Mahasiswa Universitas Brawijaya ubah bulu ayam jadi bioplastik
Merdeka.com - Lima mahasiswa Universitas Brawijaya Malang berhasil merancang sebuah mesin polimerisasi yang dinamakan Mikrowave Polimerisastion Tepung Bulu Ayam (Microbia). Mesin tersebut berfungsi mengubah tepung bulu ayam menjadi bioplastik dengan teknologi gelombang mikro.
Kelima mahasiswa kreatif tersebut adalah Teti Miryanti (Fakultas Peternakan), Muji Astutik (Fakultas Peternakan), Fauzan Rahmat Shiddiq (FT-Teknik Mesin), Aditya Galih Fathurochman (FT-Teknik Elektro) dan Ray Selvy Firmansyah Putra (FT-Teknik Elektro).
"Saya menyadari ada banyak sekali limbah bulu ayam pada sektor peternakan. Saya pikir ini harus dimanfaatkan," kata Ketua Tim Teti Miryanti, Selasa (9/6).
-
Mengapa sampah plastik berbahaya bagi ekosistem? Plastik di laut menyebabkan kerusakan ekosistem laut. Penyu sering memakan kantong plastik yang mengapung, mengiranya sebagai ubur-ubur, sementara burung laut dan ikan juga menelan serpihan plastik yang berakhir di perut mereka, yang dapat menyebabkan kematian karena kelaparan.
-
Apa yang ditimbulkan dari plastik? Limbah plastik mengandung zat karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker, seperti kanker paru-paru, kanker prostat, kanker testis dan kanker payudara.
-
Bagaimana sifat sampah plastik? Sifat sampah plastik tidak mudah terurai proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.
-
Mengapa sampah plastik sangat mencemari lingkungan? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Apa saja alternatif ramah lingkungan untuk produk plastik sekali pakai di sekolah? Sekolah dapat mengganti produk plastik sekali pakai dengan alternatif yang ramah lingkungan. Misalnya, sekolah dapat menyediakan dispenser air minum atau mesin pengisian ulang botol air minum yang dapat digunakan oleh siswa dan staf. Selain itu, kantin sekolah dapat menggunakan kemasan makanan yang ramah lingkungan seperti kertas atau bungkus daun pisang.
-
Dimana limbah plastik merusak lingkungan? Dampaknya meliputi kerusakan ekosistem dan ancaman bagi kehidupan laut.
Setelah membaca beberapa jurnal penelitian, kata Teti, menjadi tahu kalau bulu ayam berpotensi menjadi bioplastik. Pada bulu ayam tersusun atas keratin yang mengandung gugus-gugus asam amino aktif yang bisa dipolimerisasi sehingga membentuk bioplastik.
Muji Astutik memaparkan, bioplastik merupakan plastik ramah lingkungan yang dapat terdegradasi secara alami. Teknologi bahan ini perlu dikembangkan, mengingat banyak limbah plastik yang merusak alam karena sulit terdegradasi secara alami.
Teknologi Microbia menggunakan teknologi gelombang mikro dan filamen pemanas. Keduanya berguna untuk menjalankan proses polimerisasi dan evaporasi tepung bulu ayam, sehingga mendapatkan hasil akhir berupa bioplastik.
"Alat tersebut juga dilengkapi pompa vakum agar proses polimerisasi dapat berlangsung secara optimal. Semua proses tersebut dapat dikontrol melalui rangkaian elektrik yaitu panel operasi," tambah Fauzan.
Proses bekerja alat tersebut diawali dari bulu ayam yang dihancurkan atau diblender hingga menjadi tepung. Tepung tersebut kemudian dicampur dengan air dan dipolimersasi dengan gelombang mikro.
Selanjutnya, gugus aktif asam amino yang terkandung dalam keratin pada tepung bulu ayam akan mudah untuk reaktif atau menyatu membentuk polimer. Setelah itu larutan tepung bulu yang telah terpolimerisasi dikeringkan dan akan membentuk bioplastik.
Bioplastik yang dihasilkan mempunyai kelebihan yaitu mudah terurai dibandingkan dengan plastik di pasaran sehingga tidak mencemari lingkungan. Bioplastik ini terbuat dari bulu ayam sehingga merupakan bahan hasil pemanfaatan limbah bulu ayam.
Selain itu, bisa juga mengurangi penggunaan minyak bumi yang jumlahnya terbatas. Hal itu karena pada umumnya plastik terbuat dari minyak bumi.
Mesin Microbia ini diikutkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kategori Karsa Cipta yang telah mendapat pendanaan dari DIKTI sebesar Rp 11,1 Juta. Selain itu juga akan diseleksi untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2015. Ketiganya berharap Microbia bisa mengikuti Pimnas 2015 di Universitas Halu Oleo, Kota Kendari.
Selain itu, mereka juga berharap Microbia dapat bermanfaat bagi perkembangan teknologi berbahan bioplastik. Semoga mengurangi permasalahan-permasalahan lingkungan khususnya limbah bulu ayam dan limbah plastik. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inovasi ini muncul karena permasalahan warga desa yang kurang efektif dalam mengelola limbah kotoran sapi
Baca SelengkapnyaSelain sampah plastik, bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat inovasi itu antara lain semen, pasir, dan oli.
Baca SelengkapnyaMomen perjuangan anak KKN ikut buat ecoprint bareng warga desa, hasilnya curi perhatian.
Baca SelengkapnyaBeberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Baca SelengkapnyaBerawal dari materi Go Green Pertamina UMK Academy, Prasetyo merintis program pemanfaatan limbah kain dari Jamajama Project.
Baca SelengkapnyaBahan bakar yang dihasilkan oleh Muryani dari limbah plastik itu dinamakan BBM Plast.
Baca SelengkapnyaMuryani mengolah limbah menjadi BBM terinspirasi dari menumpuknya sampah plastik.
Baca SelengkapnyaUlat ini dikenal sebagai ulat bambu kecil, yang merupakan larva dari kumbang jenis Alphitobius darkling.
Baca SelengkapnyaSekelompok warga Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan mengikuti pelatihan pembuatan kursi dari bahan limbah botol plastik.
Baca SelengkapnyaKumpulan anak muda di Padang ini selain peduli terhadap lingkungan juga memiliki jiwa kreativitas tinggi.
Baca SelengkapnyaDosen UGM mengolah sampah sisa makanan menjadi pupuk. Teknologi dan alat yang digunakan pun sangat sederhana.
Baca SelengkapnyaWarga di Desa Dompyong, Trenggalek menggunakan energi biogas yang berasal kotoran sapi.
Baca Selengkapnya