepat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.

Baca Selengkapnya
Kimia Farma Kolaborasi dengan MSD Tingkatkan Kesadaran Masyarakat soal Vaksin HPV
Kimia Farma Kolaborasi dengan MSD Tingkatkan Kesadaran Masyarakat soal Vaksin HPV

Adapun ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi dukungan tenaga ahli kesehatan di Klinik Kimia Farma.

Baca Selengkapnya
DPR Jamin Mendatangkan Dokter Asing Tak Sembarangan: Rekrutmen Ketat, Enggak Bisa Semena-mena
DPR Jamin Mendatangkan Dokter Asing Tak Sembarangan: Rekrutmen Ketat, Enggak Bisa Semena-mena

"Untuk melakukan rekrutmen dokter asing ini jelas, ketat, dan tegas. Enggak bisa semena-mena," kata Irma

Baca Selengkapnya