Mahasiswa pemilik 354 kg ganja kabur saat dikembalikan ke lapas

Merdeka.com - Seorang tahanan Lapas Anak Tanjung Gusta, Sulaiman Daud (19) kabur saat dibawa ke penjara. Terdakwa perkara kepemilikan 354 kg ganja itu melarikan diri dibantu temannya yang menunggu dengan sepeda motor.

Informasi dihimpun, Sulaiman kabur sepulang dari persidangan di PN Medan, Selasa (7/7) petang. Ketika itu, terdakwa yang berstatus mahasiswa ini baru turun dari mobil tahanan. Ketika itu sudah ada dua temannya yang menunggu di sana dengan sepeda motor. Sebelumnya mereka diduga sudah mengikuti mobil pengangkut tahanan.

Begitu diturunkan dari mobil tahanan Kejari Medan, Sulaiman tidak masuk ke gerbang Lapas Anak Tanjung Gusta. Dia langsung kabur dan melompat ke sepeda motor teman-temannya yang standby di sana. Mereka kemudian melaju kencang.

Sulaiman merupakan terdakwa perkara kepemilikan 354 Kg ganja yang juga melibatkan empat rekannya sesama mahasiswa asal Gayo Luwes, Aceh, yang tengah kuliah di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Namun keempat rekannya yaitu Anugerah Sani Wijaya, Khairul Abdi, Jufri Febrian, dan Susry, sudah dijatuhi hukuman masing-masing 8 bulan penjara.

Kepala Lapas Anak Winduarto membenarkan kaburnya Sulaiman. Dia memastikan Sulaiman kabur saat di bawah pengawasan petugas Kejari Medan dan kepolisian yang mengawal tahanan dari PN Medan kembali ke Lapas.

"Begitu balik mau dimasukan ke LPA (Lapas Anak) Tanjung Gusta, petugas kejaksaan dan kepolisian lengah. Belum masuk ke pintu gerbang LPA mereka sudah kabur," jelas Winduarto dalam pesan singkat yang diterima merdeka.com.

Pihak Lapas sudah meminta bantuan petugas kepolisian untuk memburu Sulaiman. "Iya, tapi belum dapat," kata Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Aldi Subartono kepada wartawan.