Mahasiswa pemilik atribut ISIS di Sukoharjo ingin belajar ke Timteng
Merdeka.com - WA (19) mahasiswa yang diduga pemilik atribut berlambang ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang ditemukan di sebuah musala SPBU Desa Kadilangu Jalan Baki-Solo, Baki Sukoharjo, Sabtu (7/2) malam lalu, diduga ingin belajar ke Timur Tengah.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai mengatakan mahasiswa asal Dukuh Mantung, Desa Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo itu diketahui ingin pergi belajar ke Timur Tengah.
"Kami sudah memanggil dan memeriksa WA yang diduga sebagai pemilik atribut ISIS. Karena identitas yang bersangkutan kami temukan dalam bungkusan kantong plastik putih yang berisi atribut ISIS," ujar Andy.
-
Dimana bendera diibarkan? Aksi ini dilakukan di kawasan Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara.
-
Siapa yang memakai kerudung hitam? Potret Cantik Megawati Hangestri dengan Kerudung Hitam saat di Luar Lapangan Pevoli berbakat asal Indonesia di Red Sparks Korea Selatan.
-
Siapa yang menemukan tulisan di topi? Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Untung Riswaji membenarkan secarik kertas dengan tulisan tersebut ditemukan terselip di dalam topi milik remaja itu.
-
Siapa yang mengibarkan bendera? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Topi untuk apa saja? Umumnya, topi digunakan sebagai pelindung dari sinar matahari dan sebagai aksesoris pakaian. Topi juga dapat digunakan sebagai media promosi perusahaan atau sebagai souvenir.
-
Siapa yang memakai seragam TNI? Chef Renatta kelihatan keren banget pake seragam TNI biru.
Lebih lanjut Kapolres mengatakan dalam penyelidikan tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Kantor Keimigrasian Solo. Koordinasi tersebut dilakukan karena WA ditengarai mempunyai keinginan belajar ke Timur Tengah.
"Kami sudah cek ke Kantor Imigrasi, katanya dia mau belajar ke Timur Tengah," ucapnya.
Meski demikian Andy belum bisa menyimpulkan apakah yang bersangkutan terindikasi terlibat dalam jaringan ISIS. Andy mengatakan saat ini pihaknya masih menyelidiki motifnya. Apakah memang WA kelupaan atau motif lain.
"Bisa jadi bungkusan kantong plastik itu memang milik WA atau mungkin milik orang lain yang selipkan," tuturnya.
Terkait sanksi, Andy menegaskan WA belum bisa dijerat dengan pasal tindak pidana. Sebab, aktivitasnya tidak menimbulkan ancaman atau merugikan orang lain.
Sebuah tas plastik warna putih berisi atribut Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) serta beberapa barang lain, ditemukan oleh Wardo, seorang karyawan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kadilangu, Baki Sukoharjo.
Kapolsek Baki AKP Busro mengatakan tas tersebut ditemukan di musala SPBU yang ada di Jalan Baki-Solo, saat karyawan tersebut usai melaksanakan salat Maghrib, Sabtu (7/2) malam.
"Di dalam tas tersebut ditemukan beberapa atribut Negara Islam," ujar Busro, Senin (9/2).
Lebih lanjut Kapolsek mengatakan saat menemukan, karyawan SPBU itu tidak melihat orang lain di sekitar musala. Karena penasaran, lanjut Busro, ia pun membuka tas plastik tersebut.
"Ternyata, tas itu berisi sejumlah atribut Islamic State serta beberapa benda lain. Sebuah topi bertuliskan Islamic State juga ditemukan dalam tas tersebut. Ada juga beberapa benda lain berupa kartu pengenal, sertifikat work shop, cakram digital serta beberapa buku," jelasnya.
Temuan itu kemudian diserahkan kepada seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Minggu (8/2) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Hingga akhirnya diserahkan ke Polsek Baki. Dia mengaku saat ini pihaknya masih berusaha mencari pemilik tas tersebut.
"Kami masih melacak pemilik kartu pengenal yang ada di dalam tas plastik itu," pungkasnya.
Kapolres Sukoharjo AKBP Andy Rifai membenarkan penemuan tersebut. Dia mengatakan dalam plastik tersebut ditemukan sebuah tanda pengenal atas nama Wawan Aryadi.
"Kami menerima penyerahan tas kresek putih dari Serma Joni Butar Butar (40) TNI AD, anggota Kodim 0735 Surakarta yang juga petugas keamanan SPBU.
Menurut Kapolres, isi tas kresek tersebut antara lain sebuah bendera ISIS warna hitam berukuran 90 x 120 cm, sebuah topi warna hitam bertuliskan ISIS, kartu sidik jari yang dikeluarkan oleh Kaur ident Polres Sukoharjo atas nama Wawan Aryadi.
Wawan merupakan mahasiswa asal Dukuh Mantung RT 03 RW 05 Desa Sanggrahan Grogol Sukoharjo. Kemudian sebuah sertifikat Workshop Jurnalis Muda Islam atas nama sama, sebuah CD yang berisi foto sama, foto 4x6, 1 lembar, buku absen dari Ponpes Jamsaren Solo, 2 kitab Alquran, buku Hishnu Muslim, kamus Bahasa Arab, buku diktat Bahasa Arab, buku catatan dan kertas catatan. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelajar berinisial HOK itu merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang masuk dalam jaringan teroris Daulah Islamiyah.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap pelajar karena diduga hendak melakukan teror bom di sejumlah rumah ibadah di Malang, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI gadungan berhasil diamankan tim gabungan lantas Polda Metro Jaya bersama polisi militer di Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaAswin mengatakan, HOK menjadi salah satu simpatisan ISIS. HOK berbaiat dengan ISIS melalui media sosial
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaPenangkapan kepada dua terduga teroris inisial LHM dan DW di dua tempat berbeda
Baca SelengkapnyaBeberapa dari mereka ada yang sedang kuliah hingga menjadi anggota TNI AD
Baca SelengkapnyaHanya sekitar tujuh bulan sejak terpapar paham radikal dari media sosial, HOK sudah nekat mempelajari cara peracikan bahan peledak.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca Selengkapnya