Mahasiswa Surabaya Desak Polisi Tuntaskan Kasus Penembakan Demonstran di Kendari
Merdeka.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Jawa Timur menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolda Jatim. Mereka mendesak polisi menuntaskan kasus penembakan mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Ketua DPD IMM Jawa Timur Andreas Susanto mengatakan, pihaknya mendesak agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian segera menuntaskan kasus yang menyebabkan tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Randi (21) dan Muh Yusuf Kardawi (19) saat unjuk rasa di gedung DPRD Sulawesi Tenggara.
"Kami minta agar Kapolri segera mengusut kematian Randi dan Yusuf saat melakukan aksi demo beberapa waktu lalu," kata Andreas, Senin (30/9).
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
Andreas mengakui, jika IMM kabarnya dilibatkan dalam proses investigasi kasus penembakan dua mahasiswa tersebut. Namun sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi.
"IMM dilibatkan dalam pengusutan kasus penembakan, saat ini masih proses investigasi ada gabungan dari IMM dan AMM, juga keluarga. Sampai hari ini belum ada informasi bagaimana kelanjutannya," ujarnya.
Pihaknya pun minta pada polisi tidak segan-segan memberikan sanksi pada anggotanya jika ada yang terbukti melakukan penembakan. Selain tuntutan penyelesaian kasus itu, massa juga mengusung isu penolakan rancangan undang-undang yang dianggap bermasalah.
Massa juga mendesak Presiden Joko Widodo Presiden untuk aktif memberikan respons terhadap setiap tindakan represif aparat kepolisian kepada aksi aktivis.
Selain menggelar aksi, ratusan massa bersama polisi juga menggelar salat gaib dan mengenang Randi serta Muh Yusuf Kardawi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDalam orasinya, mereka juga menolak pelanggaran HAM yang hingga saat ini masih banyak kasus yang belum terselesaikan.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar sebagai bentuk demokrasi untuk melawan Politik Dinasti serta menolak Pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaAwalnya demo peringatan 1 Desember dilakukan mahasiswa Papua berjalan aman dan damai.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaMeski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.
Baca Selengkapnya