Mahasiswa Solo Tolak Kenaikan Harga BBM, Minta UU IKN Ditinjau Ulang
Merdeka.com - Ratusan mahasiswa kembali menggelar unjuk rasa di Bundaran Gladag, Jalan Slamet Riyadi, Kamis (14/4). Aksi bertajuk 'Solo Raya Menggugat' diikuti ratusan orang dari belasan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Solo Raya.
Koordinator Aliansi BEM Solo Raya Widi Adi Nugroho mengatakan mereka berunjuk rasa untuk menyampaikan 3 tuntutan. Tak ada tuntutan atau penolakan perpanjangan jabatan presiden 3 periode.
Ketiga tuntutan mahasiswa yakni menolak kenaikan harga minyak goreng, kenaikan harga dan kelangkaan BBM, serta pengkajian ulang UU Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
"Kami menyoroti kenaikan harga minyak goreng, kenaikan harga dan kelangkaan BBM, serta pengkajian ulang UU IKN. Tuntutan itu kami rasa adalah hal yang paling urgent," kata Widi.
Diikuti Mahasiswa dari 18 Perguruan Tinggi
Solo Raya Menggugat diikuti oleh sekitar sekitar 18 perguruan tinggi, di antaranya BEM UMS Solo, UIN Raden Mas Said, Unisri, IIM, USB, dan beberapa kampus lainnya.
Pantauan di lapangan, sebelum ke Gladag, para mahasiswa berkumpul di kawasan Ngarsopuro Solo, sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka kemudian melakukan longmarch ke Bundaran Gladag.
Sesampainya di Bundaran Gladag, para mahasiswa menggelar orasi tepat di depan Patung Slamet Riyadi Solo dengan penjagaan ketat dari aparat keamanan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) mengadu ke Komisi X DPR terkait kenaikan biaya uang kuliah
Baca SelengkapnyaPuluhan anggota BEM Korwil Jateng DIY berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Solo sekaligus Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, Senin (18/12) sore.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaMahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaSejumlah mahasiswa dari berbagai universitas menyampaikan unek-uneknya dalam rapat di Komisi Pendidikan DPR, Kamis (16/5).
Baca SelengkapnyaMereka mengkritisi kenaikan harga bahan pokok, terutama beras, setelah pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAksi ini diikuti oleh lebih kurang 2.000 orang yang terdiri dari mahasiswa hingga elemen masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaBadan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menyampaikan aspirasi terkait kenaikan biaya uang kuliah tunggal
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaMereka meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 sebesar 15 persen.
Baca Selengkapnya