Mahasiswa UIN Jakarta Demo Minta KPK Usut Dugaan Jual Beli Jabatan Rektor Baru
Merdeka.com - Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta mendemo Rektor baru UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Prof Amani Lubis, atas dugaan keterlibatan jual-beli jabatan yang melibatkan Kementerian Agama.
Wakil Presiden Dewan Mahasiswa (Dema) UIN Syarif Hidayatullah Adi Raharjo mengatakan dugaan keterlibatan sang rektor dalam kasus suap diketahui dari Mahmud MD di acara Indonesia Lawyers Club di TV One, Selasa (19/3/2019) malam. Amani diduga terlibat jual-beli jabatan rektor di sejumlah perguruan tinggi keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
"Atas siaran Profesor Mahfud MD semalam di acara ILC, kami mendorong KPK datang ke UIN ini untuk membuktikan apakah ada indikasi korupsi di Kemenag juga menyeret UIN," kata Adi di depan Rektorat UIN, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Rabu (20/3).
-
Kapan Ma'ruf Amin berkunjung ke UI? Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin Sebut UI sebagai Kampus Tempat Lahirnya Gagasan dan Inovasi Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa inovasi dan teknologi canggih akan sangat menentukan masa depan masyarakat. Dalam kunjungannya ke Kampus UI, Depok, (05/12/2023), wapres Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa inovasi dan teknologi canggih akan sangat menentukan masa depan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan ratusan sivitas FK Undip? Pada Senin (2/9), ratusan sivitas akademika FK Undip menggelar aksi solidaritas dan simpati mendukung Yan Wisnu Prajoko.
-
Siapa saja yang hadir di MA Goes to Campus UIN Jakarta? MA Goes To Campus yang hadir di UIN Jakarta tersebut dihadiri sederet tokoh penting. Mulai dari Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., Kepala Biro Hukum dan Humas MA Dr. H. Sobandi, S.H., M.H, Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof. Dr. Kamarusdiana, M.H., Hakim Yustisial Kepaniteraan MA RI Dr. Abdurrahman Rahim, SH., MH, Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H., serta Pimpinan Redaksi Liputan6 Irna Gustiawati.
-
Kenapa TPN Ganjar-Mahfud minta pendukung rekam bukti kecurangan? 'Kita ingin mengkoordinasikan semua kawan-kawan di daerah untuk bisa bersama-sama mengumpulkan bukti-bukti pelanggaran yang ada. kita ini gampang mengatakan pelanggaran itu ada, tapi selalu abai dalam mendokumentasi pelanggaran ini,' tutur Todung di Media Center Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).
-
Kenapa Anies-Cak Imin datang ke KPU? 'Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas. Karena itulah kami bersama di sini menghormati proses dan ini semua kami kerjakan dengan tanpa melupakan dan ingin mengingatkan pada semua bahwa pada sidang MK kemarin,' kata Anies.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Di acara ILC, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi mengatakan dirinya yang membela salah satu kandidat rektor di UIN Makassar Prof Faisal Andi Bakti, yang terpilih menjadi rektor justru tak dilantik.
Mahfud MD kemudian, membantu Prof Faisal Andi melakukan gugatan ke pengadilan hingga akhirnya menang. Namun Prof Faisal Andi juga tak dilantik di UIN Makassar.
Setahun berikutnya, masih di acara ILC, Prof Faisal Andi kembali memenangkan suara pemilihan di Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, namun yang dilantik justru orang lain yaitu Amani Lubis.
"Seperti yang disampaikan Prof Mahfud, bahwa yang menang Prof Faisal Andi, tapi yang dilantik Prof Amani, memang ini sudah menjadi kebijakan Menteri. Maka kami minta KPK datang dan menggeledah UIN Ciputat," tegasnya.
Tak hanya itu, para mahasiswa dari berbagai elemen organisasi kemahasiswaan di UIN Ciputat, juga meminta pencopotan jabatan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin dari Kemenag.
"Kita akan aksi pencopotan Menteri dari Kemenag. Dan menuntut semua pejabat terlibat dalam jual beli jabatan, untuk seluruh jabatan di copot. Kita enggak suuzon, yang jelas ini perlu diproses," lanjutnya.
Selain jual-beli jabatan rektor, Adi dan ratusan pendemo lainnya juga menuntut rektor yang baru dilantik (7/1) itu untuk bersikap adil dan patuh terhadap aturan mengenai pemilihan umum Raya yang terjadi Selasa (19/3/2019) kemarin.
"Kita ingin menuntut keadilan, pada proses pemilu raya karena menggunakan e-voting. Itu terbukti mulai dari penjebolan, hack dan sebagainya itu menjadi tidak transparan," ucap dia.
Untuk itu, pihaknya mendorong untuk melakukan pemilu raya ulang karena menganggap kemenangan Amani tidak sah. "Kita mendorong rektor menggagalkan e-voting dan mengulang pemilihan dengan persetujuan ulang," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca SelengkapnyaDewan Guru Besar UI Sampaikan Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Rektor Tidak Hadir
Baca SelengkapnyaMahfud Md keras menyinggung pemerintah hasil kolaborasi penjahat dan pejabat yang korup.
Baca SelengkapnyaUnjuk rasa menuntut penangkapan Harun Masiku ini turut diwarnai dengan aksi bakar ban yang menimbulkan kepulan asap hitam memasuki area Gedung KPK.
Baca SelengkapnyaSalah satu kebijakan yang menjadi sorotan adalah mahasiswa baru wajib membeli jas almamater.
Baca SelengkapnyaProf Sri maupun mahasiswanya sudah diperiksa polisi untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaCerita Mahfud MD pernah minta diperiksa KPK dan ditangkap polisi saat dituduh menerima suap.
Baca SelengkapnyaRektor mengatakan, pencabutan laporan ini dilakukan setelah adanya mediasi yang difasilitasi oleh Ditreskrimsus Polda Riau.
Baca SelengkapnyaMahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.
Baca Selengkapnya