Mahasiswa korban kampus abal-abal mengadu ke Wali Kota Tangerang
Merdeka.com - Usai digerebek Kemenristek Dikti saat Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Telematika Cakrawala menggelar wisuda abal-abal di Pondok Cabe, Tangerang Selatan beberapa waktu lalu, salah satu mahasiswanya mengadukan pihak kampus ke Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.
Mahasiswa bernama Deni itu mengadukan salah satu kampus cabang STT Telematika Cakrawala yang berada di Jalan Daan Mogot, depan Pusat Perbelanjaan Robinson, melalui buku tamu di Website Pemerintah Kota Tangerang.
Deni mengatakan, terkait pemberitaan di media massa tentang kampus abal-abal, STT Telematika yang menempati eks gedung Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang ini menggelar kegiatan hanya setiap hari minggu.
-
Apa yang sedang dipertimbangkan kampus? Lebih lanjut, Jordi menjelaskan bahwa rumor-rumor tersebut menjadi salah satu pertimbangan pihak kampus dalam menilai kelayakan Betrand. Akibatnya, dua beasiswa dari bidang musik yang sebelumnya diperoleh Betrand kini sedang dipertimbangkan ulang.
-
Mengapa mahasiswa KKN sedih berpisah? Kita disambut oleh warga dengan sangat hangat dan dilepas dengan kesedihan yang sampai sekarang masih terasa. Begitu tulusnya warga dan juga mama papa piara ikut mengantar kami sampai ke dermaga dan pelabuhan.
-
Kenapa anak sekolah menolak sekolah? Menolak bersekolah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kecemasan, kelelahan, hingga masalah sosial atau emosional seperti bullying.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Kenapa universitas tergiur program magang? Selain itu, Djuhandani juga mengimbau kepada pihak universitas jangan mudah tergiur dengan program magang di luar negeri yang bisa untuk menaikan akreditasi.
Dia bersama mahasiswa lain telah beberapa kali musyawarah dengan pihak kampus terkait kepastian masa depan pendidikan mereka, namun pihak kampus seakan menyembunyikan informasi tersebut.
"Saya mewakili teman-teman mahasiswa STT Telematika Cakrawala Kampus di Robinson adalah korbannya. Sampai saat ini kami belum mendapat kepastian masa depan pendidikan kami," jelasnya, Senin (12/10).
Karena itu, dia meminta kepada Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menelusuri legalitas kampus yang dikelola oleh Yayasan Aldiana Nusantara tersebut.
"Saya minta Pak Wali Kota melakukan sidak, karna mungkin meresahkan teman-teman yang lain, karena tanpa sepengetahuan kami pihak kampus kembali mencari korban seperti kami melalui brosur," paparnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua mahasiswa berteriak, "Banten gagal, Pj Gubernur Banten gagal menata reformasi birokrasi."
Baca SelengkapnyaKendati mendapat intervensi, para mahasiswa tetap berjuang mengungkap kebenaran demi nama baik kampus.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.
Baca SelengkapnyaKampus-kampus tersebut tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaMahasiswa merusak baliho dan spanduk kampanye itu karena kecewa caleg hanya menebar janji palsu setiap 5 tahun sekali, tepatnya menjelang pemilu.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaAnies menilai sikap kritik dari civitas akademik sejalan dari apa yang selama ini disuarakan
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan berinisial RS tercatat sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa di Ibu kota tersebut menyatakan siap adu argumentasi dengan Prabowo
Baca Selengkapnyanies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca SelengkapnyaIntimidasi pihak kampus itu diungkapkan kuasa hukum korban berinisial RZ, Amanda Manthovani.
Baca Selengkapnya