Mahasiswa Surabaya buat spageti dan milkshake berbahan singkong
Merdeka.com - Di tangan tiga mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), singkong bisa dibuat makanan dan minuman sehat, seperti spageti, coffee latte hingga milkshake.
"Bermula dari mata kuliah Brand and Product Management, kami bertiga belajar membuat kemasan maupun logo dan merek produk makanan dan minuman siap saji 'Love Tela' dengan slogan Cinta Singkong Indonesia," kata anggota tim mahasiswa UKWMS Agatha Audiana Soesilo di Surabaya, Selasa (12/4). Demikian tulis Antara.
Didampingi dua rekannya, yaitu Hagi Pranata dan Jonny, dia menjelaskan mereka ingin menciptakan makanan yang lebih sehat dengan memanfaatkan bahan-bahan alami, bebas pengawet maupun bahan kimia sintetis dengan bahan dasar singkong.
-
Apa ciri khas spageti? Spageti, salah satu jenis pasta paling dikenal, memiliki ciri khas berbentuk panjang, silindris, dan tipis.
-
Bagaimana cara orang Italia memasak spageti? Orang Italia memiliki teknik sendiri untuk memasak spageti dengan benar. Mematahkan spageti bisa mengganggu proses memasak yang melibatkan pot besar dengan air mendidih dan adukan sesekali untuk memastikan pasta matang merata.
-
Kenapa bakso rumahan lebih nikmat? Namun, rasa dari bakso sapi tersebut tentu tidak kalah nikmat karena dibuat langsung oleh keluarga di rumah.
-
Apa yang membuat sate lezat? Kunci keberhasilan dalam membuat hidangan sate yang lezat adalah kombinasi dari berbagai faktor, mulai dari pemilihan bahan hingga teknik memasak.
-
Kenapa usaha makanan menggiurkan? Membuka usaha makanan merupakan ide bisnis yang memang bisa dicoba. Sebab, usaha makanan rasanya cukup menggiurkan untuk dilakukan.
-
Kenapa bekal dari rumah lebih baik daripada jajan di sekolah? Ketika anak berangkat ke sekolah membawa bekal dari rumah, maka kualitas makanan yang dikonsumsi anak akan lebih terjamin dibandingkan mereka harus membelinya di luar rumah.
"Singkong merupakan produksi hasil tani terbesar kedua di Indonesia, namun selama ini lebih umum digunakan bahan-bahan camilan seperti keripik, jajanan tradisional atau langsung dikonsumsi sebagai makanan pokok di beberapa daerah," kata dia.
Menurut dia, meskipun produksi singkong di Indonesia yang melimpah, namun masyarakat masih jarang yang bisa memanfaatkan singkong untuk spageti, coffee latte serta milkshake.
"Rasa spageti, coffee latte dan milkshake memang kami sesuaikan dengan selera lidah orang Indonesia, sehingga dengan adanya makanan minuman yang sehat dan praktis ini kemungkinan juga bisa dinikmati di kalangan internasional," ujarnya.
Meski berulang kali gagal hingga mencoba bahan dasar lainnya, seperti jagung, namun karena hasil yang kurang pas dengan kriteria spageti, akhirnya mereka memantapkan untuk menggunakan singkong.
Selain itu, Jonny menuturkan kesulitan saat membuat spageti dari singkong itu adalah memastikan perbandingan antara tepung terigu dengan singkong harus tepat 2 berbanding 1.
"Seporsi menggunakan tepung 75 gram dan singkong sekitar 30 gram. Kita harus memilih tepung terigu dengan kadar protein tinggi, agar menghasilkan spageti yang kenyal, namun singkong yang digunakan harus dicuci bersih dulu, kemudian direbus," jelasnya.
Dia menambahkan pembuatan spagethi singkong relatif sama dengan spageti pada umumnya, yaitu dengan mencampurkan telur, tepung, dan adonan singkong. Spageti singkong direbus dan disajikan dengan varian saus yang disuka.
"Untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan membuat tampilannya menarik, ditambahkan pewarna alami yang dibuat dari sari bayam (hijau), wortel (oranye) dan buah bit (merah)," papar mahasiswa semester VI.
Ia mengungkapkan pembuatan milkshake dan coffee latte singkong juga cukup mudah. Singkong yang sudah dibersihkan dan direndam kemudian dipotong, direbus hingga lunak, lalu dicampur dengan susu cair, susu kental manis, gula cair dan es batu.
"Pada pembuatan coffee latte, susu yang digunakan harus susu plain atau tanpa rasa dan warna, lalu dicampur dengan kopi murni dan diberi hiasan whipped cream atau krim kocok," tandasnya.
Ketiganya pun kompak berencana untuk menyelesaikan studi dan mengumpulkan modal terlebih dahulu sebelum memulai berwirausaha secara serius.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi Anda yang ingin menikmati kelezatan olahan singkong mulai dari tradisional hingga kekinian, dapat membuatnya sendiri di rumah.
Baca SelengkapnyaBeras analog merupakan pangan alternatif pengganti beras (padi) yang dibuat dari bahan pangan non beras, tetapi bisa dikonsumsi dan dihidangkan seperti nasi
Baca SelengkapnyaSingkong jadi makanan pokok alternatif yang layak dicoba.
Baca SelengkapnyaSingkong dapat diolah menjadi makanan kekinian yang menarik dan lezat.
Baca SelengkapnyaWarga Rangkasbitung mengaku memilih mengonsumsi singkong sebagai makanan alternatif saat harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaTape singkong kini bisa dibuat tanpa daun pisang menggunakan plastik sebagai pembungkus. Simak cara lengkapnya di sini.
Baca SelengkapnyaProses pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai (Saccharomyces cerevisiae).
Baca SelengkapnyaMahasiswa zaman sekarang doyan nongkrong berjam-jam mengerjakan tugas di kafe. Menikmati kopi dan aneka makanan kekinian. Seperti apa di tahun 1960an?
Baca SelengkapnyaLapis daging mirip dengan semur daging, tapi memiliki rasa yang lebih manis dan gurih. Dibuat dengan daging dan beragam rempah-rempah.
Baca SelengkapnyaSeblak kreap dikreasikan dengan beragam bahan, termasuk pangsit.
Baca SelengkapnyaKetahui cara masak daun singkong yang tepat agar hidangan lezat.
Baca SelengkapnyaLompong sagu menjadi kudapan favorit masyarakat Minangkabau dan selalu hadir sebagai camilan untuk menemani minum kopi saat sore hari.
Baca Selengkapnya