Mahasiswa protes aksi brutal polisi terhadap pendemo pengkritik Jokowi
Merdeka.com - Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Medan berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol, Senin (24/9). Mereka memprotes tindakan represif polisi yang mengakibatkan sejumlah pendemo pengkritik pemerintahan Jokowi-JK terluka.
"Kami mengutuk keras tindakan represif yang dilakukan oknum kepolisian, yang melakukan aksi brutal kepada rekan-rekan kami," kata koordinator aksi, Dedi Iskandar Siregar.
Mahasiswa menyatakan, demonstrasi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Se-Kota Medan beberapa waktu lalu jelas untuk memperjuangkan aspirasi warga negara. Namun, mereka justru menjadi sasaran tindak kekerasan yang dilakukan personel kepolisian dan massa pendemo pro-pemerintah.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
"Aksi kami kemarin merupakan aksi damai. Tapi kenapa kami dipukuli sampai kepala teman-teman kami berdarah-darah," kata Muhammad Azhari Marpaung, Presiden Mahasiswa UIN Sumut.
Mahasiswa protes aksi brutal polisi terhadap pendemo pengkritik Jokowi ©2018 Merdeka.com
Azhar juga sangat menyayangkan pembiaran polisi terhadap kelompok lain yang terus memprovokasi mahasiswa dan belakangan turut memukuli mereka. Dia menduga kelompok itu sengaja disiapkan sebagai massa tandingan. Tidak ada satu pun di antara massa yang tertangkap kamera membawa kayu ditangkap pascaricuh demo, Kamis (20/9).
"Kenapa hanya kami yang dipukuli," ujarnya.
Mahasiswa meminta petinggi kepolisian di Sumut bertanggung jawab atas tindakan brutal personelnya.
"Kami mau oknum polisi itu ditindak, karena sudah mencederai citra kepolisian. Yang kami tahu polisi itu mengayomi masyarakat, bukan menyiksa masyarakat," sebut Dedi.
Massa juga mendesak DPRD Sumut memanggil Kapolda Sumut dan Kapolrestabes Medan untuk mempertanggungjawabkan tindakan brutal anggotanya. Ketua Komisi A DPRD Sumut, Nezar Dzoeli yang menemui mahasiswa mengatakan tuntutan mahasiswa akan dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) awal bulan depan.
Mahasiswa protes aksi brutal polisi terhadap pendemo pengkritik Jokowi ©2018 Merdeka.com
Seperti diberitakan, sejumlah mahasiswa terluka dalam demonstrasi mengkritik pemerintahan Jokowi-JK di depan gedung DPRD Sumut, Kamis (20/9). Mereka dipukuli personel kepolisian dan pendemo pro-pemerintahan Jokowi yang juga berunjuk rasa di sana.
Lima di antara mahasiswa itu bahkan harus menjalani rawat inap di RS Bhayangkara Medan.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, mahasiswa menentang Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang disampaikan Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaTuntutan pemakzulan Jokowi itu dilakukan karena orang nomor satu di Indonesia itu dianggap telah melemahkan demokrasi.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca Selengkapnya