Mahasiswa RI ciptakan mesin pengatur jenis kelamin hewan ternak
Merdeka.com - Swimp Up-Sorter, sebuah alat pengatur jenis kelamin hewan ternak mengantarkan penciptanya meraih penghargaan bergengsi di ajang kompetisi internasional. Lima mahasiswa penciptanya dari gabungan Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Peternakan (Fapet) memboyong gold prize The 3rd International Young Invnetors Award (IYIA).
Swimp Up-Sorter merupakan inovasi teknologi penyortir spermatozoa X dan Y untuk menentukan jenis kelamin ternak jantan dan betina sebagai upaya untuk meningkatkan populasi hewan ternak.
"Fungsinya yaitu sexing spermatozoa X dan Y," jelas Ketua Tim, Frido Wahyu di Universitas Brawijaya Malang, Kamis (8/9).
-
Inovasi unik apa yang dibuat siswa SMP Wonosobo? Navallo Azharya awalnya tak pernah terpikir bahwa ia akan mewakili sekolahnya untuk mengikuti Lomba SEAMEO. SEAMEO merupakan organisasi menteri pendidikan se-Asia Tenggara. Pada awalnya ia beserta empat orang lainnya membuat proposal untuk penelitian mengenai bahan polystyrene. Dari 10 sekolah yang mendaftar, SMP Negeri 1 Wonosobo dipilih untuk mewakili Indonesia. Dalam proses melakukan penelitian itu, Navallo beserta tim sempat kesulitan mendapatkan sampah dan komposisi yang ideal.
-
Bagaimana cara siswa SMP Wonosobo membuat inovasi mereka? “Kita melakukan empat eksperimen. Yang pertama dengan mencampurkan lima gram polysterin, lalu 10 gram, 15 gram, dan 20 gram. Dari eksperimen tersebut, kita menemukan komposisi yang ideal yaitu di 15 gram polysterin,“ kata Navallo, dikutip dari kanal YouTube Official WEB TV Wonosobo. Dalam melakukan eksperimen itu, Navallo memilih limbah styrofoam, hal ini mengingat limbah styrofoam membutuhkan waktu sekitar 500-1 juta tahun untuk dapat terurai.
-
Apa yang diciptakan oleh para peneliti? Mereka menggunakan model muskuloskeletal – yang dikendalikan oleh metode kontrol refleks yang mencerminkan sistem saraf manusia.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan? Menariknya, para ilmuwan baru-baru ini menemukan salah satu fosil burung terror yang diyakini menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan.
Frido mengatakan, alat tersebut menggabungkan konsep sentrifugasi dan elektroforesis. Tahap pertama atau sentrifugasi bertujuan memisahkan bagian motil (hidup) dan inmotil (mati).
Setelah itu, tahap kedua atau elektroforesis bertujuan memisahkan bagian X dan Y yang masih hidup. Kromosom X menuju ke katoda dan kromosom Y menuju ke anoda.
"Alat ini masih berupa prototype. Pengujian pertama telah dilakukan di Laboratorium Sumber Sekar Universitas Brawijaya," imbuhnya.
Selanjutnya, tim akan melakukan pengujian kedua, langsung pada ternak dengan inseminasi buatan atau teknologi lain untuk keberhasilan sexing spermatozoa.
"Hasil pengujian pertama tadi telah menunjukkan alat berhasil mempertahankan fertilisasi spermatozoa," katanya.
Selain Frido Wahyu, anggota tim penemu Swimp Up-Sorter di antaranya Ronny Ari Setiawan (FT), Dimas Firdaus Adami (Fapet), Wahyu Setiawan (Fapet) dan Mirsa Ita Dewi Adiana (Fapet). Tim di bawah dosen pembimbing Eka Maulana dan Gatot Ciptadi.
Sementara itu, Kompetisi IYIA sendiri diikuti kurang lebih 100 tim dari jenjang SD, SMP, SMA dan Universitas lintas negara. Even yang digelar di Surabaya Convention Hall, 6-8 September 2016 itu diikuti Malaysia, Thailand, Philipina, Taiwan, Korea Selatan, China, Mesir, Jordania, Syria, Romania, Rusia, Kroasia, Amerika serta Kanada.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alat ini dilengkapi dengan berbagai sensor yang memudahkan pekerjaan peternak ayam.
Baca SelengkapnyaKapal penangkap ikan ini disebut bisa menjaga kualitas ikan hasil tangkapan.
Baca SelengkapnyaIndonesia dianggap Palestina unggul dalam bidang teknologi ini.
Baca SelengkapnyaBinatang unik yang mampu mengubah jenis kelaminnya.
Baca SelengkapnyaSiswa SMK di Kupang sukses membuat jemuran pintar. Seperti apa hasilnya?
Baca SelengkapnyaBerikut adalah cara unik hewan mencari pasangan hidupnya.
Baca SelengkapnyaSiswa SMP Kharisma Bangsa menjadi perwakilan Indonesia yang mendapatkan Grand Award!
Baca SelengkapnyaPeneliti di Universitas Yonsei Korea Selatan berhasil mengembangkan varietas beras baru yang unik.
Baca SelengkapnyaAjang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan setetes sperma dilihat menggunakan mikroskop.
Baca SelengkapnyaDosen UGM mengolah sampah sisa makanan menjadi pupuk. Teknologi dan alat yang digunakan pun sangat sederhana.
Baca SelengkapnyaIni merupakan temuan yang belum pernah terjadi sebelumnya, namun para peneliti mengambil langkah lebih jauh, menggunakan gen untuk memprogram ulang sel tikus.
Baca Selengkapnya