Mahasiswa UGM bikin jaket untuk menyembuhkan hipotermia
Merdeka.com - Bagi para pendaki gunung, hipotermia merupakan salah satu penyakit yang sering menyebabkan kecelakaan dalam pendakian. Dibutuhkan alat bantu untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit tersebut. Sejumlah mahasiswa UGM Yogyakarta berhasil membuat Robot Jaket (Rojak), yang bisa menghangatkan suhu badan bagi penderita hipotermia.
Hipotermia merupakan suatu kondisi di mana tubuh manusia kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Penderita penyakit tersebut kerap dialami oleh pendaki gunung. Hal itu yang menjadi inspirasi bagi lima mahasiswa UGM yakni Indra Budi Setio Putro, Sevia Rani Iranti, Derly Shayyiban Naafian, dan Ikhsan Tanoto Mulyo membuat jaket yang ada alat penghangat tubuh.
"Latar belakangnya bermula dari seringnya pendaki gunung mengalami kendala dalam pendakian. Terus ada juga pendaki yang mengalami hipotermia hingga mengakibatkan kematian. Dari masalah itu, kami terinspirasi membuat sebuah rancangan jaket," ujar Derly Shayyiban Naafian, Selasa (14/6).
-
Kenapa mahasiswa UGM buat jaket ini? Pengembangan ECO Jacket berawal dari cuaca yang tidak menentu dan peningkatan suhu di Indonesia. Melihat kondisi tersebut, dia dan timnya mengembangkan sistem pendingin yang bisa diimplementasikan pada pakaian.
-
Apa keunggulan jaket UGM ini? 'Kami berusaha mengembangkan jaket yang sering dipakai oleh kebanyakan orang sebagai pakaian sekunder dan dapat lebih nyaman dengan sistem penyesuaian suhu. ACO Jacket menjadi jawaban dari pemikiran tersebut yaitu dengan menambahkan fitur penghangat dan pendingin pada jaket sehingga mudah digunakan pada tubuh manusia,' kata Genesis.
-
Bagaimana jaket bantu cegah dehidrasi? Jaket membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil dengan membatasi jumlah keringat yang menguap secara berlebihan.
-
Apa manfaat jaket selain panas? Selain melindungi dari panas, jaket juga berfungsi sebagai pelindung dari debu, polusi, dan partikel-partikel lain yang ada di udara.
-
Gimana cara kerja jaket ini? 'ACO Jacket merupakan jaket pengatur suhu nyaman bagi pengguna yang dilengkapi dengan sistem penghangat dan pendingin,' ujar Wahyu Agong Nugroho, mahasiswa Jurusan Teknologi Rekayasa Mesin UGM yang tergabung dalam tim inovasi tersebut, dikutip dari ANTARA pada Senin (16/10). Wahyu mengatakan, saat menggunakan jaket itu, pengguna dapat mengatur batas suhu sesuai tingkat kenyamanan yang diinginkan.
-
Kenapa orang pakai jaket saat panas? Salah satu alasan utama para pengendara motor di Asia Tenggara mengenakan jaket saat berkendara di bawah terik matahari adalah untuk melindungi kulit mereka dari paparan sinar matahari.
Alat penghangat tubuh dalam jaket ini tercipta dari pemanfaatan energi listrik yang ada dalam baterai. Listrik diubah menjadi energi panas menggunakan alat yang bernama Peltier.
"Sumber panasnya dari listrik baterai yang diubah menjadi energi panas. Baternya pakai jenis lipo 11,1 volt," ujar Derly.
Menurut Derly, suhu panas yang diciptakan dari jaket ini bisa diatur sesuai dengan kebutuhan tubuh. Pengguna dengan mudah mengatur suhu yang terkoneksi dalam perangkat lunak pada smartphone. Panas maksimalnya bisa mencapai 40 derajat.
"Alat pemanasnya diletakkan pada sekitar ketiak dan dada karena menurut ilmu kedokteran adalah titik meridian tubuh."
Selain itu, robot jaket ini juga dilengkapi alat pijat untuk mengurangi pegal-pegal yang dialami pendaki gunung. Pemijatnya diciptakan dengan memanfaatkan pemijat yang ada di bantal mobil.
"Pemijatnya itu di bagian punggung, karena itu berdasarkan titik meridian tubuh secara ilmu kedokteran," ujar Derly.
Derly menjelaskan, tingkat kecepatan pijat juga bisa diatur langsung pada smartphone. Alur pemijatannya bisa diatur memutar ke kanan atau kiri. Alat pijat ini juga menggunakan baterai lipo 11,1 volt.
Derly dan timnya telah mendesain semua alat-alat elektronik tersebut tahan terhadap air. Selain itu dalam jaket robot tersebut juga dilengkapi dengan solar panel tenaga surya untuk mengisi baterai.
"Ada tiga panel surya. Itu juga bisa untuk ngecas smartphone dan kalau hujan tidak akan korslet," ujarnya.
Ke depannya, robot jaket ini akan didesain menjadi lebih ringan. Beberapa alat, seperti pemijat dari bantal mobil itu masih tergolong membebani bagi pendaki gunung.
"Yang masih membikin berat itu di alat pemijatnya. Tetapi alat pemijatnya itu bisa dicopot kalau tidak sedang mau dipakai," terang Derly. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna dapat mengatur batas suhu sesuai tingkat kenyamanan yang diinginkan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang mengalami hipotermia dan ditolong oleh pendaki lain.
Baca SelengkapnyaSeorang pendaki mengalami hipotermia saat menuruni puncak Gunung Bawakaraeng.
Baca SelengkapnyaWarganet ikut tercengang dengan kejadian yang dialami wanita itu.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang kameramen MotoGP Mandalika tengah melakukan cara untuk mendinginkan badan di saat cuaca Indonesia sedang panas-panasnya.
Baca SelengkapnyaPengetatan prosedur ini bercermin dari kejadian atas Yodeka Kopaba yang belakangan diketahui ternyata baru pertama kali mendaki.
Baca Selengkapnyahipotermia menyebabkan otot kaki kiri Gigih kaku sehingga tidak bisa berjalan saat menuruni medan terjal
Baca SelengkapnyaBalai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menyarankan pendaki harus berhati-hati
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, rombongan korban sempat mengirim video kondisi korban ke kerabat dan keluarga.
Baca SelengkapnyaAlat itu terhubung dengan smartphone, sehingga keluarga dapat mengetahui aktivitas dan posisi penderita.
Baca SelengkapnyaAlat itu telah digunakan oleh pemerintah Kecamatan Sukatani yang juga daerah rawan longsor
Baca SelengkapnyaSalah satu pemandangan yang kerap kita jumpai di siang hari adalah seseorang bersepeda motor dengan jaket tertutup rapat.
Baca Selengkapnya