Mahasiswa Kejang Setelah Dibanting Polisi, Belum Ada Penjelasan Medis
Merdeka.com - Tim medis Rumah Sakit Harapan Mulia tidak memberikan penjelasan terkait hasil pemeriksaan terhadap MFA, mahasiswa pendemo yang dibanting Brigadir NP saat unjuk rasa di depan kantor Bupati Tangerang, Rabu (14/10). Penjelasan medis terkait penyebab pemuda itu kejang-kejang pun belum didapatkan polisi dan keluarga.
Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro sebelumnya hanya mengumumkan kondisi kesehatan MFA berdasarkan pertemuannya dengan dokter Florentina di RS Harapan Mulia, Tigaraksa, Tangerang. "Dari hasil pemeriksaan kita sampaikan secara umum bahwa kesadarannya, kesadaran penuh," jelas Wahyu, Kamis (14/10).
Wahyu juga menyebutkan, MFA sebenarnya masih dalam masa pengobatan. "Yang bersangkutan masih dalam pengobatan dan ini (penyebab kejang) menjadi rahasia medis. Nanti pada saat orang tuanya datang dan saat bersama akan saya tanyakan lagi kepada dokter bagaimana kondisinya, dan tentunya dokter yang akan menjelaskan kepada yang bersangkutan," kata Wahyu.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Apa yang dialami AN saat menuju puskesmas? AN awalnya mengeluhkan sakit perut karena hendak melahirkan, Minggu (21/1). Ia pun dibawa suaminya dari kampungnya di Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, menuju puskesmas. Dalam perjalanan, sakit perut AN karena kontraksi semakin menjadi.
-
Apa yang terjadi pada pria tersebut? Ia dicakar. Cakaran kucing di kakinya menyebabkan pendarahan hebat hingga merenggut nyawanya dalam hitungan menit.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
Dia juga mencoba menjelaskan, berdasarkan keterangan dokter, MFA dalam kondisi kesadaran penuh. Pemuda itu kejang-kejang namun tidak pingsan setelah dibanting Brigadir NP. "Memang kemarin kondisinya istirahat sebentar, langsung duduk dan tidak ada pingsan," sebutnya.
Sementara itu, terkait kejang -kejang yang dialami MFA, polisi membuka kesempatan untuk korban melakukan pemeriksaan medis ke rumah sakit lain. Harapannya, agar kondisi korban benar -benar dalam keadaan baik.
"(Terkait kejang) belum ada penjelasan secara medis, karena kita sampaikan tadi, kita bisa ada alternatif. Tidak hanya RS Harapan Mulia tapi juga bisa ke RS Metro Hospital, second opinion bagaimana kondisi kesehatannya. Saya sudah sampaikan kepada orang tuanya, kami akan bertanggung jawab penuh dan biaya pengobatan akan saya tanggung penuh, itu sudah saya sampaikan kepada orang tuanya," jelas Wahyu.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaDia juga memastikan akan memanggil Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar untuk dievaluasi di DPR.
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca SelengkapnyaKombes Ade mengatakan kasus tersebut sempat lama diproses, karena mediasi antara pelaku dan korban tak menemukan titik terang.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaBEM Undip mempertanyakan proses investigasi yang dilakukan dengan singkat dan tidak melibatkan perwakilan BEM. Hasilnya juga berbeda dengan pernyataan Kemenkes.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke RSUD Sawah Besar untuk mendapatkan pengobatan. Namun sesampai di lokasi, remaja itu dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan kejadian ini memakan satu korban yang telapak tangannya putus akibat tebasan senjata tajam
Baca Selengkapnya